Part 20

3.7K 270 16
                                    

Holaa
Sesuai janjiku, aku up di Hari sabtu Dan juga besok.

Well, langsung aja.

Happy Reading guys...

◆◆◆


"Apakah saat ini sudah ada seorang pria yang membuatmu merasakan hal itu ?" Tanya Revan.

Deg.

Jantung Renata lagi-lagi berdetak kencang mendengar pertanyaan Revan.

"Sudah." Jawab Renata singkat dengan mata yang menatap Revan lekat.

Suara deringan telpon menginterupsikan tatapan mereka, Renata langsung mengangkat telepon Yang berasal dari Bundanya.

"Ya bunda." Sapa Renata.

"..." Renata mengernyit saat mendengar suara diseberang sana.

"Suara Bunda kenapa? Bunda nangis? " Panik Renata.

"..."

"Nata akan pulang sekarang." Renata langsung memutuskan telepon nya dan mulai beranjak dari duduknya.

"Ada apa ?" Tanya Revan.

"Aku harus pulang sekarang. Sepertinya terjadi sesuatu dirumahku." Renata mengambil tas ranselnya.

"Ayo aku antar kamu pulang."

●●●


Setibanya mereka didepan rumah Renata, Renata langsung keluar dari mobil dan diikuti oleh Revan. Namun langkah mereka terhenti saat mendengar pembicaraan kedua orang tuanya.

"Kalian tidak bisa mengambil Nata ku." Teriak Lani dengan air matanya yang mengalir.

"Bagaimanapun juga Natha adalah Putri kandung kami. Jadi kami mempunyai hak atas dia." Jawab seorang wanita tegas.

"Setelah apa yang kalian lakukan padanya, apa dia masih ingin pulang bersama kalian ?" Tanya Garry.

"Bagaimana pun juga dia adalah putri kandungku. Mau atau tidak mau nya, dia akan tetap tinggal bersama kami." Ucap sang wanita itu.

Renata yang sedari tadi mendengar hanya diam mematung didepan pintu rumahnya yang terbuka. Jadi ini alasan bundanya menangis? Pikirnya.

Renata melangkahkan kakinya dengan berat untuk masuk kedalam rumahnya dan melihat siapa yang berbicara dengan orang tuanya.

Renata semakin hancur saat melihat kehadiran Cris dan Vienna yang sedang duduk diruang tamunya.

"Nata." Panggil Satya yang menyadari kehadirannya.

Semua orang langsung menatap kearah pintu dan terkejut melihat kehadiran Renata yang menatap mereka dengan tatapan terlukanya.

"Sayang." Panggil bunda dengan air matanya yang mengalir. Renata menatap Bundanya.

"Kalian semua berbohong kepadaku." Ucap Renata dengan pelan.

Renata langsung pergi berlari keluar dari rumahnya. Revan dapat melihat air mata Renata dan menatapnya dengan luka yang mendalam.

"Hiks bawa aku hiks pergi dari sini kumohon hiks hiks." Pinta Renata.

Revan langsung membawa Renata kedalam mobil dan langsung meninggalkan rumah Yang sudah ditinggalinya selama hampir tujuh belas tahun itu. Renata semakin terisak saat Satya mencoba mengejar mobil yang dinaiki adiknya dengan meneriaki namanya.

Revan merasakan hancur melihat gadisnya terluka seperti itu. Revan menarik tubuh rapuh Renata kedalam pelukannya.

Renata membalas pelukan Revan dan kembali menangis.

DESTROYED [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang