Hyunjin yg emosinya sudah meluap baru saja turun dri mobilnya dan menuju ke arah rumah ryujin, kebetulan saat itu ryujin baru saja keluar, terlihat ia ingin pergi ke suatu tempat
Hyunjin masa bodoh dgn semua itu, ia melangkah dgn rasa marah sampai akhirnya ryujin menyadari kehadirannya, ryujin malah terlihat bingung
"Ya!! Hyunjin ssi, nan mwoya?"
Ryujin langsung menanyakan apa yg mau hyunjin lakukan karena saat ini hyunjin terlihat benar2 marah"Dimana elin?"
Bukannya menjawab, ryujin hanya terdiam dan mengernyitkan dahinya
Sedangkan hyunjin wajahnya sudah memerah karena amarahnya"Aku bilang dimana elin!!"
Hyunjin menaikkan suaranya"H-hyunjin, apa maksudmu?"
Hyunjin tersenyum miring"Kau memang sangat pandai dlm ber drama, kalau kau tak mau memberitahu dimana elin, aku yg akan mencarinya sendiri"
Dgn tanpa berkata apa2 lagi, hyunjin melangkah melewati ryujin dan berniat masuk ke dalam rumah ryujin"Elin tdk ada disana!! Kau dengar? Elin mu tak ada di dlm sana!!"
Ryujin tba2 berteriak dan membuat hyunjin menghentikan langkahnya
Ryujin kemudian mendekati hyunjin dan berdiri tepat di belakang hyunjin"Aku mengerti Sekarang"
Ryujin terdiam sebentar
"Kau dtg mencari elin? Elin hilang, benar? Dengar ini hyunjin, aku hanya ingin mengatakan kau sangat2 beruntung memiliki elin, aku saja iri dgn nya, iri karena dia org yg bisa membuatmu mencintai nya sampai seperti ini"
Perkataan ryujin membuat hyunjin membalikkan badannya dan menghadap ryujin"Hanya dia hyunjin, hanya elin yg bisa membuatmu seperti ini, kau tau? 2 bulan lalu, aku bertemu secara pribadi dgn elin di sebuah mini kafe"
Hyunjin kini menatap ryujin bingung"Elin yg menyadarkanku, dia mengatakan bahwa dia tak mau aku terus mengejarmu, ia ingin aku merasakan bahagiaku sendiri, aku tak bisa memaksakan keinginan ku yg tak mungkin tercapai, aku menyadarinya, menghancurkan kebahagiaan org lain itu malah semakin membuat diriku sendiri terluka dan merasa bersalah"
Ryujin menatap hyunjin dgn mata yg berkaca kaca yg membuat hyunjin tak mungkin bisa menemukan kebohongan di mata ryujin"Aku menyesal hyunjin, melukai elin adl hal yg paling aku sesali"
Ryujin tertunduk merasa malu akan dirinya sendiri, hyunjin yg melihat itu merasa bersalah karena ia dtg dgn langsung menuduh ryujinKini hyunjin malah tertunduk, ia juga merasa gagal menemukan elin, ryujin yg menyadari hal itu menghampiri hyunjin
"Elin hilang"
Lirih hyunjin"Aku akan membantumu menemukannya"
Hyunjin menatap ryujin dgn rasa harap, berharap bahwa ryujin benar2 bisa menolongnya menemukan elin"Aku akan mencoba meminta tolong pamanku utk mencari org yg menculik elin, dia tau semuanya"
Mendengar itu hyunjin sedikit merasa lega, setidaknya ia memiliki org yg akan membantunya sekarang, dan ia juga mulai memaafkan ryujin🌻🌻🌻
"Makanlah"
Yohan dgn nada datarnya menyuruh elin makan sambil menyodorkan nampan makanan di kasur depan elin, sedangkan elin hanya duduk terdiam"Aku tdk lapar!!"
Tegas elin, ia bisa saja saat ini langsung menyerang yohan dgn keahlian berkrate nya, namun jika di pikir2 lgi, kamar elin saat ini berada di lantai dua, di bawah banyak pengawal2, ia sudah seperti di penjara saat ini"Aku tak akan membiarkan mu mati karena kelaparan, jadi makanlah"
Elin menatap yohan tajam, sedangkan yohan ttp pada wajah datarnya yg malah menampilkan wajah tampan nya"Bisa kau keluar sekarang?"
"Aku tak akan keluar sebelum kau menghabiskan makananmu"
Elin benar2 kesal, ia sedari pagi menangis tanpa henti dan kini ia kesal karena yohan yg dtg menyuruhnya makan
KAMU SEDANG MEMBACA
Dont leave me || hwang hyunjin [√]
Non-Fiction[TOLONG FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, KARNA ITU SAANGAT BERHARGA UNTUK SAYA:)] "Silahkan Menghilang saja sana, jika kau kembali, aku masih tetap mencintaimu, karna perasaan itu tidak bisa terhapus" Berteman sejak kecil namun saling memendam perasaan...