Part 31

3K 205 5
                                    

Good afternoon everyone..

Sedih yah dilebaran tahun ini kita dapet cobaan pandemic ini.

Yang bisa kita lakukan cuma berdoa agar virusnya cepet enyah dari dunia yahh..

Cuss ahh


◆◆◆



Keesokan harinya...

"Aku ingin pulang." Rengek Renata.

"Tidak, Nata baru boleh pulang lusa." Putus Garry.

"Vano." Panggil Renata untuk meminta bantuan.

"Tidak, aku setuju dengan ayahmu." Jawab Revan.

"Abang." Panggil Renata kepada Satya.

"Tidak Nata, kami semua sudah memutuskan bahwa Nata bisa pulang besok lusa." Renata memajukan bibirnya cemberut karena Satya yang juga menolak keinginannya.

" Aku sudah tidak apa-apa, sungguh. Aku ingin pulang, bagaimana dengan sekolahku. UN ku sebentar lagi, nanti aku ketinggalan pelajaran." Ucap Renata memberi alasan kepada Garry, Satya dan Revan.

"Aku akan mengajarimu, jadi tidak usah difikirkan. Aku akan menjadi guru bimbel mu." Ucap Revan dan diangguki oleh yang lainnya.

Renata menghela nafas kasar karena dia tidak bisa memberikan alasan logis agar dia bisa pulang dari rumah sakit.

"Sudah sekarang Nata istirahat." Perintah Satya.

Renata menuruti perintah Satya dan mulai membaringkan tubuhnya ke ranjang.

"Dimana Bunda ?" Tanya Renata yang menyadari ketidakhadiran bundanya.

"Bunda sedang membeli sarapan dengan Tante Vienna." Jawab Satya.

"Dan dimana paman Cris ?" Tanya Renata ragu saat memanggil ayah kandungnya dengan paman.

"Aku disini, aku adalah ayah kandungmu. Panggil kami Daddy dan mommy, honey." Ucap Cris yang baru saja masuk keruangan.

Renata yang mendengar perintah itu hanya menganggukkan kepalanya pelan.

Cklek

Pintu terbuka dan terlihatlah seorang suster wanita yang membawa bubur dan sup diatas trolley untuk sarapan Renata. Renata hanya menatap hidangan itu dengan tatapan horor, kalian masih ingatkan jika Renata anti memakan bubur saat sakit?

"Ini sarapannya, bubur ini harus dihabiskan oleh pasien." Ucap suster itu sopan.

Semua orang menatap Renata dengan senyum geli, mereka sudah tahu jika Renata sakit dia tidak suka dengan bubur. Jangankan bubur, nasi saja dia tidak nafsu.

DESTROYED [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang