'Kau tau elin? Salah satu Hal yg tak pernah aku lakukan adl membuat sebuah diary
Aku menulis ini memang dari buku diary, tapi ketahuilah bahwa isinya bukanlah sebuah diary, melainkan kata hati ku selama ini
Tepatnya hari ini, hari dimana aku pindah ke amerika, bersama org yang... hmm kau tau? Org itu begitu aku benci, dia seperti penganggu dlm hidupku, percayalah elin bahwa kau masih tersimpan dalam hatiku
Aku benar2 tak tau caranya melupakanmu, sulit sekali rasanya, melupakan bagian terpenting dalam hidupku sendiri, kau ingat? Pada saat kau meminta ku utk menerima perjodohan dgn ryujin?
Satu kata yg mewakili hatiku saat itu "Hurts" kau begitu menyakitiku elin, andaikan waktu bisa di putar kembali? Aku ingin kau saat itu tak mengatakannya dan aku bisa menyatakan perasaan ku yg sebenarnya
Namun entahlah, takdir berkata lain, kau malah menyuruhku pergi dan melupakan ttg semuanya, ttg aku dan kau menjadi seorang sahabat
Satu hal lagi elin, ketahuilah bahwa aku akan tetap menunggu
Gomawo elin semua yg pernah aku lalui dgn mu aku anggap itu adl sebuah anugerah terindahAku tunggu elin, dimana saat2 kau menerima uluran tanganku dan kita saling menatap satu sama lain, dgn masing2 punya perasaan yg sama, aku merindukanmu elin, dan aku menyayangimu
Kali ini bukan sbg seorang sahabat, tapi sebagai seseorang yg mencintaimu sejak lama
Love you elin, and i promise, not leave you again, stay with me,
Hyunjin tanpa elin, tak akan lengkap, selama hyunlin berdiri kokoh, kau masih ingat hyunlin? Pohon besar yg kau beri nama? Ayo kesana elin"Selesai elin membaca buku tsb ia menangis sejadinya, rasa sedih bercampur lega karena cinta nya pda hyunjin bukanlah cinta sendiri
Elin menangis lama dan mengusap buku tsb serta memeluknya, namun ia sadar akan satu hal
"Mengapa buku diary hyunjin bisa ada disini? Ya tuhan, h-hyunjin? Berarti tadi aku bukannya bermimpi? Dia benar2 ada disini? A-aku harus menemuinya"
elin akhirnya memutuskan utk menemui hyunjin yg menurut kata hatinya berada di dekat rumah sakit tsbIa turun dari ranjangnya dgn hati2, khawatir akan ibunya terbangun,
Saat turun, elin masih lemah karena bekas operasi nya masih belum benar2 kering dan kakinya lemas akibat terbaring lamaIa melangkah keluar sambil memegang perutnya dan sebelah tangannya lagi memegang buku diary hyunjin, ia melangkah penuh harap dgn air mata yg terus mengalir di pipinya
Ia terus berjalan, sambil terus menoleh, sampai akhirnya ia berhenti tepat di depan ruangan di sebelahnya, ia menatap ke dalam sebuah jendela kaca transparan
"Perasaan ku tak akan pernah membohongi ku hyunjin"
Ucap elin sambil mengusap pipinya, matanya terus menatap hyunjin yg sedang memeluk bukunyaTak lama, mata mrk saling bertemu, hyunjin saat itu menatap elin dan tersenyum, ia pun keluar dari ruangannya juga
Dgn langkah lemah keduanya saling menatap dgn mata yg di penuhi rasa sedih
"A-anyeong, jeonen choi elin imnida"
Elin tersenyum pada hyunjin yg sedang bingung saat ini
"Aku ingin kita kembali seperti dulu, memulai perkenalan yg menyenangkan itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dont leave me || hwang hyunjin [√]
Non-Fiction[TOLONG FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, KARNA ITU SAANGAT BERHARGA UNTUK SAYA:)] "Silahkan Menghilang saja sana, jika kau kembali, aku masih tetap mencintaimu, karna perasaan itu tidak bisa terhapus" Berteman sejak kecil namun saling memendam perasaan...