2 bulan kemudian
"YEOBSEYO ELIN SSI!! kau tdk lupa kan dgn ulang tahunku?"
"Astaga jaemin, aku terkejut sampai2 aku hampir tersedak ramen ku"
"Ehehe mianhe, acaranya nanti malam, kau harus datang daan hyunjin juga datang, jujur saja elin kau dan hyunjin itu mengapa tiba2 menjauh seolah2 kalian adl org asing?"
"Sudahlah jangan bahas itu lagi, kalau aku hitung kau bertanya seperti itu sudah 30 kali"
"Bagaimana tidak? Kalian itu sudah seperti pasangan suami istri yg tiba2 bercerai tanpa sebab, oh atau karena hyunjin dekat dgn ryujin? Oh ayolah elin ryujin itu tdk ada apa apanya dgn mu"
"Oh astaga jaemin kau itu benar2 sama saja dgn yeji,bagaimana kalau kalian berpacaran saja maka akan kunamakan pasangan kalian menjadi julid couple"
"Kau kejam elin, yasudah aku tutup, jangan lupa pakai pakaian terbaik, siapa tau hyunjin kembali melirik-"
Tuuut
Elin yg memutuskan sambungan teleponnya terlebih dulu"Dasar, kalau dia juga bukan temanku aku akan menendang mulutnya itu"
Elin pun kembali menyantap ramennya, jika mengingat hyunjin selera makan elin jadi hilang seketika, ia benar2 mengutuk jaemin yg membahas hyunjin tadi, elin akhirnya berhenti makan dan kembali ke kamarnya utk istirahatElin mencoba tidur namun sulit, ia benar2 badmood karena nama hyunjin yg disebut jaemin, elin jadi ingat kejadian2 yg membuatnya kesal waktu di kampus
"Kau mau makan apa, aku yg akan memesan utk mu"
Ucap hyunjin yg bukan pada elin melainkan pada ryujin, elin yg duduk tak jauh dari bangku kantin hyunjin dan ryujin benar2 merasa sakit, hati elin terkoyak ia tak tau bahwa apa yg ia katakan pada hyunjin itu akan membuatnya menderita seperti ini"Oh yah? Kalau begitu aku pesan roti kacang dan minuman kaleng"
"Mencintaimu adl kesalahan terbesar yg pernah aku lakukan, aku memang bodoh sehingga memiliki perasaan konyol yg bahkan masih bertahan ini, mustahil melupakan mu hyunjin, butuh waktu seumur hidup mungkin, biarkan aku menjalani cinta sendiri yg menyakitkan ini, kau bahagialah"
Tak sadar liquid bening turun dari mata elin, hati elin menjadi lemah tubuhnya terasa sakit, 2 bulan sudah ia dan hyunjin sama sekali tak bertegur sapa, keduanya seperti org asing, hyunjin seolah pergi jauh padahal keduanya sering bertemu di kampus, namun saat keduanya saling Menatap, mulut keduanya seolah kaku utk berkataElin sebenarnya begitu merindukan hyunjin, merindukan sikap hangat hyunjin sikap manis hyunjin selama keduanya dekat
Sementara itu di rumah hyunjin, dirinya sedang berdiam diri dikamar tepatnya sedang duduk di depan laptop nya, dan apa yg ditampilkan layar laptopnya?
Elin, foto2 elin yg dikirim jaemin selama ia di paris, ia sempat menyuruh jaemin utk mengambil foto elin, jaemin melakukannya kadang secara sembunyi2
Hyunjin memandang wajah elin yg sedang tersenyum, hyunjin ikut tersenyum melihatnya
"Kau tau? Senyumanmu bahkan bisa membuatku bahagia, kau memang ajaib elin bisa membuatku benar2 mencintaimu sampai saat ini meskipun kau telah membuat hatiku benar2 sakit, aku sungguh tak tau lgi elin bagaimana caranya agar kau bisa kembali padaku, cinta sendiri yg aku alami ini sungguh membuatku jengkel elin, kau pikir aku akan benar2 menyukai ryujin secara perlahan? Kau salah, ryujin sama sekali tak bisa membuatku jatuh padanya seperti yg kau lakukan"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dont leave me || hwang hyunjin [√]
Non-Fiction[TOLONG FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, KARNA ITU SAANGAT BERHARGA UNTUK SAYA:)] "Silahkan Menghilang saja sana, jika kau kembali, aku masih tetap mencintaimu, karna perasaan itu tidak bisa terhapus" Berteman sejak kecil namun saling memendam perasaan...