20:00
Elin saat ini berada di luar utk berolahraga, sekedar berlari dri apartemen ke taman kota, elin memang memiliki kebiasaan sewaktu di daegu yaitu berolahraga di luar pada malam hari
Dgn earphone di telinganya elin berlari menuju taman kota, ia memakai jaket dan jeans, mlm ini udaranya tdk terlalu dingin
Elin berolahraga seperti ini utk persiapan lomba karate nya nanti, ia melakukan latihan dan pemanasan dulu, kalau masalah saat perlombaan nya nanti dlm hal seragam, dlm pamflet tertulis bahwa seragamnya sudah di siapkan
Elin berniat utk bertanding dgn baik agar ia bisa menang, selain utk mendapatkan hadiah, elin juga punya tujuan lain utk menang, jadi ia akan berusaha semaksimal mungkin utk menang, siang tadi juga ia sudah memberitahu hyunjin soal ini, hyunjin awalnya melarang keras utk ikut, dia mengatakan bahwa kalau elin nanti mengalami cedera bagaimana? Tapi elin telah menjelaskan dgn baik, dan akhirnya hyunjin setuju bahkan memberikan dukungan penuh
Saat sampai di taman elin tdk menemukan satupun org disana, karena disana begitu sepi hanya ada lampu2 taman yg bersama elin yg sedang melancarkan tendangan dan pukulannya
Elin berlatih dgn penuh semangat, saat ia sedang fokus dgn latihannya tiba2 ada yg memegang pundaknya, jika itu hyunjin elin akan tau, tapi ini berbeda makannya elin langsung menarik tangan tsb dan memutar tubuh org tadi yg ternyata seorang pria, hampir saja elin meninju wajah pria tsb kalau saja ia tak kenal dgnnya
"Jaemin? Astaga kau, kau mengagetkan ku saja"
"Ehehe mianhe, aku tiba2 lewat saja tadi dan aku melihat mu, wah elin kau hebat sekali, memangnya kau berlatih utk apa?"
"Aku akan mengikuti lomba karate 2 hari lagi"
"Mwo?!! Maksudmu di salah satu tempat karate terbesar di seoul ini?"
Elin mengangguk mengiyakan"Hebat sekali, kau akan melawan murid karate hebat2 disana, aku tdk yakin kau akan menang, ya tapi aku ini kan temanmu jadi aku akan mendukungmu, elin ssi fighting"
Ucap jaemin sambil mengacungkan kedua jempolnya"Gomawoyo"
Elin tersenyum pada jaemin"Oh yah elin, kau tau gadis yg mengaku ngaku sbg tunangan nya hyunjin?"
"Maksudmu? Aku tak mengerti, gadis mana"
"Tadi pagi ada gadis dgn rambut sebahu berwarna pink,ia mengatakan dgn sombong nya ketika aku bertanya siapa namanya agar aku memasukkan dia ke daftar gadis2 yg tergila gila pada hyunjin, kau tau apa responnya? Dia mengatakan "oh yah apa calon tunangannya harus masuk ke daftar itu" itu yg ia katakan"
Jaemin berlagak seperti ryujin dan membuat elin tertawa sekaligus bingung"Siapa gadis itu? Oh iya apa yg dikatakan hyunjin"
"Hyunjin hanya diam dan terlihat marah, dan kemudian pergi"
Elin membelalakkan matanya dan menyadari satu hal, gadis itu adl ryujin
"Ada apa elin? Kau memikirkan apa?""Aniyo, oh yah aku pulang dulu"
"Aku akan mengantarmu"
"Tidak usah, apartemen ku kan tak jauh dari sini"
"Baiklah kalau begitu"
07:00
Elin terlihat terburu buru saat berjalan di koridor ia kelihatan mencari seseorang
"Hey tunggu!!"
Langkah kaki elin terpaksa terhenti saat ada suara yg memanggilnya dri arah belakang, elin memutar badannya dan menemukan gadis itu, ya ryujin"Kau elin kan? Hay aku ryujin, kita bisa berteman sekarang?"
Ryujin mengulurkan tangannya berniat menjabat tangan elin, namun elin hanya tersenyum miring"Berteman? Dgn mu? Gadis licik yg berpura2 baik utk mendapatkan keinginan busuknya? Apa aku harus berteman dgn gadis seperti itu?"
"Ya!! Beraninya kau mengatakan itu padaku"
Ryujin menjambak rambut elin kasar, elin tak tinggal diam dia juga melakukan hal yg samaTapi ternyata itu adl....
"Hey gadis bodoh!! Kau melamun?"
Ternyata tadi hanyalah khayalan elin, yg benar2 emosi dgn wajah yg ada di hadapannya kini"Maaf aku tidak ada waktu utk berbicara dgnmu"
Ucap elin datar, dan memutar tubuhnya dan berniat pergi namun tangannya di tarik kembali oleh ryujin"Dengar kau gadis bodoh, jangan sampai aku melihatmu dgn hyunjin lagi, atau kau akan ku kasih pelajaran"
Ryujin memegang tangan elin dgn sangat kuat, namun elin tdk menunjukkan rasa sakit sama sekali, ia tdk mau menunjukkan rasa sakitnya pada ryujin karena nanti dia akan di anggap lemahMelihat elin yg sama sekali tak meringis, ryujin makin menggenggam kuat tangan elin sampai2 mata elin memerah
"Apa yg kau lakukan!! Ya!!"
Tiba2 hyunjin dtg dan langsung memisahkan tangan elin dari ryujin dan memegang tangan elin"Elin kau tdk apa"
Hyunjin menatap elin dalam, dan melihat mata elin yg telah mengeluarkan air mata, kini hyunjin beralih menatap ryujin namun dgn raut wajah marah dan kesal"Kau pikir perjodohan itu akan terjadi? Dengar shin ryujin sampai kapanpun aku hwang hyunjin tdk akan pernah menerimamu"
Kemudian hyunjin menarik tangan elin pergi dari sana"Hyunjin"
Panggil ryujin yg kini mengepalkan tangannya"Lihat saja kalian berdua akan aku pisahkan sampai kalian lupa apa itu sahabat"
🌻🌻🌻
"Kenapa kau tak berteriak memanggil namaku?"
Hyunjin dan elin kini berada di belakang halaman kampus, hyunjin mengobati tangan elin yg memar dgn mengoleskan krim salep"Aku tdk lemah hyunjin"
"Oh yah? Woah sahabatku ini memang best, kau itu bodoh atau apa, kau hanya diam saat tanganmu di genggam kasar oleh gadis lampir itu"
"Hyunjin!! Jangan memanggilnya seperti itu dia itukan calon tunanganmu"
Ucap elin yg menurut hyunjin adl candaan"Tunanganku? Pffthhhh si nenek sihir itu tunanganku, jujur saja elin lebih baik aku bertunangan dgn jaemin kalau begitu"
Sontak elin tertawa keras dan memukul lengan hyunjin"Kau ini benar2, sudahlah ayo kita kembali ke kekls"
"Tapi tangan mu"
"Ini tangan kiri, aku tdk kidal hyunjin"
"Tapi ttp saja tanganmu sakit"
"Sudahlah ini tdk apa"
🌻🌻🌻
13:00
"Yeobseyo, paman, ada apa?"
'Elin kenapa hyunjin belum juga mau menerima pertunangan ini? Kenapa dia masih memberontak'
"Apa yg dia lakukan paman"
'Tadi saat paman mencoba bertanya apa ia menerima nya atau belum, dia malah membentak paman, apa kau belum meyakinkannya'
"Aku akan berusaha paman, dia memang sedikit keras kepala"
'Paman harap besok dia sudah bisa menerimanya, kalau tdk paman akan menghapusnya dri kartu keluarga'
Terdengar suara marah dri tuan hwang"Apa itu tdk terlalu berlebihan paman?"
'Paman tdk peduli lagi, yasudah paman tutup'
Tuuut
'Aku minta maaf paman aku belum bisa mengatakannya pada hyunjin karena waktunya belum tepat, aku akan mengatakannya sekali dan aku yakin dia benar2 akan menyetujuinya, meskipun nanti aku yg akan sangat2 hancur, janji kami utk saling tdk pergi akan musnah, meski begitu aku akan tetap kuat berdiri selama aku bisa melihat kebahagiaan di wajah hyunjin"
Yuhuhu aku double update, karena aku lagi seneng banget hari ini
Votmentnya zeyenk jan lupa 😊😊😊

KAMU SEDANG MEMBACA
Dont leave me || hwang hyunjin [√]
Non-Fiction[TOLONG FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, KARNA ITU SAANGAT BERHARGA UNTUK SAYA:)] "Silahkan Menghilang saja sana, jika kau kembali, aku masih tetap mencintaimu, karna perasaan itu tidak bisa terhapus" Berteman sejak kecil namun saling memendam perasaan...