She BELONGS to the Prince | Part 44 - The Savior

247K 25.7K 5.6K
                                    

XAVIER UPDATE!

JAM BERAPA KALIAN BACA INI?

JANGAN LUPA KLIK BINTANGNYA ^^

*

DY MAU NANTANGIN #LEONIDASSQUAD LAGI. MINIMAL 20K VOTES + 5K KOMEN BUAT LANJUT KE NEXT CHAPTER :P

*

Selamat membaca Xavier – Aurora

Semoga suka!

*

Lelaki itu tertawa. "Bukan salahku. Dia memang buruan yang cantik." Di tempat lainnya, lelaki itu tengah duduk di dalam ruang kerja temaramnya—hanya diterangi potret kecil di atas meja—potret Aurora sebelum operasi plastik ada di genggamannya. Gadis kecil itu tengah tersenyum secerah matahari. Di matanya, Aurora saat itu bahkan jauh lebih cantik. "Dia sangat pantas menjadi koleksiku. Cantik. Okay, aku putuskan; dia akan tetap hidup untuk kumiliki. Bunuh saja yang lain."

"Kau—"

"Lakukan saja tugasmu. Bukankah kau masih memegang daftar sisa orang-orang yang menghadiri konferensi tiga tahun yang lalu? Beralihlah pada mereka. Khusus Aurora ... dia bagianku."

_____________________________

She BELONGS to the Prince | Part 44 – The Savior

Playlist : Charlie Puth – I Warned Myself

Playlist kamu :

***

"Siapa yang menghubungimu? Kenapa lama sekali?" tanya Kenneth pada Kendra, dia masih duduk di kursi depan ruang rawat Aurora ketika Kendra kembali. Matanya memicing. Kendra memang sempat pergi untuk menerima telpon.

Kendra mendengus. "Bukan urusanmu."

"Aku suamimu!"

"Lalu? Aku juga istrimu, tapi aku tidak pernah peduli dengan siapa kau pergi semalam atau apa yang kau lakukan."

"Aha! Jadi itu yang membuatmu terus bergelayut pada Xavier?! Kau ingin balas dendam? Sial. Sudah kubilang aku—"

"Fuck! Hentikan perdebatan kalian! Lebih baik kalian pulang dan mengurus urusan rumah tangga kalian! Berisik. Kalian mengganggu doaku!" tukas Quinn tajam sementara Crystal hanya mendengus sebal. Aiden sendiri sudah pergi setelah menerima telpon beberapa saat yang lalu.

"Kau ... kau benar-benar berdoa?" tanya Kenneth penasaran. Quinn memang hanya diam dan menunduk sedari tadi.

Quinn mendengus sebal. "Menurutmu?!"

"Kau bukan mendoakan Aurora meninggal kan?"

"Kenneth!"

"Kau pikir aku gila!"

Crystal dan Quinn menyahut bersamaan.

Kenneth menganga untuk sepersekian detik, tapi setelah itu Kenneth terkekeh geli. "Tidak ... tidak ... hanya aku merasa aneh saja. Kau seringkali bersikap antipati pada Aurora karena dia saudara Victoria. Sepertinya sekarang kau sudah mulai menerimanya."

She BELONGS to the PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang