'Kamu adalah yang selalu ada dalam do'a. Tema yang ke perbincangkan sama yang maha Kuasa:)'
Happy Reading:)
"Than, tunggu bentar ya, aku mau ambil minum dulu," Ucap Gio kepada Tahnia.
"Iya."
Ini saatnya, Yana melihat sekitarnya, sekarang mereka berada di tepi kolam renang yang sangat luas. Sekarang ia akan melancarkan rencananya.
"Aaaaa!!"
Yana tercebur ke dalam kolam renang, sepertinya dia tidak bisa berenang, sesekali ia mengeluarkan kepalanya dari dalam air untuk mengambil nafas. Semua orang sangat terkejut, pandangannya tertuju kepada Tahnia. Salah satu kakak kelasnya menyalahkan Tahnia "pasti lo kan yang nge dorong Yana" Ia mengacungkan tangannya kepada Tahnia, seolah-olah dia menuduh Tahnia yang menceburkan nya kedalam kolam. Tahnia menggelengkan kepalanya.
"Bukan gue!" Ucap Tahnia.
Hal itu terdengar oleh Gio. Gio menceburkan dirinya kedalam kolam untuk menolong Yana. Orang-orang sangat terkejut, segitu pedulinya Gio dengan Yana. Sama halnya dengan Tahnia ia sangat tidak percaya Gio menolong Yana, wajah Gio begitu sangat menghawatirkan Yana. Gio menggendong Yana keluar dari dalam kolam renang dan membawanya ke dalam rumah Winda. Ketika ia berjalan melewati Tahnia, Gio melihat Tahnia dengan tatapan tajam yang tak dapat diartikan. Yana mengaitkan tangannya ke leher Gio. Tahnia mendekati Gio dan Yana, ia hanya memperhatikan Gio yang berusaha membangunkan Yana, yang hanya tidur pura-pura.
"Yana,"
"Bangun." Ucap Gio lembut.
Gio melihat kearah Tahnia, Gio berdiri tepat didepan Tahnia.
"Ini pasti gara-gara lo!" Ucap Gio penuh emosi.
"Ka-kamu kok ngomong pakai lo-gue sih?" Tanya Tahnia gugup.
"Itu nggak penting!, jawab pertanyaan gue!"
"Nggak Gio, aku nggak apa-apain Yana."
"Gue nggak nyangka, lo yang polos ini, mempunyai hati yang busuk!" Tahnia terkejut, karena Gio melontarkan kata-kata kasar kepadanya.
"Aku nggak salah," Ucap Tahnia membela diri.
"Masih ngelak, banyak yang ngomong kalau lo yang ngedorong Yana kedalam kolam!"
Tahnia menangis tersedu-sedu atas bentakan dari Gio. "Cih, simpan air mata lo!" Tambah Gio.
"Kamu lebih percaya sama orang lain, ketimbang aku?" Ucap Tahnia sambil terisak.
Yana tersenyum senang melihat itu.
"Akhirnya Gio membela gue, ternyata Gio masih sayang sama gue, ini kesempatan besar" Batin Yana."Ngghhh," Yana pura-pura melenguh.
"Lo udah sadar?" Gio langsung menghampiri Yana.
"Gue takut, Tahnia jahat, dia udah dorong gue ke kolam itu." Ucap Yana menangis tersedu-sedu.
"Udah ya, sekarang udah aman," Jawab Gio. Yana memeluk Gio, Gio membalas pelukan Yana dan mengusap bahu Yana. Gio tak menganggap bahwa Tahnia ada dibelakangnya, Tahnia terus saja menangis dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
One-sided Love(revisi)
Teen FictionMencintai sendirian itu sangat menyakitkan. Apalagi mencintai dalam diam hanya perlu memandangi nya dari jauh, dia tertawa dengan perempuan dia hanya bisa melihat tawanya. Jika iya? Apakah ia pernah merasakan mencintai namun diabaikan? Berharap dia...