XAVIER UPDATE!
Kangen Xavier? wkwkw
JAM BERAPA KALIAN BACA INI?
HAPPY READING!
Vote + komen yang banyaak! Makin banyak, makin Dy semangat ^^
"Aurora. Kau kenapa?!" Stacey terdengar panik, menunduk dan menyentuh kaki Aurora. Namun detik itu juga Stacey mengaduh dan menarik tangan. Stacey meringis, mulai menangis. Wajahnya merah padam, menahan sakit.
Aurora membuka mata, terbelalak ngeri. "Stacey! Tanganmu...,"
Telapak tangan Stacey juga melepuh seperti Aurora, bahkan lebih parah. Tapi kenapa?
***
___________________________
She BELONGS to the Prince part 27 – Feel Guilty
***
Playlist : Taylor Swift - Call It What You Want
Playlist kamu :
***
"Penjaga! Mana penjaga?!" Aurora berteriak, hendak menghampiri Stacey, tapi Kendra menahan pundaknya. "Kau—"
"Duduklah! Naikkan kakimu! Astaga Aurora, kakimu melepuh!" seru Kendra sembari melirik ke bawah. Aurora mengikuti arah pandang Kedra. Terkejut. Karpet di bawah terkena air—tapi malah seperti terbakar. "Jangan kemana-mana! Itu pasti bukan air biasa!" teriak Kendra.
Aurora tidak bisa berpikir, terlalu terkejut. Di saat yang sama pintu terbuka. Bodyguard menyerbu masuk diikuti pelayan. Mereka semua langsung menghampiri Aurora. Kendra mundur, bergegas menghampiri Stacey dan memeriksa tangannya.
"Oh, my God! Ini gila," komentar Kendra. "Kau, kemari!" Kendra memanggil pelayan, satu pelayan menghampiri mereka, melotot melihat luka Stacey.
"Cuci lukanya dengan air mengalir. Lepas juga gelangnya—itu bisa membuatnya terkontaminasi," perintah Kendra lagi. Kendra lantas menatap Aurora, mengembuskan napas keras, lalu bergegas keluar.
Sementara para bodyguard itu memindahkan Aurora ke ruangan lain, mendudukkannya di sofa. Seorang maid bergegas mengobati Aurora, juga Stacey yang masih terisak, duduk di sebelah Aurora.
"Stacy..." Aurora menggeser duduknya merapat pada Stacey. Menatapnya prihatin. "Sudah lebih baik?"
Stacey menggeleng, air matanya masih mengalir. "Ini sakit sekali. Aku seperti tidak bisa merasakan tanganku," isak Stacy.
Aurora meringis, merasa bersalah. Dia mengelus punggung Stacey, berusaha menenangkan. "Maafkan aku. Jika kau tidak menyentuh kakiku, pasti—"
"Bukan. Bukan salahmu." Stacey memotong ucapan Aurora. "Tadi aku kurang hati-hati. Seharusnya aku tidak memegang botol yang tumpah di dekat kakimu; isinya masih ada."
Aurora mengernyit. "Wait... Botol?"
Stacey mengangguk. "Sepertinya jatuh ketika Kendra lewat. Bisa saja dia tersandung itu lalu isinya tumpah," imbuh Stacey. "Tapi tetap saja aneh, bagaimana bisa seseorang menaruh benda berbahaya disana?" ucap Stacey lagi, sedikit meringis ketika pelayan mengobati lukanya—kemudian membalutnya dengan kain kasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
She BELONGS to the PRINCE
Romance[Trilogi MY BASTARD PRINCE | Bisa dibaca terpisah] DON'T COPY MY STORY! DILARANG PLAGIAT! _______________ ❝Cause everyone knows, She BELONGS to the Prince.❞ **** Aurora Regina penyuka fairy tales. Karena itu...