[Trilogi MY BASTARD PRINCE | Bisa dibaca terpisah]
DON'T COPY MY STORY! DILARANG PLAGIAT!
_______________
❝Cause everyone knows, She BELONGS to the Prince.❞
****
Aurora Regina penyuka fairy tales. Karena itu...
I'M SO SORRY FOR LATE UPDATE. TAPI DY EMANG MASIH HARUS EDIT "SHE OWNS THE DEVIL PRINCE" KHUSUS BUAT YANG VERSI CETAK. SOON. SEMOGA AWAL JANUARI UDAH OPEN PO. KALAU UDAH ADA KABAR—DY BAKALAN KASIH INFO DI SINI—SAMA DI INSTAGRAM.
*
Selamat membaca Xavier – Aurora!
Semoga suka!
*
Kendra memutar bola mata. "Mereka bukan perawat, mereka mata-mata. Di lantai ini hanya ada kamar Aurora, dan kau sudah membuat seragam untuk perawatnya berbeda. Biru gelap, seragam biru langit hanya untuk lantai yang lain, aku sudah tamat menjaga prosedur pengamanannya," jelas Kendra malas.
Xavier memijit kening. Pikiran kacau ini membuatnya tidak fokus. Sialan. Ini harus dihentikan.
"Jadi ... kapan kau akan masuk kemari? Cepatlah! Aku sedang hamil. Kakiku gampang pegal Xavier!"
___________________________
She BELONGS to the Prince | Part 45 – The Villain
Playlist : Halsey - Castle (Official Audio)
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Jika aku jadi kau ... aku akan pergi sekarang."
Stacey menoleh, menghapus air matanya, menatap Xander yang baru kembali ke depan ruang IGD usai mengangkat telpon.
"Maksudmu? Bagaimana aku bisa pergi jika kondisi Victor—" Ucapan Stacey terpotong karena sedetik kemudian Xander menarik tangannya tergesa-gesa. Stacey kebingungan. Ketika Stacey hendak memprotes, Xander makin menariknya berlari, masuk ke salah satu ruangan.
"Kau gila! Apa yang kau lakukan??"
"Sst diamlah! Kau tidak lihat di luar?!" Xander segera membekap mulut Stacey, tidak memedulikan pemberontakannya, sementara matanya melirik orang-orang yang mulai berlarian di lorong IGD. Bersetelan lengkap. Beberapa diantaranya bahkan mengenakan badge Leonidas.
