23:00
"Hyunjin!! Bantu aku keluar dri sini, lemari kaca ini membuatku kehabisan napas"
"Elin bertahanlah, ku mohon, aku akan mencari cara utk mengeluarkan mu"
"Hyunjin cepatlah"
Ucapan elin semakin menghilang, hyunjin tak tau apa yg harus ia lakukan, akhirnya hyunjin menyentuh lemari kaca tsb alhasil lemari kacanya meleleh namun bersamaan dgn itu tangan hyunjin seolah menghilangElin terlihat bingung, namun hyunjin malah tersenyum dan makin mendekati lemari kaca nya
"Tidak hyunjin"
Elin menggeleng utk tak membiarkan hyunjin lebih dekat karena hyunjin bisa tiada
"Jangan hyunjin, TIDAAAAK~!!""TIDAAAAK~!!!"
Elin berkeringat dan terbangun dari mimpinya, mimpi buruk tadi, menghembuskan napasnya cepatSedangkan yohan yg terbangun memilih menyalakan lampu di kamar tsb dan menghampiri elin
Ia tetap pada wajah datarnya"Kenapa kau berteriak seperti itu?"
Elin yg masih belum pulih kesadarannya menatap yohan dan bangkit turun dri kasur dan memeluk yohan"Aku ketakutan..."
Lirih elin, ia mengeratkan pelukannya sementara yohan hanya terdiam
Ia terkejut menerima pelukan dri elin"Hyunjin? Kenapa kau hanya diam?"
Sepertinya elin salah mengenal, ia berhalusinasi melihat hyunjin padahal itu adl yohan, yohan mengernyitkan dahinya dan tersenyum miring, kemudian membalas pelukan elinKemudian yohan seolah berbicara lembut pada elin
"Aku terdiam karena kau tdi berteriak kencang sekali, sampai2 aku terbangun jga"
Elin melepaskan pelukannya dan seketika raut wajahnya berubah"Ya!!! Kim yohan, apa yg kau lakukan eoh? Beraninya kau memelukku, aku ini sudah bertunangan kau tau?"
Elin mengomel seolah disini yohanlah yg memeluknya duluan"Ck, bisa kau tidur saja sekarang?"
Yohan memilih tak membahas ttg elin yg hilang kesadarannya tadi ia memilih mematikan lampu dan tidur kembali di sofa nya, elin sedari tadi hanya menatap yohan dan memeluk dirinya sendiri"Apa aku benar2 memeluknya tadi? Aiiish"
Elin kemudian menjatuhkan dirinya di kasur dan memilih melanjutkan tidurnya, tapi pikiran mengenai mimpi tadi"Hyunjin ssi... kuharap kau baik2 saja sekarang, apapun yg terjadi padaku nanti, kuharap kau bisa menerimanya, aku tak mengharapkan kau mengorbankan nyawamu utk dtg kesini, tpi yg kuharap kau tetap mencintaiku, itu saja"
Tak terasa pipi elin sudah basah dgn air matanya sendiri, memikirkan bagaimana nasibnya nanti, bagaimana keluarganya di rumah, ia selalu memikirkan hal2 itu semua🌻🌻🌻
06:30
"Hoaaaamph"
Elin bangun dri tidurnya dan terduduk menatap ke arah sofa
"Dimana si kelinci kejam itu?"
Baiklah, sekarang elin punya nama panggilan utk yohan, ia pun turun dri kasur dan terdengar suara percakapan yg sepertinya berasal depan kamarBerakhir elin berjalan mendekati pintu kamar, dan menempelkan telinganya di pintu
"Hari ini kau ikut ayah utk menemui paman mu hanbin"
"Baiklah"
Mendengar hal itu membuat elin berpikir keras bagaimana caranya agar ia bisa keluar dri sana sebab selama ini ia di sekap oleh yohan dan ayahnya itu, tpi mendengar jiwon dan yohan akan pergi membuat nya lega, ia nanti bisa mengecoh pengawal2 lain
"Aku akan memberi gadis itu makan dulu"
Ucap yohan kemudian dan membuat elin segera berlari ke kasur dan langsung berpura pura utk tidurYohan pun masuk dan menaruh nampan makanan di nakas samping kasur, dan menatap elin
KAMU SEDANG MEMBACA
Dont leave me || hwang hyunjin [√]
Non-Fiction[TOLONG FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, KARNA ITU SAANGAT BERHARGA UNTUK SAYA:)] "Silahkan Menghilang saja sana, jika kau kembali, aku masih tetap mencintaimu, karna perasaan itu tidak bisa terhapus" Berteman sejak kecil namun saling memendam perasaan...