She BELONGS to the Prince | Part 19 - Come Back Home

339K 35.9K 6.3K
                                    

XAVIER UPDATE!

Kangen Xavier? wkwkw

JAM BERAPA KALIAN BACA INI?

HAPPY READING!

"Tolong berikan obat merah pada Xavier ya," perintah Aurora begitu Pramugari itu akan pergi.

Pramugari itu menunduk hormat. "Sudah, Nyonya. Tapi Tuan Leonidas menolak. Katanya dia menunggu Anda."

Aurora menatap tidak percaya, mengernyitkan hidung tidak suka—lalu mengeleng keras. "Kalau begitu sampaikan salamku saja. Katakan padanya, mati saja sana!"

___________________________

She BELONGS to the Prince part 19 – Come Back Home.

***

Playlist : Julia Michaels - Heaven

Playlist kamu :

***

LEONIDAS Private Airport. Barcelona—Spain. | 3:28 AM

Gelap. Dingin. Hening. Aurora masih terpejam, tidur menyamping—meringis, nyaris terisak dengan ketakutan yang terus membayangi. Sosok-sosok berpenutup kepala, penyergapan penuh baku tembak, ledakan, hingga bagaimana dia dibawa paksa; semuanya terus berputar di kepalanya, menghantui bagai mimpi buruk.

Lalu seperti muncul begitu saja dari kegelapan, sepasangan lengan kekar tiba-tiba saja mendekap tubuhnya, memeluknya erat. "Sshh... It's okay, Princess. I'm here. I will ensure you're safe," bisik sosok itu serak.

Aurora menggeleng, memberontak dengan gemetar—masih takut membuka mata. Namun pelukan itu makin erat, menyandarkan Aurora pada dada bidang yang hangat. Mendekatkan tubuh mereka hingga Aurora bisa merasakan helaan napas hangat di lehernya. Familiar. Nyaman. Menenangkan—menghilangkan ketakutan Aurora pelan-pelan.

"They hurt what's mine. I Promise...I'll rip apart what's theirs." Lagi. Sosok itu berbisik. Dingin. Berbahaya; penuh ancaman dan janji. Kemarahan terasa dalam tiap getar suara. Bulu kuduk Aurora dibuat merinding. Tapi alih-alih membebaskan diri, Aurora lebih memilih merapat—tenggelam dalam ketakutan yang melindungi.

Aurora terjaga, langsung membalik tubuh—mencari sosok di sisi lain ranjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aurora terjaga, langsung membalik tubuh—mencari sosok di sisi lain ranjangnya. Kosong. Tidak ada siapa-siapa. Suasana di sekitarnya juga sangat terang, diiringi suara dari Televisi yang masih menyala. Seketika Aurora teringat, dia masih di pesawat—tadi itu hanya mimpi. Mimpi yang kembali—amat nyata, seakan itu adalah masa lalu yang diingatnya.

She BELONGS to the PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang