Part 28

1.7K 153 3
                                    

Doyum mendengkus ketika panggilannya tidak diangkat oleh Haneul berkali-kali. Beberapa pesan juga sudah dia kirim, namun tidak ada satu pun yang dibalas.

"Jinyoung-ah! Coba kau telepon Haneul," titahnya.

"Ketua kelas berkata kalau dia izin karena alasan kesehatan."

"Dan kau percaya begitu saja?" Doyum memijat pelipisnya. "Yak ... Kim Haneul terlalu sehat untuk masuk ke dalam UKS. Lagi pula tadi dia berkata kalau dia hendak menemui Taeyong Sunbae di rooftop."

Kening Jinyoung tampak mengernyit. "Taeyong?"

"Iya. Tadi ada seseorang yang menyuruhnya naik ke atas. Dia bilang Taeyong Sunbae menunggunya," ujar Doyum.

"Dan kau percaya?"

Doyum terkesiap. "Y-ya ... Kupikir karena mereka berdua akhir-akhir ini dekat mungkin ucapan orang itu benar. Mungkin Taeyong Sunbae memang ingin membicarakan sesuatu dengan Kim Haneul. Kenapa? Apa kau merasa ada yang tidak beres?"

Jinyoung menggelengkan kepala pelan. Dia menatap tas milik Haneul yang masih berada di tempatnya selama beberapa saat sebelum akhirnya memakai tas dan pergi keluar kelas  bersama Doyum.

"Apa kita perlu memberikan tas miliknya pada Hanbin Sunbae?" tanya Doyum.

"Tidak perlu."

"Jeon Doyum— eh? Kenapa kalian hanya berdua? Mana Haneul?" tanya Hyunjin yang baru saja datang.

"Ah, tadi ada seseorang yang berkata pada ketua kelasku kalau Haneul izin karena alasan kesehatan," ucap Doyum.

"Benarkah? Bukankah tadi dia terlihat baik-baik saja?"

Doyum mengangguk. "Atau mungkin Taeyong Sunbae sudah mengantarnya pulang? Tapi—" Doyum menoleh ke arah pintu kelasnya. "Tas miliknya masih berada di kelas. Biasanya jika sesuatu terjadi, Hanbin Sunbae akan membawanya."

"Ah, kau benar. Lalu pergi ke mana dia? Apa kau sudah menghubunginya?"

"Hm. Tapi tidak ada satu pun panggilanku yang dijawab. Pesanku juga tidak dibalas."

"Ini aneh." Hyunjin mengelus dagunya. "Jinyoung-ah, apa dia menghub—"

"Tidak."

Hyunjin menatap Jinyoung yang berjalan mendahuluinya dan Doyum. Lelaki itu membuang napas.

"Dia selalu begitu, ya? Tidak pernah berubah."

"Dia memang aneh," ucap Doyum. "Ah, aku jadi khawatir. Apa Haneul baik-baik saja?"

"Kuharap begitu. Apa kita perlu mengeceknya ke UKS?"

"Kurasa tidak. Jam terakhir sudah lewat, biasanya UKS sudah kosong. Tim kesehatan selalu menyuruh orang-orang yang ada di sana pulang ketika jam terakhir selesai. Mungkin saja Haneul sudah pulang."

"Ah, tetap saja aku masih tidak tenang."

"Sudahlah, mungkin Haneul memang sudah pulang." Doyum merangkul bahu Hyunjin dan mereka langsung menyusul langkah Jinyoung.

Mereka berjalan keluar gedung bersama dengan siswa-siswa lain. Suasana sekolah mulai sepi karena satu per satu siswa pulang ke rumah.

"Kau kenapa?" tanya Hyunjin ketika langkah Jinyoung tiba-tiba berhenti.

"Tidak. Kurasa ada sesuatu yang tertinggal di kelas. Kalian duluan saja."

"Aish ... Kau ini. Ya sudah, kalau begitu kita duluan. Kau harus cepat sebelum gerbangnya dikunci." Doyum menepuk bahu Jinyoung dan segera pergi bersama Hyunjin.

Sekolah Cogan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang