Tatapan hyunjin begitu tulus dan penuh arti, yg membuat elin tak bisa berkata kata, ia speechless saat ini
Bahkan kali ini elin kaku saat hyunjin meraih tangannya dan meletakkannya pada dadanya
"Can you feeling my heartbeat?"
Elin bahkan tak bisa menjawab karena ia saat ini benar2 tak bisa mengontrol dirinya saat ia melihat tatapan hyunjin"Elin? Kau mungkin tak percaya ini, tapi ketahuilah bahwa selama aku bersama ryujin tak ada waktu ku utk tak memikirkan mu"
Hyunjin semakin menatap elin dgn penuh rasa harap"Ehmm, elin? Apa aku begitu tampan? Sehingga kau menatapku seperti itu"
Ucapan hyunjin membuat elin tersadar dan menggeleng geleng seakan yg dilakukannya tadi adl hal yg konyol, sedangkan hyunjin tak mampu menahan tawanya dan terus tertawa, yg tadi nya elin tersenyum kini ia malah memberi tatapan kesal pada hyunjin"Aniyo, kau yg aneh, menatapku seperti itu, kau juga mengatakan hal2 aneh"
"Menurutmu ini aneh?"
"Bukan begitu, aku hanya merasa sedikit aneh dgn sikapmu, lagipula kau tak usah menanyakan hal2 itu, kau sudah tau jawabannya"
Hyunjin mulai bingung"Hm? Bagaimana aku bisa tau kalau kau tak menjawabnya?"
Elin menatap hyunjin dgn terus tersenyum namun hyunjin malah dibuat bingungNamun setelah itu hyunjin dibuat tak bisa berkata kata saat elin tiba2 mencium pipinya lembut meski tak lama, namun hal itu membuat hyunjin tak bisa berkata apapun, ia terpaku sedangkan elin yg sudah melepas ciuman mendadak itu hanya tertawa melihat wajah hyunjin
"Aku sudah menjawabnya, kau puas?"
"YA!! elin ssi, kau sudah berani? Jangan2 kau pernah mencium soobin?"
Kali ini hyunjin malah menatap elin dgn penuh curiga"Ehmm, kalo itu benar?"
"YA!! Shinca?!!"
Elin malah berlari, alhasil hyunjin mengejarnya, aksi kejar kejaran tsb tak berlangsung lama karena hyunjin langsung menangkap elin dgn posisi memeluk dari belakang
Elin terdiam dan begitu juga dgn hyunjin karena posisi mrk begitu canggung tapi untunglah disana tak ada siapapun"Ehmm, hyunjin ssi, ba-bagaimana kalau kita duduk disana"
Elin bahkan merasa gugup saat berbicara"Baiklah"
Mrk berdua memutuskan utk duduk bersandar pada hyunlin, dan beberapa kali juga mrk mengambil foto"Hmm, apa yg kau katakan tadi itu benar? Ya elin ssi, kau sedang bercanda kan? Kau benar2 tak pernah berciuman dgn soobin kan?"
Elin menatap hyunjin sambil terus tertawa"Aku sedang tak bercanda elin"
"Kau percaya? Dengar hyunjin, selama aku bersama soobin aku merasa aman dia itu sudah seperti org yg penting bagiku, aku pernah mencoba mencintainya, tapi nyatanya aku tak bisa melakukannya, hmm, aku merasa sangat bersalah padanya, aku juga sudah meminta maaf, dan kau tau? Dia juga tau bahwa aku mempunyai perasaan terhadapmu, pada saat itulah aku benar2 merasa menjadi org yg sangat kejam, aku merasa seperti org yg tak memiliki perasaan"
Hyunjin menatap elin yg hanya tertunduk, kini ia menangkup pipi elin dan membuat mata keduanya bertemu"Jangan pernah beranggapan seperti itu, aku membencinya, karena yg sebenarnya kau adl org yg paling membuat org lain merasa bahwa jika bersamamu itu sangatlah menyenangkan, kau membuat org lain nyaman dan itu bukanlah suatu kesalahan melainkan kebaikan, kau membuat soobin menyukaimu, namun kau hanya berusaha menyukainya juga, tapi kau tak bisa, itu bukan kesalahan elin, lagipula soobin itu baik, dia merelakan mu dan memutuskan utk tak lagi menyukai org yg menyukai org lain, karena dia sadar bahwa cinta itu tak bisa di paksakan, kau juga tak memaksakannya"
Elin merasa tenang kembali saat mendengar penjelasan dari hyunjin, dia pun tersenyum dan membuat hyunjin juga tersenyum
Kemudian keduanya kembali duduk bersandar pada hyunlin
KAMU SEDANG MEMBACA
Dont leave me || hwang hyunjin [√]
Non-Fiction[TOLONG FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, KARNA ITU SAANGAT BERHARGA UNTUK SAYA:)] "Silahkan Menghilang saja sana, jika kau kembali, aku masih tetap mencintaimu, karna perasaan itu tidak bisa terhapus" Berteman sejak kecil namun saling memendam perasaan...