7. sorry

259 38 0
                                    

"Elin ayo kita pulang"
Ucap hyunjin setelah acara teleponan nya dgn ayahnya

"Pulang? Lalu ini apa? Aku itu tinggal di apartemen bukannya di rumahmu"

"Ayo ikut saja"
Hyunjin turun dari kasur dan langsung menarik tangan elin

"Dasar aneh"
Mereka berdua menuju ke kediaman hyunjin dan akhirnya sampai disana, elin dan hyunjin masuk ke ruang tamu sambil terus bergandengan tangan, semenjak kembalinya hyunjin, keduanya tdk bisa lepas satu sama lain

Saat di ruang tamu hyunjin dan elin sempat mendengar sebuah pembicaraan

"Semoga saja hyunjin menyetujui perjodohan ini"
Itu adl suara tuan hwang

"Perjodohan? Apa yg ayah maksud"
Hyunjin buka suara dan terlihat raut wajahnya yg marah, elin menggenggam erat tangan hyunjin mengisyaratkan nya utk tenang

Di ruang tamu tsb bukan saja ada tuan hwang dan nyonya hwang tapi ada juga seorang pria paruh baya seumuran tuan hwang dan juga seorang wanita yg tentu adl istrinya, beserta gadis cantik dgn pakaian modis yg duduk di samping kedua org tuanya

"Duduk lah dulu, kita bicarakan ini baik2"
Ucap tuan hwang, hyunjin menatap elin dan elin mengisyaratkan hyunjin utk menuju satu sofa lagi, mrk pun duduk berdua

"Apa apaan ini tuan hwang, anakmu sudah memiliki kekasih"
Ucap pria paruh baya tadi

"Tenang dulu tuan shin, kau salah paham, mrk berdua hanyalah sebatas sahabat sedari kecil, kau jangan khawatir"
Tangan hyunjin mengepal saat itu juga, ia sangat marah mendengar perkataan ayahnya yg memang benar itu

"Benar, aku dan hyunjin hanyalah seorang sahabat, tdk lebih dari itu"
Ucap elin yg sontak langsung ditatap tajam oleh hyunjin, namun elin tak mempedulikannya, elin kini tertunduk dgn rasa sesak di dadanya

"Oh syukurlah, kukira kalian berpacaran, jadi perjodohan mu dgn ryujin anak kami akan terjadi"
Ini bahkan lebih sakit dari tersayat pisau bagi elin, tapi ia berusaha keras menyembunyikan rasa sakit nya itu, ia tersenyum yg walaupun hatinya menolak

Shin ryujin, gadis itu sekarang tersipu malu, ia bahagia akan dijodohkan oleh hyunjin, sedangkan hyunjin sendiri tak bisa mengontrol kemarahannya ia pun bangkit dan menarik tangan elin utk pergi

"Hyunjin kau mau kemana nak?"
Panggil nyonya hwang, yg sama sekali tak di pedulikan hyunjin, elin juga berusaha mencegah hyunjin namun hyunjin nya kini telah berbeda, hyunjin telah dewasa utk memiliki jalan pikirannya sendiri

"Kuharap kau tak melupakan bantuan kami sewaktu kau di paris"
Ucapan dari tuan shin itu langsung membuat hyunjin yg hampir dekat dgn pintu berhenti dan menoleh

"Aku akan membayarnya, berapapun yg kau mau"
Setelah itu hyunjin pergi keluar bersama elin, hyunjin membawa elin ke garasi, dan mengeluarkan motor nya (moge) dan pergi bersama elin, elin lebih memilih utk diam dulu

Sementara tuan hwang berusaha menahan malu sekaligus amarahnya kini dihadapan tuan shin dgn istrinya

"Ku harap kalian juga tak lupa dgn bantuan kami tuan hwang, lagipula jika perjodohan ini berlangsung, perusahaan mu akan aku bantu, kau mau kan menjadi seorang usahawan yg berjaya sepertiku?"
Mendengar itu tentu tuan hwang makin mantap dgn keputusannya utk menjodohkan hyunjin dgn ryujin

"Aku akan berusaha meyakinkan hyunjin, sebelumnya kami juga minta maaf"

"Semoga kau berhasil, ya sudah kami pamit"
Ucap tuan shin yg masih dgn nada agak kesalnya, kemudian ia dan istri juga ryujin pun pulang

Saat di teras setelah tuan hwang dan nyonya hwang mengantar Keluarga shin tuan hwang mengingatkan pada istrinya

"Bujuk hyunjin utk menyetujui perjodohan ini"
Ucap tuan hwang dgn nada datar

"Tapi hyunjin tdk bisa melakukan perjodohan ini, apa sebaiknya kita batalkan saja"
Nyonya hwang berbicara dgn sangat hati2

"Kau sudah hilang akal!! Tidak mungkin kita membatalkannya, mrk telah membantu kita utk penyakit hyunjin, kalau kau tak bisa membujuknya yasudah, aku akan menyuruh elin yg melakukannya"
Kemudian tuan hwang masuk kedlm rumah, sementara nyonya hwang menghela napasnya

"Bagaimana elin bisa melakukannya sedangkan hatinya menolak"

🌻🌻🌻

"Kita kesana"
Hyunjin dan elin kini sampai disebuah tempat dimana terdapat banyak pepohonan hijau, dan ketika turun dari motor hyunjin mengarahkan jarinya di sebuah pohon yg paling besar

Elin pun mengikuti hyunjin tangan mrk berdua benar2 tak bisa lepas

"Org2 akan mengira kita sedang berpacaran"
Bisik elin ya walaupun disana hanya ada beberapa org saja

"Aku tak peduli"
Jawab hyunjin dan makin mempererat pegangan tangannya
Sampailah mrk di bawah pohon yg begitu besar dan rimbun tsb, mrk berdua duduk di bawahnya dan hyunjin bersandar di pohon tsb

"Saat aku dtg ke seoul dan tinggal di kota ini, ayah dan ibu sempat mengajakku piknik disini, dan aku sangat menyukai pohon besar ini, makannya jika aku sedang bosan atau sedih aku akan kesini, bahkan aku sudah menganggap pohon ini adl milikimku"
Jelas hyunjin di simak baik oleh elin

"Oh yah? Kalau begitu aku juga akan kesini jika aku sedih, bukankah kita sahabat? Sahabat itu harus berbagi kan?"

"Tentu saja, atau perlu aku beli pohon ini utk mu?"
Ucap hyunjin sambil mengacak rambut elin

"Hahaha, kau itu lucu sekali, sampai mau membeli pohon ini"

"Apapun utk mu"
Hyunjin menatap elin dalam yg membuat elin tak tau harus bagaimana
"Sahabatku"
Tambahnya kemudian tertawa, hyunjin menjadi lupa dgn kemarahannya tadi

Setelah itu tak ada lagi pembicaraan diantara keduanya, elin belum mau bertanya, biar hyunjin yg menjelaskan sendiri pikirnya

"Kau tak mau tau ttg tadi?"
Hyunjin kembali menatap elin

"Ceritakanlah, sahabatmu ini siap mendengarkan"
Kemudian hyunjin menatap lurus ke depan

"Ryujin, gadis itu adl putri tuan shin yg merupakan adik dri pemilik rumah sakit yg telah merawatku di paris, sebelum aku ke rumah sakit tsb, aku sempat ke rumah sakit lain, namun tdk ada perubahan, akhirnya ayah dan ibu menemukan rumah sakit yg handal dimana itu adl rumah sakit yg pemiliknya adl kakak tuan shin, awalnya aku tak di terima disana, tapi ryujin gadis yg baru 3 kali bertemu dgn ku itulah yg telah membujuk pamannya utk menerimaku sbg pasien"

"Apa yg membuatmu tak di terima?"

"Aku tau semuanya, mrk berkonspirasi, ryujin lah yg awalnya meminta pamannya utk tak menerimaku kemudian setelah itu ia mengambil kesempatan dgn berpura2 dia lah yg telah membantuku masuk kesana"

"Bagaimana kau tau kalau ryujin yg melakukannya?"

"Suatu hari di rumah sakit aku berjalan2 di taman masih menggunakan kursi rodaku dan aku mendengar semuanya, semua yg mrk rencanakan"

"Apa ryujin mencintaimu?"

"Aku tdk tau, tapi mungkin ini dilakukan utk mengambil keuntungan dari perusahaan dari ayah, tapi entahlah bagaimana mrk melakukannya"

Double update 😊😊
Moga gk ngilang partnya

😘😘😘😘😘💜💜💜

Bucin banget akutu ama nih org

Dont leave me || hwang hyunjin [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang