Part 25

3.4K 222 3
                                    


I'm back...

Setelah sekian Lama saya hanya bisa berbaring Dan akhirnya saya bisa kembali up.

Karena yahh keadaan negara kita sedang tidak baik Dan mengharuskan kita berdiam diri dirumah, kemungkinan saya akan update selain dihari weekend aja yahh.

Saya gak janji tapi doain aja yahh..

Semoga kalian sehat selalu.

Langsung aja, Happy Reading guys.


◆◆◆

Renata mengerjapkan matanya dan merasakan cahaya matahari yang menusuk kedalam kornea matanya.

Dia melihat jam yang sudah menunjukkan pukul tujuh. Hari ini adalah hari Minggu, membuat Renata masih asik terbaring diatas ranjangnya yang sudah dia tempati selama beberapa hari kebelakang.

Tok tok tok.

Renata mengalihkan pandangannya dari atap kamarnya kepada pintu. Dia beranjak dari tidurnya dan pergi untuk membukakan pintu.

"Pagi nona, sarapan sudah siap." Sapa Zack.

"Pagi paman, apa Tuan juga ada disana ?" Tanya Renata.

"Iya dia sedang menunggu anda di meja makan dan saya ingin memberitahu perintah Tuan agar nona segera bersiap karena Tuan akan mengajak Anda ke suatu tempat." Jawab Zack sopan.

"Paman jangan memanggilku dengan sebutan Nona karena aku tak pantas, paman lebih tua dariku jujur aku risih dengan panggilan itu paman, Paman panggil aku Nata saja oke." Ucap Renata yang dibalas anggukan ragu oleh Zack.

"Bilang pada Tuan, aku akan bersiap." Lanjut Renata.

Renata menutup pintunya dan mulai bersiap.

Setengah jam berlalu Renata sudah siap dengan memakai dress simpel dibawah lututnya yang berwarna hitam. Dia beranjak dari kamar menuju ruang makan.

"Maaf membuat Tuan menunggu." Ucap Renata dan mendudukkan tubuhnya tepat didepan Revan.

"Sejak kapan kamu memanggilku Tuan?" Tanya Revan heran.

Renata mengendikkan bahunya karena dia tidak tahu harus memanggil Revan apa. Selama ini dia tidak pernah memanggil nama Revan karena menurutnya itu tidak sopan, tapi jika dia memanggil dengan sebutan bapak, itu membuat dirinya agak risih. Renata tidak tahu apa alasannya.

"Aku bukan atasanmu jadi jangan panggil aku dengan sebutan Tuan." Bantah Revan.

"Baiklah aku akan memanggilmu seperti di sekolah, pak Revan." Jawab Renata.

"Aku tidak suka panggilan itu, kamu tahu aku tidak setua itu. Jika disekolah aku mengijinkannya tetapi jika diluar sekolah panggil namaku saja." Bantah Revan lagi.

"Itu tidak sopan, kau lebih tua dariku." Jawab Renata.

"Akan lebih tidak sopan saat kamu memanggilku dengan kau. Lagi pula umur kita hanya terpaut 3 tahun."

"Fine Vano, aku akan memanggilmu Vano." Revan terdiam mendengar panggilan yang Renata buat untuknya.

"Kenapa kamu memanggilku Vano ?" Tanya Revan.

"Aku tidak suka dengan panggilan Revan, aku lebih suka memanggilmu dengan Vano. Lagi pula bukankah namamu Revan Allano."

"Kuanggap itu panggilan sayangmu untukku." Ucap Revan dengan senyuman tulusnya.

"Apa kita hanya akan duduk diam disini tanpa memakan apapun ?" Sarkastik Renata. Pasalnya mereka sedari tadi hanya berdebat tanpa menyentuh makanan.

DESTROYED [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang