Walk On Memories Chapter 08 : Win
Jaemin mengumpulkan tekadnya menang melawan Yohan. Dia dan Yohan sekarang sudah naik ke atas karpet pertandingan. Kedua saling memberikan tatapan tajam kemudian memberi salam ala permainan taekwondo.
Setelah memberi salam, keduanya sama-sama sudah mengambil kuda-kuda menyerang.
"Ciat...." Kedua saling menyerang bersama dan...
Jaemin dan Yohan saling melakukan teknik menyerang untuk meraih poin. Kedua peserta tersebut sangat terampil dalam melakukan serangan. Yohan yang menjadi tahun lalu cukup kewalahan melawan Jaemin. Dalam pikiran Yohan, Jaemin bukan lawan yang tidak bisa dianggap remeh. Serangan Yohan bisa ditepis baik oleh Jaemin. Berulang kali Jaemin juga melakukan serangan pada Yohan. Menendang, memukul dan mengunci. Jaemin tidak mau kalah walaupun lawannya adalah juara bertahan tahun lalu.
Masing-masing dari mencari celah kelemahan masing-masing. Sampai akhirnya Jaemin mampu mengunci pergerakan Yohan. Yang kemudian wasit memisahkan keduanya.
"Aku tidak akan kalah darimu" ucap Yohan dengan seringainya.
"Kita lihat saja, sunbaenim" balas Jaemin tersenyum sinis.
Pertandingan dimulai lagi. Semua penonton terlihat tegang melihat pertandingan final taekwondo ini. Terlebih lagi Jaehyun sedari tadi dia mengigit kukunya karena dia tegang dan cemas. Lawan adiknya adalah lawan yang tangguh.
Di sisi lain Taeyong entah kenapa Taeyong merasa cemas melihat pertandingan final kali ini. Ini tidak biasa yang dirasakan Taeyong kali ini. Dia jarang mencemaskan seseorang kecuali sang adik Lee Tae Joon. Entah kali dia mencemaskan Jaemin orang yang baru dia kenal.
Yohan kali dia bisa mengunci pergerakan Jaemin. Namun dengan gesit Jaemin mampu lepas dari teknik kunci tersebut. Akan tetapi saat Jaemin terlepas dan Jaemin sedikit lengah. Yohan melayangkan tendangan ke atas mengenai sedikit mengenai kepala belakang Jaemin. Dan Jaemin akhirnya jatuh tersungkur.
"JAEMIN..." Pekik penonton yang mendukung Jaemin.
Siwon, Yoona yang ada di bangku VVIP sontak berdiri begitu melihat sang anak jatuh tersungkur. Begitu pula dengan para sahabat Jaemin serta Lami dan Hina.
Jaehyun juga spontan berdiri dan berlari menuruni tribun dengan tujuan menghampiri sang adik.
Taeyong juga ikut berdiri, nalurinya juga ingin menghampiri Jaemin namun ia urungkan melihat Jaehyun lebih dulu berlari menghampiri Jaemin.
Di karpet arena pertandingan Jaemin mengerang kesakitan sembari memegang kepala belakangnya. Sedangkan Yohan yang masih berdiri tersenyum miring. Sementara wasit sedang mencountdown.
"Aarggrrhh..." erang Jaemin menahan sakit kepalanya di bagian belakang. Jaemin memegangi kepalanya. Jaemin melihat sekitar, pandangan Jaemin nampak samar. Dalam pandangannya yang samar-samar tersebut Jaemin melihat Yohan tersenyum licik.
Jaemin juga dapat melihat Jaehyun melari mendekat ke arahnya. Jaehyun pasti mengkhawatirkannya. Jaemin menggelengkan kepalanya dia tidak mau membuat Jaehyun dan semua orang mengkhawatirkannya.
Yohan melihat sang Appa Kim Yunho yang berada di tribun. Yunho memberi senyuman bangga pada Yohan dan memberi satu jempolnya untuk Yohan. Melihat itu Yohan sangat senang.
Wasit masih menghitung sedangkan Jaehyun sudah hampir mendekati Jaemin.
Sebelum Jaehyun benar-benar mendekat, Jaemin mengangkat kelima jari tangannya tanda dia mengisyaratkan untuk wasit berhenti menghitung dan Jaemin bisa melanjutkan pertandingan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Walk On Memories (Jaemin Fanfiction) [END]✓
FanfictionJaemin sangat menyayangi kakaknya Jaehyun. Jaemin seorang anak pembuat onar di sekolah tetapi dia anak yang juga berprestasi di sekolah, memiliki sahabat yang selalu ada untuk dia. Jaehyun sangat menyayangi Jaemin. Jaehyun tidak akan membiarkan adik...