She BELONGS to the Prince | Part 43 - Wolves

225K 25.5K 4.6K
                                    

XAVIER UPDATE!

JAM BERAPA KALIAN BACA INI?

JANGAN LUPA KLIK BINTANGNYA ^^

*

*

Sesak. Aurora kesusahan bernapas. Aurora sempat mendengar teriakan Xavier, termasuk merasakan pelukannya yang mengerat; tapi itu semua tidak membantu banyak. Kengerian makin menggerayanginya. Dia tidak bisa keluar. Aurora merasakan tubuhnya mati rasa. Tenggelam. Terkurung dalam keputusasaan.

Lalu, semua bayangan itu perlahan pudar. Gelap. Aurora pingsan.

_________________________

She BELONGS to the Prince | Part 43 – Wolves

Playlist : Selena Gomez, Marshmelo – Wolves

Playlist kamu :

***

                "Victoria!" Xavier berteriak panik.

                Aurora tidak sadar sama sekali.

                "Astaga, sayang. Kumohon bertahanlah," bisik Xavier sembari membopong tubuh Aurora cepat—membawanya masuk ke Limousine. Para penjaga bergegas mengamankan dan  mengendalikan situasi.

                Xavier merangkul tubuh Aurora, mencari-cari luka di tubuhnya sementara sopir menginjak pedal gas keras. Tidak ada darah. Tidak ada luka. Tapi Aurora terus diam di pangkuan Xavier, sama sekali tidak merespon. Untungnya denyut nadinya masih berpacu keras dan cepat. Tanpa Xavier sadari air mata sudah membasahi pipinya, Xavier menarik Aurora ke arahnya—memeluknya erat. "Berhenti membuatku takut. You'll never understand how scared I am of losing you."

                Detik demi detik yang terlewat terasa lama. Xavier serasa ada di neraka.

Karena itu, begitu Limousine itu memasuki pelataran rumah sakit dan berhenti tepat di pintu masuk, Xavier bergegas membopong Aurora keluar

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena itu, begitu Limousine itu memasuki pelataran rumah sakit dan berhenti tepat di pintu masuk, Xavier bergegas membopong Aurora keluar. Para dokter dan perawat sudah bersiap, segera menangani Aurora di salah satu ruangan khusus. "Maafkan kami. Anda tidak boleh ikut masuk, Mr. Leonidas."

"Tapi—" Xavier terhenyak, ingin memprotes tapi dia tidak bisa berpikir lagi. Semuanya kacau. Xavier mengembuskan napas gemetar. "Baik. Bawa dia kembali padaku," ucap Xavier sebelum pintu itu ditutup.

She BELONGS to the PRINCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang