Part 22

3.3K 245 1
                                    

Sore semuanyahh
Hari ini aku double update yahh.

Langsung aja


◆◆◆

Renata memandang dirinya sendiri di benda datar Yang menampilkan wujudnya sekarang, saat ini dia sudah mengenakan seragamnya.

"Happy birthday to me." Lirih Renata kepada dirinya sendiri.

Setelah siap dia keluar dari kamar. Saat ini Renata masih berada dikediaman Revan, Renata masih belum siap untuk pulang. Maka dari itu dia tinggal bersama Revan untuk beberapa hari kedepan hingga dirinya siap.

Renata melangkahkan kakinya menuju meja makan yang sudah terisi oleh Revan.

"Morning ." Sapa Revan dan menyimpan tablet yang dia pegang.

"Too ." Balas Renata.

Renata langsung menduduki salah satu bangku yang berhadapan langsung dengan Revan. Renata mengambil sehelai roti dan mulai mengolesinya dengan selai coklat, Begitupun dengan Revan.

Tidak ada yang berbicara selama mereka menghabiskan makanannya.

"Sepertinya saat pulang, aku tidak bisa menjemputmu. Aku harus pergi ke perusahaan ku." Jelas Revan.

"Ya aku akan pulang dengan taksi." Balas Renata.

"Tidak, supirku yang akan menjemput mu. Aku tidak akan membiarkanmu pulang sendiri." Bantah Revan.

"Terserah." Balas Renata acuh.

Mereka beranjak dari duduknya setelah makanan mereka sudah habis. Mereka berjalan beriringan menuju basement, setibanya di basement terlihat Zack yang berada disamping mobil.

"Selamat pagi Tuan, Nona." Sapa Zack dan langsung membukakan pintu belakang mobil untuk Tuannya.

Setelah Zack masuk, mobilpun langsung jalan menuju sekolah.

"Berikan ponselmu. " Pinta Revan.

"Untuk apa ?" Tanya Renata curiga.

"Berikan saja, hanya sebentar." Renata langsung memberikan ponselnya kepada Revan.

Revan langsung mengetikkan sesuatu di ponsel Renata.

"Itu nomor ponselku, telpon aku jika kamu akan pulang." Ucap Revan dan memberikan ponsel Renata.

Merekapun tiba diparkiran sekolah, saat mereka keluar dari mobil. Banyak mata yang melihat kepada mereka.

Para murid menatap Renata heran dengan ekspresi yang dikeluarkan Renata. Pasalnya Renata selalu memancarkan senyumnya dipagi hari, dia akan selalu tersenyum dan menyapa orang yang mengenal dirinya.

Namun saat ini Renata menatap mereka dengan datar sehingga adik kelas yang berniat untuk menyapanya mengurungkan niatnya karena ketakutan dengan ekspresi yang dikeluarkan Renata.

Saat sampai didepan kelasnya, Renata mengernyit melihat pintu kelasnya yang tertutup rapat. Biasanya setiap pagi pintu selalu dibuka tapi saat ini kenapa ditutup? Heran Renata.

Renata membuka pintu kelasnya dan..

Doaarrrr

Renata terkejut melihat semua teman sekelasnya sedang memakai topi ulang tahun dengan terompet kecil di mulutnya.

"HAPPY BIRTHDAY TO YOU, HAPPY BIRTHDAY TO YOU, HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY HAPPY BIRTHDAY AMELLL. Yeeeaaayyyy."

Renata terharu melihat teman sekelasnya menyanyikan lagu ulang tahun untuknya. Mereka membuat kejutan untuk Renata. Pertama kalinya Renata diberikan kejutan oleh temannya.

"Udah dong jangan nangis, sekarang Lo pejamkan matanya berdoa terus tiup lilinnya." Ucap Diani yang memegang kue berukuran sedang ditangannya.

Renata pun memejamkan matanya menuruti perkataan Diani dan langsung meniup lilin berangka 18 tahun. Mereka pun bersorak setelah api di lilinnya padam.

"Thank you semuanya. Makasih banyak." Haru Renata dengan air matanya yang kembali mengalir.

"Udahlah kita kan teman, jadi Gak ada kata terima kasih dalam teman. Btw wish you all the best to you." Ucap Aldo.

"Sekarang cepet potong kuenya, gue udah laper ini." Semuanya tertawa mendengar perkataan Rangga.

Renata pun mengambil pisau yang diberikan Rina padanya, dia mulai memotong kue dan membagikannya kepada semua teman sekelasnya.

Setelah semuanya mendapat kuenya masing-masing, mereka mulai memakan kuenya dengan mendengarkan si biang onar Rangga dan Rian yang menggoda si pendiam Reno. Renata terkekeh mendengar gurauan Rangga

'terima kasih Tuhan, disaat keluargaku memberi luka kepadaku Engkau memberikan teman-teman yang memberiku kenangan indah ini. Terima kasih Tuhan.'

◆◆◆

Sampai sini dulu yahh, jangan lupa vote and comment...


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


DESTROYED [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang