Part 30

3.2K 207 4
                                    

Selamat siang guys...

Gimana puasanya lancar gak?  Moga lancar yahh.

Cus ahh langsung aja.


◆◆◆


"sudah sayang, ini Abang. Dia sudah pergi." Ucap Satya.

Renata masih terisak pelan, hatinya masih sakit mengingat semua yang sudah terjadi pada dirinya.

Diruangan ini hanya ada Satya dan Renata, orang tua mereka pergi keluar untuk melihat kondisi Revan setelah mendengar suara benturan keras dari luar.

Satya menyodorkan air minum kepada Renata agar dapat membuatnya sedikit tenang dan diterima oleh adiknya.

"Mau bercerita ke Abang ?" Tanya Satya.

"Vano, dia bercerita padaku."

"Vano ?" Potong Satya.

"Revan maksudnya." Ucap Renata membenarkan.

"Dia bilang padaku bahwa dia adalah calon tunangan dari saudari kembarku." Lanjut Renata. Satya terkejut mendengar pernyataan adiknya namun dia langsung menepis rasa kejutnya.

"Itu masalahnya ?" Tanya Satya.

"Iya, aku memiliki perasaan kepadanya tapi dia hanya menganggapku sebagai pengganti dari calon tunangannya itu." Jawab Renata pelan.

"Kenapa Nata berfikir seperti itu? Apa dia yang bilang sendiri bahwa Nata adalah pengganti dari Nathalie ?" Tanya Satya.

"Tidak. tapi aku tau dari awal pertemuan kita, dia memanggilku dengan Nathalie. Dan aku tahu bahwa dia dekat denganku hanya ingin mengobati rasa rindunya yang tak terbalas karena wajahku dengan saudariku yang sama." Jawab Renata.

"Apa Nata mendengar perkataan Revan sampai selesai ?" Renata terdiam mendengar pertanyaan dari Satya dan menggelengkan kepalanya.

"Seharusnya Nata dengarkan dulu penjelasan Revan sampai selesai. Dan Nata baru boleh menyimpulkannya sendiri." Ucap Satya.

"Kenapa Abang membelanya ?" Tanya Renata kesal.

"Abang bukan membelanya tapi Abang hanya meluruskan saja. Abang seorang lelaki, jadi Abang tahu perasaan yang dirasakan oleh Revan. Abang tidak marah padanya yang sudah membuat adik Abang ini menangis karena Abang melihat dari sorot matanya yang memancarkan khawatir yang melihatmu menangis." Renata terdiam mendengar perkataan abangnya.

"Nata tahu kenapa Abang tidak membawa Nata pulang dan membiarkan Nata menginap di apartemen nya ?" Renata menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Satya.

"Karena Abang percaya padanya, sejak awal Abang bisa merasakan rasa peduli dan sayang nya yang besar terhadapmu." Ucap Satya dengan mengelus rambut adiknya pelan.

DESTROYED [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang