09

10.6K 248 0
                                    

1 bulan kemudian sejak kejadian waktu itu..

Di perjalanan ke sekolah.
"Sayang, kamu kenapa sih. Kamu sakit? Wajah kamu pucet banget gitu"ucap Rendy.
"Aku ngga papa ko mas, cuman sedikit pusing ajah"sahut Zahra.
"Kamu ngga usah sekolah dulu yah.."ucap Rendy khawatr
"Aku ngga apa-apa mas, nanti juga sakitnya hilang ko."
"Hmmm.. yasudah terserah kamu tapi kamu janji kalau kepala kamu masih sakit kamu izin ajah"
"Iya mas aku janji"

Di kelas.
Entah kenapa Zahra merasa aneh pada perutnya, dia merasa sangat mual dan kepalnya juga masih sangat pusing.
Rendy yang dari tadi memperhatikannya merasa khawatri karena hari ini adalah jam pelajarannya.
Zahra yang sudah tidak kuat karna mualnya dia meminta izin ke toilet, Laela yang melihat itu langsung minta izin untuk menemani Zahra.

Di toilet.
Terdengar Zahra yang sedang muntah muntah, Laela yang menunggu Zahra di depan pintu segera masuk dan langsung memijit tengkuk Zahra..
"Duhh kamu kenapa sih Zar?"ucap Laela yang merasa khawatir
"Aku ngga papa ko La, mungkin cuman masuk angin ajah."sahut zahra
"Yaudah yuk kita ke UKS ajah.."
"Ngga usah La, kita langsung ke kelas ajah, aku udah ngga papa ko."
"Ngga aku ngga percaya pokoknya kamu harus ikut aku ke UKS biar kamu istirahat disana atau kamu mau sekalian aku panggil pak Rendy.."
"Kamu mau rahasia aku terbokangkar kalau kamu panggil mas Rendy."
"Iya maaf makanya ayo kita ke UKS"
"Yaudah aku mau tapi kamu harus nemenin aku."
"Iya sayangku"

Setelah berdepat akhirnya Zahra memutuskan untuk ke UKS, disana Laela dengn telaten melaburi minyak angin ke perut Zahra.
"Gimana Zar, udah enakan?"ucap Laela
"Allhamdullh La, agak mendingan"
"Syukur dehh kalau gitu.."

Jam istirahat pun tiba. Indah, Likha dan Lilis langsung pergi ke UKS karena khawatir dengan keadaan Zahra.
Sedangkan Rendy ingin sekali pergi kesana tapi dia takut jika ada guru atau muridnya yang curiga dia pun hanya duduk di mejanya sambil merasa cemas.
"Kamu kenapa sih Zar?"ucàp Likha.
"Aku ngga papa ko cuman lagi ngga enak badan ajah" sahut Zahra.
"Kalau kamu ngga enak badan seharusnya kamu ngga usah masuk ajah biar nanti kita izinin." Sahut Lilis

"Iya Zar, lagian kamu tumben kaya gini biasanya kan aku yang selalu lemes, ini bener bener fenomena langkah tau ngga"ucap Indah
Ahahah.. semua yang ada disana tertawa...

Jam pelajaran pun berakhir.
Rendy sudah menungu Zahra didalam mobil..
"Assalamualaikum mas"ucap Zahra
"Waalaikumsalam, gimana keadaan kamu udah mendingan. Maaf yah mas ngga bisa jengukin kamu tadi di UKS."sahut Rendy panjang lebar.
"Udah ngomongnya."
"Aku serius sayang, kamu ngga papa kan"
"Aku ngga papa mas. Mas ngga usah khawatir.."
"Ngga khawatir gimana, kamu itu ngga pernah loh kaya gini."
"Aku juga ngga tau dari kemaren perut aku rasanya mual terus kepala aku juga sering sakit.."
"Dari kemaren?, kalau kamu dari kemaren kaya gini kenapa kamu ngga ngomong sama aku sih, kamu anggep aku ini apa?"
"Iya mas aku minta maaf "
"Yaudah sekarang lebih baik sekarang kita ke dokter. Aku ngga mau kamu kenapa kenapa dan kali ini kamu ngga boleh nolak."

Di rumah sakit.
Rendy dengan setia menunggu disamping Zahra.
"Selesai mba "ucap sang dokter.
Mereka pun duduk di depat dokter sambil menunggu hasil pemeriksaannya.
"Jadi bagaimna hasilnya dok?"ucap Zahra tidak sabar.
"Hmm.. anak remaja"sahut sang dokter
"Maksudnyah apa yah dok?."ucap Zahra yang masih penasaran.
"Jadi begini mba, mba positif hamil"ucap dokter.
"HAMILL"sahut Rendy dan Zahra bersamaan.
"Iya pak, ouh iya bapak ini siapanya yah"
"Saya suaminya dok, jadi dokter jangan anggap istri saya hamil di luar nikah."
"Ouh maaf pak, tadinya saya pikir bapak ini guru nya, saya akan berikan resepnya nanti bapak bisa tebus obatnya, ouh yah karena ini kehamilan pertama jadi sangat rawan sekali apalagi mba umurnya masih muda, tolong di jaga yah pak istrinya. Saya juga sudah menuliskan vitamin untuk penguat kandungan"
"Ouh iya dok kalau saya boleh tau berapa usia kandungan istri saya?"
"Ouh yah saya lupa, usia kandungan istri bapak baru 3 minggu, mangkanya harus benar benar di jaga,
Jangan sampai setres dan jangan bekereja yang berat-berat dulu sampai usia kandungn istri bapak kuat"
"Baiklah, terimakasih dok.."sambil menjabat tangan dokter.
"Iya sama sama pak."

PERNIKAHAN DINI (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang