38

3.6K 78 1
                                    

¤¤¤¤¤¤

Di rumah Kamel sudah banyak teman-teman Zahra yang sudah berkumpul di ruang tamu yang nampak tergelar beberapa tikar. Mereka sibuk dengan pembicaraannya masing-masing sampai Zahra datang pun mereka tidak mengetahuinya.

Dan  iy sekarang semua teman Zahra sudah lulus dan ada yang memilih untuk melanjutkan pendidikannya ada pula yang langsung bekerja.

"Assalamualaikum semua.".ucap Zahra.

"Waalaikumsalam.".

"Zahraaaaa, ya ampun akhrinya kamu dateng juga.".ucap Kamel dengan suara cemprengnya.

"Woi Mel biasa aja kali. Kuping gue  sampai sakit nih".sahut Via salah satu teman Zahra di kelas.

"Yehh bodo amat.".ujar Kamel tanpa perduli omelam Via dan langsung menghampiri Zahra, diikuti Ela, Indah, Lilis dan Likha.

"Ayo sayang salim dulu sama tante-tante cantik.".ucap Zahra pada Abel dan Alby yang nampak bingung dengan banyaknya orang yang menatap kearah mereka.

"Alby sama Abel masih kenal ngga sama tante Indah.".ucap Indah mencoba mencairkan kebingungan Alby dan Abel.

Alby dan Abel saling melirik sembari mengingat siapa tante di hadapan mereka itu.

"Ndah mereka pasti ngga inget sama kita lah, kamu lupa terakhir ketemu Zahra kan waktu Radit lahir. Dan mereka kalau ngga salah umur 3 tahun." Sahut Ela.

"Abel tau kok tante-tante siapa.".ujar Abel.

"Ou iya muka tante-tante kan ada di lumah Aby. Iya kan bunda ? ".ucap Alby sembari mendongak ke arah Zahra.

"Iya sayang.".

"Tuh La mereka ingat sama kita. Sok tau kamu.".

"Yaudah biarin Zahra duduk dulu, kasihan kan baru dateng udah ladenin kalian." Ucap Likha.

"Ya ampun kita sampai lupa. Yuk Zar masuk, sini biar Radit aku gendong.".ucap Ela sambil mengambil alih Radit dari gendongan Zahra.

>>>>
Jam sudah menunjukan angka 17:30 WIB, semua orang sudah kembali ke rumah mereka. Disana tersisah Kamel, Indah, Lilis, Ela, Likha dan Zahra.

"Ngga kerasa yah Zar, kamu udah punya anak tiga, lucu-lucu lagi.".ucap Lilis.

"Iya Lis, waktu cepet banget berlalu. Bahkan sampai sekarang aku ngga habis fikir dalam kondisi sekarang.".sahut Zahra sambil mengusap lembut kepala Abel dan Alby yang terlelap di kedua pahanya.

"Maksud kamu apa Zar, aku ngga ngerti.?" Ucap Indah.

"Kamu mah ngga pernah ngerti Ndah.".ucap Likha.

"Sorry yah Mba, bukannya aku ngga ngerti tapi aku ngga paham maksudnya.".

"Itu sama aja Indah.".ujar Ela yang disahuti tawaan kencang temannya.

"Woy berisik amat sih. Ngga lihat ada anak bayi lagi tidur disini.".sahut Kamel yang sedari tadi mencoba menidurkan Radit dalam gendongannya.

"Mel sini Raditnya, kasihan kamunya pasti capek gendonginnya.".ucap Zahra.

"Udah ngga papa, aku seneng ko. Lagian kan jarang banget aku gendong anak kamu, Zar.".

"Udah Zar ngga papa. Si Kamel tuh lagi belajar caranya jadi ibu. Soalnya sebentar lagikan dia mau nikah. Iya ngga Mel.".

"Sok tau banget. Aku emang suka aja kali Ndah. Kalau masalah nikah, sorry aku masih lama.".

"Halah, paling dua tahun lagi kamu udah bawa anak ke acara reoni nanti.".

PERNIKAHAN DINI (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang