"Ayaaaaah"
Elin berteriak berusaha menghampiri mayat tuan fernand yg akan di pindahkan di kamar mayat, elin benar2 hilang kendali, perawat lain berusaha mencegah elin, akhirnya elin menangis terduduk, yeji hanya bisa ikut menangis, jaemin juga kini tak bisa menyembunyikan rasa sedihnya juga ia hanya bisa tertundukSedangkan hyunjin menghampiri elin yg kini terduduk dgn menangis sejadi jadinya sambil memukul dadanya yg sesak
"Ayah kumohon"
Ucap elin lirih di sela2 tangisannya"Tetaplah kuat elin"
Hyunjin berusaha membuat elin tenang, ia memegang bahu elin yg masih terisak"Apa kesalahan yg aku lakukan? Eoh? Mengapa org yg aku sayangi pergi satu persatu, meninggalkanku"
Hyunjin benar2 tak tahan lgi, ingin ia mengutuk dirinya sendiri saat ini, ia memahami benar apa yg dikatakan elin dlm isakannyaOrg yg meninggalkan elin maksud adl dirinya dan juga tuan fernand, hyunjin bersumpah bahwa ini begitu membuatnya sakit dan menyalahkan dirinya
"Aku bodoh elin, aku benar2 bodoh, dgn bodohnya aku meninggalkanmu saat itu, aku sahabatmu elin, namun karena saat itu hatiku benar2 telah kalut oleh perasaan kesal, marah dan kecewa, aku menjadi buta dan hilang arahku sendiri, aku memang tak pantas utk mu elin, hadirku hanya menambah kesulitan bagimu, dan akan mengingatkanmu akan kehilangan ayahmu, jadi aku akan menghindar elin, hidupmu akan bahagia selama aku tak ada, setidaknya sekarang aku punya alasan yg tepat utk menghindar dri mu"~hyunjin
1 BULAN KEMUDIAN
1 bulan berlalu, tuan fernand telah di makamkan di daegu, keluarga hwang juga sempat pulang ke daegu, nyonya choi benar2 bersedih, elin tak bisa terus menemani ibunya karena kuliahnya, banyak yg harus ia urus, nyonya choi juga tak ingin elin meninggalkan kuliahnya, namun ada satu pesan yg nyonya choi sampaikan sebelum elin kembali ke seoul
"Pelaku yg menembak ayahmu harus ditemukan elin, ibu tak tenang jika pelakunya blum di tangkap, dia dgn teganya membunuh ayahmu dgn menembak kepalanya, kau selidikilah, satu lgi, kau tak sendiri elin, taeyong, ia bersamamu"
Semuanya sudah terungkap jelas, bahwa tuan fernand telah di tembak di bagian kepalanya, kasus ini akan berlanjut karena elin yg memintanya dgn dibantu oleh putra lee teuk, lee taeyong, ia menjadi salah satu pengacara handal di daegu, dan dia akan membantu elin dlm hal menyelidiki siapa yg telah menembak tuan fernand dan apa penyebabnya
"O-oppa"
"Hm?"
Elin begitu gugup sekarang, saat ini ia berhadapan dgn taeyong, tepatnya di sebuah restoran"Ekhem"
Elin berdehem sebentar utk kembali berbicara
"Sebelumnya aku benar2 berterima kasih, kau mau menolongku""Ini sudah menjadi tanggung jawabku, oh yah, aku sudah berbicara dgn polisi, mrk mengambil peluru yg dikeluarkan di kepala ayahmu, dan saat aku memeriksanya, aku langsung berpikir bahwa mrk bukan org biasa, peluru tsb bukanlah peluru biasa"
Elin menyimak dgn baik, namun hatinya tak bisa menolak bahwa sekarang perasaannya bercampur aduk, marah, kesal, sedih, dan kecewa benar2 menguasai dirinya
"Gokjong hajima, aku akan membantumu utk itu kau juga harus ttp kuat"
Elin kemudian tersenyum dan mengangguk"Aow..."
Tiba2 elin meringis kesakitan sambil memegangi kepalanya"Gwenchana?"
"Aku ke toilet sebentar"
Elin kemudian berlari menuju toilet, setelah berada di dlm toilet, ia mengeluarkan sebuah obat dlm saku nya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dont leave me || hwang hyunjin [√]
Nonfiksi[TOLONG FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA, KARNA ITU SAANGAT BERHARGA UNTUK SAYA:)] "Silahkan Menghilang saja sana, jika kau kembali, aku masih tetap mencintaimu, karna perasaan itu tidak bisa terhapus" Berteman sejak kecil namun saling memendam perasaan...