27. Hold my hand

222 26 2
                                    

'Kau tau elin? Salah satu Hal yg tak pernah aku lakukan adl membuat sebuah diary

Aku menulis ini memang dari buku diary, tapi ketahuilah bahwa isinya bukanlah sebuah diary, melainkan kata hati ku selama ini

Tepatnya hari ini, hari dimana aku pindah ke amerika, bersama org yang... hmm kau tau? Org itu begitu aku benci, dia seperti penganggu dlm hidupku, percayalah elin bahwa kau masih tersimpan dalam hatiku

Aku benar2 tak tau caranya melupakanmu, sulit sekali rasanya, melupakan bagian terpenting dalam hidupku sendiri, kau ingat? Pada saat kau meminta ku utk menerima perjodohan dgn ryujin?

Satu kata yg mewakili hatiku saat itu "Hurts" kau begitu menyakitiku elin, andaikan waktu bisa di putar kembali? Aku ingin kau saat itu tak mengatakannya dan aku bisa menyatakan perasaan ku yg sebenarnya

Namun entahlah, takdir berkata lain, kau malah menyuruhku pergi dan melupakan ttg semuanya, ttg aku dan kau menjadi seorang sahabat

Satu hal lagi elin, ketahuilah bahwa aku akan tetap menunggu
Gomawo elin semua yg pernah aku lalui dgn mu aku anggap itu adl sebuah anugerah terindah

Aku tunggu elin, dimana saat2 kau menerima uluran tanganku dan kita saling menatap satu sama lain, dgn masing2 punya perasaan yg sama, aku merindukanmu elin, dan aku menyayangimu

Kali ini bukan sbg seorang sahabat, tapi sebagai seseorang yg mencintaimu sejak lama

Love you elin, and i promise, not leave you again, stay with me,
Hyunjin tanpa elin, tak akan lengkap, selama hyunlin berdiri kokoh, kau masih ingat hyunlin? Pohon besar yg kau beri nama? Ayo kesana elin"

Selesai elin membaca buku tsb ia menangis sejadinya, rasa sedih bercampur lega karena cinta nya pda hyunjin bukanlah cinta sendiri

Elin menangis lama dan mengusap buku tsb serta memeluknya, namun ia sadar akan satu hal

"Mengapa buku diary hyunjin bisa ada disini? Ya tuhan, h-hyunjin? Berarti tadi aku bukannya bermimpi? Dia benar2 ada disini? A-aku harus menemuinya"
elin akhirnya memutuskan utk menemui hyunjin yg menurut kata hatinya berada di dekat rumah sakit tsb

Ia turun dari ranjangnya dgn hati2, khawatir akan ibunya terbangun,
Saat turun, elin masih lemah karena bekas operasi nya masih belum benar2 kering dan kakinya lemas akibat terbaring lama

Ia melangkah keluar sambil memegang perutnya dan sebelah tangannya lagi memegang buku diary hyunjin, ia melangkah penuh harap dgn air mata yg terus mengalir di pipinya

Ia terus berjalan, sambil terus menoleh, sampai akhirnya ia berhenti tepat di depan ruangan di sebelahnya, ia menatap ke dalam sebuah jendela kaca transparan

"Perasaan ku tak akan pernah membohongi ku hyunjin"
Ucap elin sambil mengusap pipinya, matanya terus menatap hyunjin yg sedang memeluk bukunya

Tak lama, mata mrk saling bertemu, hyunjin saat itu menatap elin dan tersenyum, ia pun keluar dari ruangannya juga

Dgn langkah lemah keduanya saling menatap dgn mata yg di penuhi rasa sedih

"A-anyeong, jeonen choi elin imnida"
Elin tersenyum pada hyunjin yg sedang bingung saat ini
"Aku ingin kita kembali seperti dulu, memulai perkenalan yg menyenangkan itu"

Dont leave me || hwang hyunjin [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang