Aku mendudukkan tubuhku di bangku yang berada di sebelah Jinyoung. Hah.. aku benar-benar meratapi nasibku setiap memasuki kelas. Aku melirik Doyum yang tengah mengobrol dengan siswa lain. Ck! Kenapa aku tidak duduk saja dengannya? Tapi sayang sekali karena Doyum duduk dengan Sungwon. Pfftt.. beruntungnya dia ㅠ_ㅠ
"Ekhem!" Aku sengaja berdehem agar suasana mejaku dan Jinyoung sedikit mencair. Lihatlah! Dia bahkan tidak menolehkan kepalanya sedikitpun. Ia masih terlihat serius dengan buku miliknya. Entahlah, aku tidak tahu apa yang sedang ia tulis karena seingatku hari ini tidak ada tugas. Atau... ada? Entahlah. Aku murid baru di sini. Tapi kulihat murid lain terlihat santai jadi kupikir hari ini memang tidak ada tugas.
"Ekhem!" Aku kembali berdehem. Pura-pura membuka buku milikku dan sesekali melirik ke arahnya. Dan yah, reaksinya masih sama. Oh, ayolah Bae Jinyoung-ssi. Kau manusia kan?
Dan bingo!
Dia akhirnya sedikit melirik ke arahku walaupun hanya dengan ekor matanya saja. Memandangku dengan tatapan yang sulit diartikan.
"Hei," ujarnya pelan.
"Hm?" Aku sedikit tersenyum. Akhirnya dia mengeluarkan suaranya.
"Bukumu terbalik."
Aku mengerjap. "A-apa?"
Ia lalu menatapku. "Bukumu. Terbalik." Kemudian kembali berkutat pada buku miliknya. Sedangkan aku sibuk mencerna perkataannya barusan.
Apa dia bilang?
Aku segera melihat buku yang berada di tanganku dan di detik berikutnya wajahku terasa mendidih. Dengan kikuk aku segera membenarkan letak buku milikku. Dan hei, apa itu? Apa dia menertawaiku? Aku tidak sengaja melihatnya tertawa, meskipun kedua bibirnya tertutup rapat.
"Apa kau sedang tertawa?"
Ia langsung menoleh padaku. Oke, aku sedikit menyesal menanyakan itu.
"A-apa yang kau tertawakan?" ujarku yang langsung menutup buku. Sedikit menaikkan dagu meskipun sejujurnya aku cukup gugup.
"Kau."
Apa? Aku membelalakkan kedua mataku saat mendengar jawabannya yang begitu jujur. Oke, sabar Kim Haneul. Aku pun hanya memilih diam, daripada terlibat masalah dengannya. Aku membuang napas kasar dan memilih untuk memperhatikan pemandangan di luar sana. Menyebalkan.
*****
Pergilah ke kantin jika kau lapar. Aku sudah ada di sini.
Aku langsung pergi menuju kantin begitu mendapat pesan dari Hanbin Oppa. Mengabaikan Jinyoung yang mungkin menatapku aneh dan aku tidak peduli. Rasanya perutku lapar sekali.
Bruk!
Astaga, Kim Haneul!
Aku tidak memperhatikan langkahku dan tidak sengaja menabrak seseorang begitu aku berbelok. Aku sedikit meringis karena tubuhku yang terjungkal ke belakang. Aku mendongak untuk segera minta maaf. Namun orang itu menatapku tajam. Dan aku terkejut melihat seragamnya yang kotor karena minuman yang dibawanya. Bahkan sekarang lantai koridor terlihat kotor.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Cogan✔
Fiksi Penggemar[𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍] Kim Haneul adalah satu-satunya gadis yang merasa tidak beruntung ketika dirinya dipindahkan sekolah oleh orang tuanya. Sekolah barunya bukanlah sekolah biasa, karena di sana banyak sekali murid-murid 'luar biasa'. Masalah me...