35

4.6K 97 0
                                    

☆☆☆☆
Hari ini keluarga kecil Rendy tengah bersiap untuk pergi berlibur  ke rumah orang tua Rendy.

"Syang semua perlengkapan anak-anak udah di siapin kan, oleh-oleh buat ayah sama ibu juga udah disiapin, baju-baju aku sama kamu juga udah kamu taruh ke koper kan, persediaan makanan buat di perjalanan juga udah kamu siapkan.?????.".ucap Rendy panjang lebar.
Sedangkan Zahra yg di ajak bicara hanya menghembuskan nafas kasar mendengar perkataan suami tercintanya. Pasalnya dia sudah tau sebagaimana sibuknya Zahra menyiapkan semua yg akan di bawa ke rumah mertuanya. Dan Rendy apa?, dia hanya duduk" santai menemani anak-anaknya bermain.

"Syang jawab dong pertanyaan aku jangan diem aja.".

"Liat aja sendiri.".sahut Zahra ketus sambil menunjukan tumpukan barang yg sudah tersusun rapi di pojok kamar.

"Kamu memang istri idaman.".sambil memeluk Zahra.
Bukannya membalas pelukan Rendy, Zahra langsung melepasnya.

"Kamu marah sama mas, syang.?."

"Pikir aja sendiri.".berlalu pergi.

>>>
Di ruang tamu, nampak Abel yg tengah sibuk bermain dengan Radit yang sekarang usianya menginjak 8 Bulan, sedangkan Alby sedari tadi bermain dengan mobil remot hadiah dari sang ayah.

"Aawww...sakit. dede lepasin tangan kakak.".jerit Abel saat tiba-tiba jarinya digigit Radit.
Sedangkan sang pelaku hanya menampakan wajah tanpa dosanya saat melepaskan jari Abel.

"Dede nakalll.".

"Abel kamu kenapa syang, ko mukanya marah gitu. ?.".ucap Zahra saat berjalan menghampiri anak-anaknya.

"Dede jahat bun, jari Abel tadi di gigit.".adu Abel sambil menunjukan jarinya yg masih meninggalkan jejak gigitan.

"Ou syang, sini jarinya bunda tiup yah.".

"Masih sakit bunda.".

"Yaudah ngga ppa sebentar lagi juga sembuh. ".

"Jari Abel masih sakit bunda.".tangisan Abel bertambang kecang. Entah kenapa anak perempuan satu-satunya ini, akhir-akhir ini sifat manja. Abel semakin hari, semakin ada aja kelakuannya.

"Yaudah sini bunda gendong kakak Abel yah.".sambil mengangkat tubuh Abel.

"Bundaaaa..."..teriak Alby saat melihat sang Bunda menggendong Abel.

" ..ada apa abang.?.".sahut Zahra menoleh kearahnya.

"Bunda ko gendong Abel sih."

"Ade nya lagi nangis syang, tadi bukannya abang lagi main mobilnya.".

"Aby ngga mau main lagi. Aby mau digendong sama bunda.".

"Hmmm...yaudah yuk.".
Dengan sangat terpaksa akhirnya Zahra mengangkat tubuh Alby.

"Anak bunda semakin berat aja yah.".
Tangan Alby memeluk leher Zahra erat, sedangkan Abel denga air mata yg masih mengalir, bersandar di dada Zahra.

"Abel sama Alby kan udah jadi kakak. Kalian ngga malu udah besar masih gendong sama bunda sih, tuh lihat dede juga anteng tuh ngga kaya kakak sama abang.".bujuk Zahra berharap anak-anaknya minta turun dari gendongannya.

"Abang kan udah lama ngga di gendong bunda, bunda selalu aja sibuk sama dede. Aby kangen sama bunda.".sahut Alby dgn air mata yang sudah turun di matanya.
Sungguh mendengar ucapan Alby membuat Zahra sedih, apakah selama ini dia lalai dalam membagi kasih sayang pada mereka semua. Zahra akui memang sudah sangat lama Alby merengek padanya, perubahan Abel juga mungkin akibat kelalaiannya sebagai seorang ibu.

"Maafin bunda yah sayang, kalau selama ini bunda buat kalian kecewa.".

"Bunda jangan nangis. Aby ngga mau lihat bunda nangis.".ucap Alby sambil mengusap pipi Zahra.

PERNIKAHAN DINI (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang