Empat sahabat itu memiliki sebuah kegiatan yang rutin mereka lakukan tiga bulan sekali. Yaitu bermalam di rumah pohon yang mereka tata seseram mungkin, di sana mereka akan bertukar cerita horor sambil mengemil semalaman, lalu pagi-pagi buta disaat hari masih gelap mereka akan lompat ke air terjun.
Setiap kali mereka melakukan kegiatan itu, pengalaman untuk dikenang di dalam hidup mereka akan bertambah, karena segala sesuatunya selalu berjalan dengan lancar dan berkesan.
Kecuali malam ini.
Lo'ak, Spider, dan Kiri pulang ke rumah pohon dengan kekecewaan menyelimuti setelah mendapati Ivory tak ada di rumahnya. Entah dimana dia. Entah bagaimana dia bisa lupa. Sebelumnya tak pernah terjadi.
"Lo'ak! Kiri!"
Sebuah suara memanggil dari bawah sana. Lo'ak mengecek dari jendela rumah pohon, berharap bahwa Ivory yang muncul, namun ternyata Neteyam dan Tuk.
"Kenapa?" tanya Lo'ak tak semangat.
"Kenapa tidak ajak Tuk? Dia daritadi merengek minta ikut," balas Neteyam.
"Karena malam-malam nanti dia akan minta pulang, takut dan blabla," ujar Lo'ak. "Lagian kami kurang satu orang, mungkin malam ini tidak jadi."
Neteyam berdecak. "Cepat turun dan bawa adikmu ke atas."
Sebenarnya mereka tak ingin melanjutkan rencana ini, mereka selalu berempat sebelumnya. Namun karena sayang melihat rumah pohon yang sudah dihias seram dan cemilan yang dibuat banyak, mereka memutuskan untuk tetap bermalam di sana.
Oleh karena itu rasanya tak masalah mengajak Tuk. Toh kali ini mereka hanya akan tidur dan makan. Jadi dengan gontai Lo'ak turun ke bawah untuk membantu Tuk naik ke rumah pohon.
"Jaga adik-adikmu, oke?" Neteyam memukul pelan pundak Lo'ak sebelum pergi.
"Bro, tunggu." Lo'ak melepaskan kalungnya dan menyerahkannya pada Neteyam. "Tolong bawa pulang sekalian, gerah."
"Aku tidak langsung pulang ke rumah." Neteyam menyerahkan kembali kalung itu pada Lo'ak. "Simpan saja."
Kedua alis Lo'ak terangkat. "Kau mau kemana memangnya?"
Untuk sesaat Neteyam terlihat kehilangan kata-kata. "Seperti biasa, mencari udara segar."
Lo'ak tiba-tiba merasa curiga. Beberapa malam belakangan ini Neteyam memang jarang bersama mereka, katanya ingin mencari udara segar setelah seharian sibuk. Namun gestur Neteyam barusan menyiratkan hal lain.
Sepergian Neteyam, Lo'ak kembali ke rumah pohon dan mendapati mereka sudah mulai makan-makan. Bukannya ikut mengunyah, Lo'ak justru mengeluarkan isi pikirannya pada mereka.
"Kiri, apa tidak aneh bagimu Neteyam tiba-tiba suka keluar malam?" seru Lo'ak.
Kiri mendengus. "Segala hal yang dilakukan Neteyam selalu kau pertanyakan. Berhentilah, Lo'ak."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Last Letter | Neteyam
Hayran KurguSejak kecil Ivory memiliki hubungan yang erat dengan keluarga sully. Mereka bermain bersama dan selalu ada untuk satu sama lain. Namun lama kelamaan Neteyam mulai memandang Ivory dengan cara yang berbeda. Sayangnya kemanisan di antara mereka diperta...