Part 2

10.9K 805 12
                                    

Happy Reading...

◆◆◆

Kesadaran Renata kembali setelah beberapa saat. Renata langsung mencoba melepaskan pelukan pria itu saat melihat semua mata di lapangan mengarah padanya.

Namun pelukan itu semakin kuat saat Renata mencoba untuk melepaskan pelukan tersebut. Tapi Renata tidak menyerah dan terus mencoba melepaskan pelukan dari pria yg tidak diketahui namanya tersebut.

Beberapa saat kemudian pelukan itu melonggar, pria itu membalikan tubuh Renata tanpa melepaskan tangannya pada pinggang Renata.

Renata terpaku saat melihat wajah rupawan dari pria yg telah memeluknya didepan semua murid dan guru.

'Tuhan tampan sekali dia, apakah dia seorang malaikat? Ohh sadarlah Renata. ' Renata menggelengkan kepalanya untuk menyadarkan fikirannya yg mulai tidak terkendali.

"Lepaskan aku tuan. " ucap Renata pelan dan masih bisa didengar oleh pria tersebut. Pria itu terus menatap wajah Renata tanpa kedip membuat Renata menundukkan kepalanya.

"Jangan tundukkan kepalamu sayang. " Renata merasakan dagunya diangkat oleh jari pria tersebut. Pipinya merona saat mengingat kalimat akhir dari perkataan pria yg ada dihadapannya.

'Oh Tuhan kenapa jantungku berdetak cepat?' batinku.

"Aku suka melihatmu merona. " pipi Renata semakin memerah setelah mendengar ucapan pria itu.

"Lepaskan aku. " Renata mengulang ucapannya pelan.

Renata membeku saat merasakan sesuatu yg lembut menempel pada keningnya. Pekikkan seorang siswi terdengar saat pria itu mengecup kening Renata membuat Renata tersadar.

'Ohh Tuhan, apa yg dia lakukan? Dia menciumku? Selama ini tidak ada lelaki manapun yg menciumku kecuali ayah dan kakakku. ' bantinku.

"See you again sayang. " setelah mendengar ucapan pria itu. Renata merasakan tangan yg sedari tadi melingkar dipinggangnya terlepas dan pria itu pun pergi dari hadapannya.

Renata pergi ke barisan dimana kelasnya berada untuk melakukan upacara penyambutan.

"Kau beruntung Amel, aku meleleh melihat perlakuan pemilik yayasan yg baru kepadamu. " ucap Siska yg berdiri disampingku.

"Pemilik yayasan? Maksud lo dialah pemilik yayasan sekolah kita yg baru?! " tanya Renata kepada Siska dengan nada yg dinaikkan membuat mereka menjadi pusat perhatian.

"Lo gausah teriak dong, telinga gue sakit tau. Iya dia pemiliknya, kenapa kaget gitu? Kirain lo udah tau. " balasnya.

'Oh Tuhan bagaimana ini? ' Batinku.

Upacara pun dimulai, Renata menunduk karena pria itu terus menatapnya intens dan jangan lupa wajahnya yg datar tanpa ekspresi itu membuat Renata risih.

Setelah kepala sekolah memberikan sambutan, sekarang giliran pemilik yayasan atau pemilik sekolah.

Ekspresinya yg datar dan pelafalannya saat bicara sangat tegas membuat semua murid takut dan tidak ada yg berani mengobrol bahkan hal itupun terjadi pada semua guru, berbeda saat kepala sekolah yg memberikan sambutan tidak semua murid mendengarkan.

Sekarang Renata tau bahwa pria yg sudah memeluk dan menciumnya tanpa izin itu bernama REVAN ALLANO SMITH. Seorang pengusaha sukses diusia mudanya.

Upacara pun selesai dan semua murid diperbolehkan kembali ke kelas untuk mempersiapkan penampilan. Benar ucapan Siska bahwa tidak ada KBM karena akan ada acara penyambutan untuk pemilik yayasan yang baru dengan menampilkan semua ekstrakulikuler yg ada disekolah.

Mendadak? Ya memang acara ini sangat dadakan tapi setiap Minggu semua eskul selalu aktif sehingga jika terjadi kejadian seperti ini, semua murid sudah terbiasa.

Renata sendiri masuk eskul musik dan dia dipilih menjadi vokalis jika ada acara seperti ini ataupun lomba.

"Mel, ayo kita ke ruang musik. " ucap Novi kepadaku, dia memiliki eskul yg sama dengan Renata tapi bedanya dia menyukai segala alat musik sedangkan Renata dia hanya suka dengan piano.

Mereka pun pergi ke ruang musik. Setibanya di ruang musik terlihat semua anggota berkumpul dari kelas sepuluh sampai kelas dua belas. Fyi kelas dua belas akan tetap aktif eskul sampai semester ganjil karena mereka akan sibuk saat semester dua mendatang.

◆◆◆

To Be Continue...

DESTROYED [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang