Chapter 10 : Best Friends 1

3.8K 288 26
                                    

Walk On Memories Chapter 10 : Best Friends 1

Renjun dan Jeno berjalan bersama Jaemin. Dengan Jaemin berada di tengah-tengah mereka.

Baru setengah perjalanan menuju mobil Mark. Langkah Jaemin terhenti dengan tangan kiri meremas kepalanya sedangkan tangan kanannya untuk mencengkram tangan Jeno.

"Akh..." erang Jaemin.

"Kenapa Jaem?" tanya Jeno semakin cemas.

"Sakit Jen... Akh" Jaemin kian meremat rambutnya.

Jaemin melepas cengkraman tangannya pada Jeno dan kini dia meremat kepalanya menggunakan kedua tangannya "Aarggrrhh kenapa ini sakit" erang Jaemin.

Kepalanya terasa berputar kilasan memori bersama seorang anak laki-laki yang berumur 10 tahun dan satu anak laki-laki lagi berumur 6 tahun sedang berlarian. Jaemin berkeyakinan bahwa anak berumur 6 tahun itu adalah dirinya saat masih kecil dulu. Tetapi siapa anak laki-laki yang lebih tua darinya tersebut. Dia tidak dapat mengenali wajah itu. Mungkinkah itu Jaehyun Hyung. Karena Jaemin hanya melihat anak tersebut melewati punggungnya saja.

"Ayo kejar Hyung, dongsaeng-ah" ucap anak yang lebih tua tersebut.

Jaemin menggeleng-gelengkan kepalanya "aarggrrhh..." erang Jaemin.

"Jaemin" Renjun menepuk cemas pundak Jaemin "Jaemin-ah gwenchana?" ujar cemas Renjun.

Jaemin menatap kedua sahabatnya ini. Tubuh Jaemin hampir limbung ke belakang beruntung Jeno dan Renjun menahannya. Dengan berpegangan pada Jeno Renjun, Jaemin mencoba berdiri tegak lagi. Dia mengatur napasnya yang sedikit tersengal.

"Jaem, ku telponkan Jaehyun Hyung, ya. Biar dia menjemputmu" ujar Jeno yang cemas melihat sahabat dari kecilnya ini terlihat tidak sehat.

Renjun menimpali dengan anggukan setuju.

"Jangan. Aku tak mau membuatnya khawatir. Hari ini Jaehyun Hyung banyak kelas. Aku tak mau merepotkannya" kilah Jaemin.

Renjun dan Jeno saling pandang.

"Lagipula sudah tidak terlalu sakit seperti awal tadi. Kita langsung pulang saja. Aku sudah tidak apa-apa" lanjut Jaemin yang masih menggelengkan kepalanya sedikit.

"Kau yakin Jaem?" tanya Renjun memastikan.

Jaemin mengangguk dan tersenyum.

"Sebaiknya kita duduk saja dulu. Menunggu Mark Hyung mengambil mobilnya" ajak Jeno menuntun Jaemin.

"Mark Hyung kemana? Kenapa mengambil mobil saja lama sekali" gerutu Renjun.

"Mobil Mark terparkir lumayan jauh dari sini tadi" balas Jeno.

Jaemin memijat pelipisnya sendiri. Jeno masih senantiasa meletakkan tangannya di pundak Jaemin dan mengusap lembut pundak sahabatnya itu.

Tak lama Mark dan Haechan datang dengan mobilnya. Jeno dan Renjun juga langsung membantu Jaemin berdiri. Jeno juga akan memapah Jaemin.

"Tak apa, Jen. Aku baik-baik saja" tolak Jaemin untuk dipapah.

Jeno mengangguk paham.

"Jaem, kau duduk depan saja. Kalau kau duduk dibelakang bertiga kau tidak bisa istirahat karena sempit" ujar Mark dari dalam mobil.

"Nde Mark Hyung" patuh Jaemin sambil membuka pintu mobil Mark.

Renjun, Jeno dan Haechan duduk di kursi belakang bertiga.

Begitu masuk ke dalam mobil, Jaemin langsung duduk dan kepalanya ia sandarkan di kaca lalu matanya ia pejamkan. Kepalanya mungkin masih terasa pusing walaupun dia tidak mengeluh pada sahabat-sahabatnya.

Walk On Memories (Jaemin Fanfiction) [END]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang