Part 24

2.1K 170 11
                                    

Haneul meletakkan 3 kotak susu stroberi di atas meja. Hal itu membuat ketiga siswa laki-laki yang duduk di sana langsung mengangkat wajah mereka dan terkejut dengan kedatangannya.

"Kim Haneul.."

Haneul hanya tersenyum tipis mendengar ucapan Doyum.

"Sebagai permintaan maafku," ucap gadis itu dan segera mendudukkan tubuhnya di sebelah Jinyoung.

"Hei, kau ke mana saja? Kami mencarimu." Hyunjin menatap Haneul.

"Maaf, ya. Aku hanya ingin sendiri."

"Tapi kau tidak apa-apa kan?" sambung Doyum.

"Aku tidak apa-apa." Haneul perlahan menolehkan kepalanya pada Jinyoung. Lelaki itu terlihat sibuk dengan makanannya. Ia bahkan tidak menoleh sedikitpun padanya.

"Aku mengerti. Kau pasti stres sekali di sini."

"Ah, kau tidak benar Hyunjin-ah. Aku akan semakin terbiasa. Ini semua pasti akan cepat selesai."

Hyunjin dan Doyum hanya tersenyum kecut menanggapinya.

"Maaf karena aku kami sama sekali tidak membantumu," ucap Doyum pelan.

"Hei, itu tidak benar. Kalian selalu menaikkan mood-ku. Aku senang memiliki teman seperti kalian." Haneul tersenyum pada ketiganya.

"Kalau begitu makanlah. Kau pasti lapar."

"Aku tidak terlalu lapar. Kalian saja yang makan. Oh, iya. Baejin-ah, apa aku boleh meminjam buku catatanmu?"

Jinyoung sedikit melirik Haneul dengan ekor matanya. "Pinjam saja milik Doyum."

Haneul mengerucutkan bibirnya. Kemudian ia beralih menatap Doyum. Laki-laki itu menggigit ujung sumpitnya.

"Maaf. Tapi aku tadi banyak tertinggal. Aku juga meminjam catatan Sungwon. Hehe."

Haneul mendengus pelan. Ia kembali menatap Jinyoung. Gerakan tangan laki-laki itu terhenti begitu menyadari tatapan Haneul padanya. Ia membuang napasnya.

"Lakukan saja sesukamu."

Haneul tersenyum. Ia kemudian meminum susu stroberi miliknya.

Jinyoung kembali melirik Haneul, ia tersenyum samar.

*****

Haneul memejamkan kedua matanya begitu angin meniup pelan rambutnya. Gadis itu perlahan tersenyum. Kemudian ia menoleh pada Jinyoung yang berdiri di sebelahnya. Laki-laki itu terlihat menatapnya.

"Kenapa menatapku begitu?"

"Tadi kau dimana?"

"Di gedung olahraga. Hanya di sana tempat yang sepi."

"Woah.. kau tidak takut? Di sana banyak hantunya. Aw! Hei, kau terlalu keras!" Doyum menatap tajam Hyunjin yang baru saja menjitaknya. Mereka melakukan batu kertas gunting, dan yang kalah akan dijitak oleh si pemenang. Mereka berdua terlihat seperti anak kecil, apalagi dengan sekotak susu stroberi di tangan mereka.

Jinyoung hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah kedua temannya itu.

"Hantu? Ah, Hyukjae Sunbae juga mengatakan hal yang sama. Memangnya di sana benar-benar berhantu ya?"

"Tidak juga. Mereka hanya tidak ingin ada yg mengotori kolam renang dan ruang olahraga. Jadi gedung itu hampir di kunci setiap hari jika sedang tidak digunakan," ucap Jinyoung.

"Hyukjae Sunbae? Ketua tim Judo itu?" Hyunjin menatap Haneul.

"Iya."

"Kau mengenalnya?"

Sekolah Cogan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang