Part 35 (END)

3.6K 229 179
                                    

Haneul menatap teman-temannya yang juga terlihat terkejut.

"Selamat, Kim Haneul. Kau menang." Kang Seulgi berujar pelan sembari menepuk bahunya. Gadis itu melepas pelukannya dan tersenyum tipis, bahkan hampir tidak terlihat. Lalu tanpa mengucapkan apa pun, dia pergi begitu saja.

"Kau tidak apa-apa?" tanya Doyum yang memastikan keadaan Haneul.

"H-hm." Haneul memperhatikan punggung Seulgi yang menjauhinya. Entah kenapa kali ini Haneul melihat ada kesedihan yang terselip di raut wajah gadis itu untuk pertama kalinya. Tidak ada lagi tatapan kebencian yang dia tunjukkan. Hanya ada tatapan sendu dan kesendirian di sana.

Apa yang terjadi?

"Apa yang terjadi dengan Kang Seulgi?" ucap Hyunjin yang masih memperhatikan kepergian Seulgi dengan kedua alis yang bertaut. Ia merasa ada yang aneh dengan gadis itu.

"Sudahlah, sebaiknya kita ke kelas. Bel akan segera berbunyi." Doyum tersenyum dan langsung menarik ketiga temannya. Namun lagi-lagi dengan cepat Jinyoung menghindar hingga mereka melayangkan protes dan menarik tangannya paksa.

"Kau sudah melakukan yang terbaik." Irene tersenyum dan langsung memeluk Seulgi ketika gadis itu datang padanya sesaat setelah menemui Haneul.

Seulgi tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia mengeratkan pelukannya.

"Kau tidak kalah, Seulgi-ya. Kau mengakui kesalahanmu. Dan itu adalah pemenang yang sebenarnya," ucap Irene seraya mengelus punggung Seulgi.

*****

Semilir angin membuat beberapa helai rambut Lee Taeyong menari. Lelaki itu memejamkan kedua matanya.

"Aku Kim Haneul."

Semua memori mengenai Kim Haneul kembali berputar di otaknya. Dia ingat di hari pertama ketika gadis itu pindah ke sekolahnya. Saat itu Hanbin mengajaknya ke kantin.

Taeyong tersenyum. Saat itu dia dan Haneul duduk saling berhadapan namun mereka tidak bertegur sapa sama sekali. Lalu ingatannya beralih pada saat dirinya menemani Haneul pergi ke luar rumah, dan mereka berbicara untuk pertama kalinya. Taeyong yang mengajaknya ke restoran milik keluarganya, dan skandal itu mulai datang. Masalah menimpa Kim Haneul bertubi-tubi.

Kedua mata Taeyong terbuka saat menyadari keberadaan seseorang di sebelahnya. Lelaki itu menoleh dan mendapati Jinyoung.

"Sudah lama?" tanyanya

Jinyoung memperhatikan kegiatan orang-orang yang ada di bawah. "Tidak juga. Aku datang ketika kau mulai memikirkan Kim Haneul."

Salah satu sudut bibir Taeyong terangkat. "Kau bisa baca pikiran, ya?"

Jinyoung masih tidak mengeluarkan ekspresi di wajahnya. Pandangan lelaki itu masih memperhatikan ke bawah.

"Hyung ... "

"Hm?"

"Bagaimana kabar Eomma?"

"Dia baik-baik saja. Dia sering menanyakan keadaanmu saat meneleponku."

"Kau tidak mengatakan soal kemarin kan?"

Taeyong menggelengkan kepala. "Aku tidak mau membuatnya khawatir. Dia akan kembali saat musim panas nanti."

Jinyoung menghela napasnya. "Terdengar bagus."

Kedua sudut bibir Taeyong naik. Tangannya lalu terulur mengacak pelan puncak kepala Jinyoung.

"Hentikan itu, Hyung." Jinyoung langsung menjauhkan tangan Taeyong darinya.

"Hyung?"

Sekolah Cogan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang