[Trilogi MY BASTARD PRINCE | Bisa dibaca terpisah]
DON'T COPY MY STORY! DILARANG PLAGIAT!
_______________
❝Cause everyone knows, She BELONGS to the Prince.❞
****
Aurora Regina penyuka fairy tales. Karena itu...
NASKAH INI CUMA KEHUBUNG KE CERITA 'PERFECT LOVE' + 'PERFECT PLAN'NYA MAMAH FLARA DEVIANA. Selain itu NGGAK ADA. Enak aja :P
Xavier tersenyum kecil. "Telur goreng? Hanya itu?"
Aurora mengangguk cepat, menatap Xavier waspada. "Ya, hanya itu. Tapi sekarang, atau aku tidak mau makan," ucap Aurora keras kepala.
Xavier hanya menggeleng pelan, lalu menoleh pada pelayan. "Bilang pada Kendra, suruh dia tunggu sebentar," ucap Xavier.
Aurora memalingkan wajah, mendengus kesal. Dia sangat tidak suka musuhnya datang.
***
___________________________
She BELONGS to the Prince part 25 – Jealous
***
Playlist : ShawnMendes, Camila Cabello - Señorita
Playlist kamu :
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aurora duduk di meja makan, bertopang dagu sembari memakan cheesecakenya, sesekali melirik Xavier yang sibuk memasak. Kemudian Xavier menghampirinya, mengulurkan piring berisi dua telur goreng pada Aurora. Karya terakhir dari dua telur lainnya yang ... gagal. Terkecuali dua ini, bulat sempurna sekalipun tanpa cetakan—sesuai dengan kemauan Aurora.
"Like this?" tanya Xavier, entah untuk yang kesekian kali.
Aurora melirik tidak berminat, mendengus, kemudian menatap Xavier kesal. "Tidak mau. Itu oval."
Xavier menggeram. "Oval lagi? C'mon, Ara! Ini sudah bulat!"
"Tapi kuningnya tidak tepat di tengah, X!"
Xavier menutup mata, mengembuskan napasnya berat kemudian kembali ke balik counter dapur. Sementara itu Aurora memakan cheesecakenya lagi, terus memperhatikan Xavier yang sibuk sembari bertopang dagu. Seharusnya Aurora memuji lelaki itu. Xavier mengerjakan semuanya dengan bagus, rapi, dan cekatakan layaknya master Chef. Telur yang Xavier sodorkan tadi juga nyaris sempurna, namun Aurora memang sengaja beralasan agar Agar Xavier disini lebih lama—bukan menemui Kendra.
