Part 25

1.9K 155 10
                                    

Haneul memainkan jari-jari tangannya yang dia letakkan di atas paha. Sedari tadi suasana hening menyelimutinya. Lelaki yang sejak tadi mengajaknya ke taman belakang sekolah itu pun tidak mengeluarkan suaranya sama sekali.

"Maaf," lirih Taeyong pada akhirnya. Haneul menolehkan kepalanya dan menatap Taeyong yang duduk di sebelahnya. Pria itu tampak menundukkan kepala.

"Hari-harimu pasti berat sekali selama berada di sini."

"Itu tidak benar."

Taeyong tersenyum tipis. "Tidak perlu berbohong. Aku tahu. Terlalu banyak kesulitan yang kau lalui di sini. Dan itu semua ulahku."

"Sunbae tidak benar. Kurasa aku juga salah. Aku akui aku memang banyak mengalami kesulitan. Tapi semua itu bukan karena Sunbae sepenuhnya. Aku—"

"Tidak seharusnya aku menyukaimu, Kim Haneul."

Haneul menoleh dan menatap Taeyong yang menundukkan kepala.

"Maaf," sambung lelaki itu.

"S-Sunbae ... "

"Sudah jelas semuanya terjadi karena ulahku. Aku tidak seharusnya mendekatimu, dan juga menyatakan perasaanku. Maaf." Taeyong menatap Haneul lalu mengusap puncak kepala gadis itu.

"Sunbae, berhentilah menyalahkan dirimu sendiri. Kau tidak salah. Dan berhentilah meminta maaf!"

Tidak jauh dari posisi mereka, seseorang ternyata memerhatikan pembicaraan mereka sedari tadi tanpa disadari.

"Taeyong menyukai Haneul? Jadi itu alasannya?"

Dia tersenyum miring sebelum akhirnya pergi.

Permainan baru akan segera dimulai, Kim Haneul.

***

Suasana kelas cukup ramai ketika Haneul masuk. Pandangannya kini tertuju pada Jinyoung yang tengah menulis. Entah kenapa melihatnya membuat Haneul teringat dengan ucapan Hanbin. Cepat atau lambat, surat kepindahan itu akan beralih ke tangannya.

'Kenapa rasanya berat sekali? Hanbin Oppa benar. Bukankah waktu itu aku sendiri yang ingin pindah?'

Haneul tersenyum getir dan berjalan menuju tempatnya. Gadis itu mendudukkan tubuhnya di sebelah Jinyoung yang sepertinya masih belum menyadari kehadirannya.

"Seonsaengnim  tidak bisa masuk. Dia menyuruh untuk mengerjakan tugas halaman—" Jinyoung menghentikan gerakan tangannya di atas buku dan menoleh ketika menyadari Haneul yang menatapnya.

"Kenapa? Ada masalah?" tanyanya.

"Tidak."

"Kalau begitu kerjakan. Tugasnya akan dikumpulkan saat pulang sekolah." Jinyoung membuang pandangannya dan kembali menulis.

"Baejin-ah ... "

"Hm?"

"Bagaimana jika aku benar-benar pindah sekolah?"

Jinyoung terdiam selama beberapa saat sebelum berkata, "kapan kau pindah?"

"Entah. Hanbin Oppa berkata kalau surat pindahku akan—"

"Bukankah itu bagus?" Jinyoung kembali menatap Haneul. "Kau hanya akan dapat masalah jika tetap di sini. Kakakmu tidaklah salah. Dia mengkhawatirkanmu."

Sekolah Cogan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang