Part 12

4.6K 360 3
                                    

Happy Reading...

◆◆◆

Waktu pun berlalu dan sekarang waktunya Renata kembali ke sekolah untuk menuntut ilmu. Renata mendudukkan dirinya di bangkunya tepat disamping Novi.

Renata mengernyit melihat bahwa bangku Diani masih kosong dan hanya terdapat tas hijaunya saja.

"Kemana Diani ? Biasanya dia jarang keluar kelas pagi-pagi." Heran Renata.

"Gue juga gatau, pas gue dateng dia udah Gaada dibangku. Mungkin ke toilet." Jawab Novi.

Bel berbunyi nyaring tanda bahwa upacara akan dimulai. Renata mengeluarkan topinya dan berjalan keluar kelas bersama Novi. Sepanjang perjalanan mereka mencari keberadaan Diani dan memasuki toilet wanita barangkali Diani ada didalam.

Namun nihil, mereka tidak menemukan Diani. Merekapun pergi ke lapangan.

Saat tiba di lapangan mereka menghela nafas lega melihat Diani sudah berada dibarisan kelas mereka.

"Lo dari mana aja ? Kita nyari Lo ke toilet tapi Gaada." Tanya Novi.

"Gue gak kemana mana kok." Jawab Diani singkat dengan senyum tipisnya.

Melihat itu mereka bergidik ngeri melihat tingkah Diani. Pasalnya Diani termasuk salah satu temannya yang sangat hiperaktif.

"Lo ada masalah ?" Tanya Renata.

"E-eh enggak kok." Elak Diani. Renata tau bahwa ada yang disembunyikan oleh temannya itu, tapi dia membiarkannya karena mungkin itu adalah privasinya sehingga Diani tidak menceritakannya.

Upacara pun dimulai. Para murid mengeluh kepanasan karena tersorot oleh teriknya matahari. Para murid semakin menghela nafas jengkel karena pidato sang kepala sekolah yang tiada hentinya.

Renata hanya menundukkan kepalanya karena menahan dengan rasa panas yg terasa pada tubuh depannya. Dia berdiri paling depan membuat seluruh tubuhnya tersorot matahari.

Para murid menghela nafas lega bahkan ada yang menjerit mendengar kata penutup yang diucapkan kepala sekolah.

Tapi hal itu hilang mendengar bahwa adanya pengumuman dari kesiswaan dan ketua OSIS.

Melihat ketua OSIS membuat para Siswi memekik tertahan karena melihat ketampanannya. Aldy dia adalah salah satu most wanted boy disekolah ini wajahnya yang tampan dan otaknya yang pintar membuat dia semakin mempunyai banyak penggemar dan kagum kepadanya.

Berbeda dengan Renata, dia menutup telinganya mendengar pekikan pada teman sekelasnya. Terkadang Renata heran untuk apa mereka menjerit seperti itu, memangnya dengan menjerit akan membuat Aldy menjadi pacarnya ? Tentu tidak kan. Malah haus yang ada.

Pengumuman itu ternyata berisi tentang akan adanya pemilihan ketua OSIS yang baru dan lengsernya Aldy karena dia sudah duduk dikelas dua belas.

Para murid mulai bubar dari lapangan saat kesiswaan membubarkannya.

"Sebentar, saya ingin mengatakan sesuatu." Para murid menghentikan langkahnya saat mendengar perkataan Aldy. Para siswa langsung melanjutkan langkahnya karena merasa itu bukanlah hal penting sedangkan para siswi berhenti agar dapat melihat wajah tampan Aldy lebih lama.

Renata mengernyit melihat Aldy berjalan kearahnya dan menarik pelan tangannya menuju ketengah lapangan.

Renata terdiam melihat satu anggota OSIS memberikan buket bunga dan boneka kepada Aldy. Sekarang Renata tau apa yg akan dilakukan oleh Aldy.

Para siswi yg berada di lapangan memekik tertahan melihat lelaki idaman mereka berlutut kepada Renata dengan tangan yang menggenggam bunga dan boneka.

Renata terdiam dan menatap Aldy tanpa ekspresi. Aldy membawa tangan Renata dan membawanya ke genggaman tangannya lembut. Renata membiarkan perlakuan Aldy kepadanya karena memikirkan jawaban yang tepat untuk menolaknya.

"Renata Amelia Anderson, nama yang cantik kaya orangnya. Gue gatau kenapa gue lakuin ini ke Lo, gue gatau kenapa gue mau berlutut dihadapan Lo, gue gatau kenapa setiap gue liat Lo ada rasa nyaman, gue gatau kenapa saat kita saling tatap jantung gue berdetak lebih cepat dan hal itu udah terjadi pas kita kelas sepuluh. Gue pilih Lo karena Lo beda, gue liat disaat semua siswi disini memandang gue kagum sedangkan Lo sebaliknya. Awalnya gue ngebantah perasaan gue tapi semakin gue tahan maka semakin besar juga perasaan gue ke Lo. So Will you be my girl ?" Ucap Aldy dengan suara lantang.

Renata sudah menduga bahwa Aldy akan menembaknya tapi dia sedikit terkejut karena Aldy sudah menyukainya dari kelas sepuluh. Renata bimbang sekarang.

"Gue-."

◆◆◆

Woaa ada yang mau diposisi Renata engga??

Oh iya sebelumnya jika kalian baca part project holiday disana tertulis bahwa cerita ini akan berakhir saat awal bulan ini, tapi saya mengubah keputusan itu

oke saya tau saya labil tapi saya punya alasan tersendiri kenapa saya lakuin ini...

Sebenarnya alasannya adalah pembacanya yang kurang jadi saya mengutamakan story saya yang satu lagi..

Maaf yah..

Tapi saya tetap bakal update dan namatin cerita ini kok...

Jangan lupa Vote dan komen yah gais

Love you...

To Be Continue...

DESTROYED [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang