"Di-dia org yg kejam... aku membencinya, dia tak pantas utk hidup"
Elin terisak sedangkan taeyong terdiam, kenyataan ini harus di terima oleh elin saat ia dlm keadaan seperti ini"Beristirahatlah, ibumu akan dtg hari ini"
"Kau memberitahu ibu?"
Tanya elin disela tangisannya"Aku belum memberitahu keadaan mu, biar dia dtg dulu"
Elin semakin sedih, bagaimana nanti ibunya tau kalau ia menderita kanker yg bahkan sudah stadium 4 ini?11:00
Siang ini elin terbaring sendirian di rumah sakit, karena taeyong sedang menjemput ibunya, tapi tak lama kemudian, jaemin, yeji dan soobin masuk ke dlm ruangan elin dirawat, elin hanya mampu tersenyum pada teman2 nya itu
"Apa kabarmu?"
Tanya yeji langsung sambil menaruh satu kantong plastik berisi makanan di meja samping ranjang elin"Aku baik"
Jawab elin dgn suara lemahnya, wajahnya juga masih pucat"Elin ssi?"
Kini jaemin yg berbicara
"Kau sudah tau?""Tentang?"
Tanya blik elin"Hyunjin"
Yeji dan soobin menatap jaemin dan menggeleng kepala mrk pelan"Apa harus namanya disebutkan disini"
Elin membuang muka dri jaemin"Dia ke amerika elin, dia pindah, bersama ryujin"
Apa elin harus terus menerima kenyataan pahit yg terus menerus? Kini perasaannya tak tenang, ia masih ingat betul saat ia mengatakan bahwa ia menolak perjodohan nya dgn ryujin dgn alasan tuan shin yg berkonspirasi"Hyunjin belum tau juga ttg ayah ryujin"
Tambah jaemin"Dia akan tau pada akhirnya, dan aku berharap kalian bisa berbaikan seperti dulu lgi"
Timpal yeji, namun elin masih memandang ke arah lain dgn air mata yg mulai membasahi pipinya, entah sudah brp kli ia menangis"Aku juga berharap kalian akan bersama dan melindungi satu sama lain"
Ucapan soobin membuat yeji dan jaemin terkejut, mrk memang sudah tau kalau soobin tak berhubungan lgi, tapi soobin bilang seperti itu, seakan soobin sudah tau ttg perasaan elin, dan itulah yg memang terjadiSemuanya kembali diam, namun selang bbrapa detik...
"Uhuk uhuk!!!"
Elin terbatuk, bahkan sangat parah sampai ia mengeluarkan darah segar dari mulutnyaJaemin dan soobin segera berlari keluar utk memanggil dokter
"Elin!! Gwenchana? Ya tuhan, eotokkhe?"
Panik yeji, tak lama dokter pun datang, yeji keluar dan menunggu elin yg akan di periksa"Elin!!"
Pekik seorang wanita parug baya yg dtg dgn berlari mengarah ke ruangan elin, ya, nyonya choi, ia kini menangis memandangi dri kaca transparan dimana elin sedang di periksaYeji mendekati nyonya choi dan mengelus bahunya utk menenangkannya
"Taeyong hyung! Elin tadi terbatuk sampai ia mengeluarkan darah di mulutnya"
Jelas jaemin dgn nada berbicara cepat , taeyong yg mendengarnya menghela napas kasarCeklek
Dokter keluar dri ruangan elin dan langsung di tanyai oleh nyonya choi
"Bagaimana keadaan elin dokter?"
Tanya nyonya choi di tengah isakannya, sementara yeji masih setia disampingnya utk menenangkannya"Kau ibunya?"
Nyonya choi mengangguk cepat
"Begini, putrimu harus segera mendapatkan donor ginjal, paling lambat, 3 hari, jika terlewat... maaf putrimu tak bisa di selamatkan"
Begitu mendengarkan penjelasan dokter tsb, nyonya choi terduduk lemah tak berdaya, seluruh tubhnya seolah di pukul
KAMU SEDANG MEMBACA
Dont leave me || hwang hyunjin [√]
Non-Fiction[TOLONG FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, KARNA ITU SAANGAT BERHARGA UNTUK SAYA:)] "Silahkan Menghilang saja sana, jika kau kembali, aku masih tetap mencintaimu, karna perasaan itu tidak bisa terhapus" Berteman sejak kecil namun saling memendam perasaan...