Sejak kecil Ivory memiliki hubungan yang erat dengan keluarga sully. Mereka bermain bersama dan selalu ada untuk satu sama lain. Namun lama kelamaan Neteyam mulai memandang Ivory dengan cara yang berbeda. Sayangnya kemanisan di antara mereka diperta...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ini hari terakhir keluarga sully bersama Suku Omaticaya. Untuk itu mereka mengadakan makan siang bersama dengan mengundang orang-orang terdekat, ingin merasakan kebersamaan di detik-detik terakhir perpisahan.
Tentunya memasak untuk porsi besar di High Camp cukup menyulitkan. Jadi Mo'at dan Neytiri merombak satu-satunya tenda kosong di High Camp menjadi dapur. Bahkan Kiri dan Ivory diminta ikut membantu.
Sementara Mo'at dan Neytiri memasak, Tuk yang bersikeras ingin membantu diberi tugas mengoper masakan yang sudah jadi pada Ivory dan Kiri, lalu dua remaja perempuan itu akan mengurus niktsyey-nya (bungkus makanan Na'vi).
"Tuk rugi sekali," bisik Kiri. "Dapat kesempatan untuk main, malah ngotot di sini."
Ivory terkikik. "Mungkin karena teman mainnya ada di dapur."
Kiri mencolek makanan yang sedang dibungkusnya dan mengoleskannya ke wajah Ivory. Dia menghindar saat Ivory hendak mencubitnya. "Eitts, ini hari terakhir kita, kau harus bersikap baik padaku."
"Benar sekali, Kiri, ini hari terakhir kita jadi kau harus bersikap baik padaku!" kata Ivory dengan suara pura-pura marah sambil mencolek Kiri balik.
"Lihat, kita merusak makanannya." Kiri membelahnya jadi dua untuk dibagikan pada Ivory. "Kita saja yang makan. Aku belum sempat sarapan tadi."
Kemudian Ivory dan Kiri menatap Tuk, menunggu gadis itu mengoperkan masakan yang sudah jadi untuk segera disusun dan dibungkus, namun Tuk terlihat sama bingungnya karena tangannya kosong sehingga dia menatap Mo'at dan Neytiri.
Neytiri tersenyum kecil melihat itu. "Belum ada yang jadi untuk sekarang, bahan masakannya ada yang kurang."
Mo'at mendudukkan diri sembari menghembuskan nafas dengan lelah. "Kita istirahat saja dulu. Kiri, tolong pijat kaki nenekmu."
Sementara Kiri dan Tuk memijat kaki neneknya, Ivory membantu Neytiri mengecek ulang makanan yang sudah dibungkus sekaligus meninjau bahan-bahan masakan yang tersisa, apa yang kurang atau apa yang bisa dibuat dari bahan-bahan yang ada.
Tanpa mengalihkan pandangan pada apa yang sedang dilakukannya, Neytiri berceletuk pada Ivory, "Kita perlu buah-buahan. Tolong suruh Lo'ak atau Neteyam ke hutan untuk mengambilnya."
Mata Ivory membulat, terkejut bahwa di antara semuanya harus dia yang melakukan ini. "Oh...oke."
Ivory mengambil keranjang anyaman berukuran sedang, lalu berjalan menuju tenda keluarga sully dengan tangan berkeringat dingin dan hati berkomat-kamit semoga Lo'ak yang ada di sana, semoga Lo'ak yang ada di sana, semoga Lo'ak yang ada di sana.
Sesampainya di sana, Ivory menjulurkan kepalanya ke dalam tenda. Terlihat Lo'ak sedang membuat sebuah cawat sendirian.
"Lo'ak!" Ivory melangkah masuk dengan santai. "Ibumu menyuruhmu ke hutan untuk memetik buah-buahan."