Part 14

2.7K 228 6
                                    

Akhirnya Saturday Night Party memasuki penutupan acara. Diakhiri dengan penampilan band sekolah. Satu per satu mulai meninggalkan lokasi. Ada yang langsung pulang, ada pula yang memilih pergi terlebih dahulu ke suatu tempat. 

"Hei, bagaimana jika kita pergi dulu? Ayolah, besok Minggu," ucap Jimin.

"Boleh, besok kan libur. Lagi pula aku jarang sekali pergi." Kedua mata Haneul berbinar. Ia kemudian menoleh pada Hanbin. Gadis itu memegang lengan Hanbin. "Ayolah, aku juga ingin pergi."

"Memangnya kau ingin pergi ke mana?" tanya Hanbin.

Haneul menyeringai. "Kelab?"

Hanbin melotot. "Kau gila? Tidak, tidak."

"Ah, wae~" Haneul menatap kakaknya kecewa. "Aku kan sudah cukup umur meminum alkohol."

"Dia benar. Lagipula kita hanya mengobrol di sana. Mencari hiburan. Tidak untuk melakukan hal-hal aneh," ucap Jaebum.

"Aku ikut!" Eunwoo mengangkat tangannya. "Bagaimana denganmu?" Ia menyikut lengan Taeyong pelan.

Taeyong menatap Haneul sekilas. "Aku tidak ikut." Ia mengeluarkan kunci mobilnya.

"Tidak!" Jimin dengan cepat merebut kunci mobil Taeyong. "Kau harus ikut!"

"Kembalikan kunci mobilku. Aku lelah."

"Aish.. ayolah. Kau kan jarang sekali ikut." Jaebum merangkul pundak Taeyong.

"Pokoknya aku ikut!" ucap Haneul. "Meskipun Oppa melarangku."

Melihat itu, Hanbin memutar bola matanya malas. "Baiklah, aku juga akan ikut. Kau puas?" Ucapan Hanbin membuat Haneul tersenyum lebar.

"Cha, jadi semuanya ikut. Baiklah. Let's go~" Jimin segera berjalan ke arah mobilnya. Begitu juga dengan yang lain.

"Kau mau naik mobil siapa?" Tanya Hanbin.

Haneul mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa bertanya? Tentu saja denganmu."

"Ah, tidak. Kau satu mobil saja dengan Taeyong." Jimin mengeluarkan kepalanya dari jendela mobilnya. "Ah, iya. Ini kunci mobilmu." Lelaki itu melempar kunci mobil milik Taeyong yang langsung diterima dengan baik oleh pemiliknya.

"Kenapa begitu?" Haneul ingin sekali protes pada Jimin. Namun mobil Jimin sudah meninggalkan parkiran.

"Sudahlah, kau pergi saja dengan Taeyong. Jimin curiga Taeyong akan kabur. Tapi jika kau bersamanya, itu tidak akan terjadi," ujar Jaebum sebelum memasuki mobilnya. Mobil Hanbin juga terlihat sudah melaju menjauhinya.

"Apa?" Haneul berdecak sebal.

"Masuklah," ujar Taeyong. Ia berjalan mendekati mobilnya. Melihat itu, Haneul mau tidak mau mengikuti Taeyong.

"Kau tidak akan membawaku kabur kan?" ucap Haneul asal. Taeyong hanya meliriknya sekilas sebelum menghidupkan mesin mobilnya.

Suasana hening sepanjang perjalanan. Hanya suara deheman Haneul yang sesekali terdengar, ia merasa begitu canggung dengan suasana sepi seperti ini.

"Kenapa kau malah mengajakku pergi? Kupikir Sunbae akan berpasangan dengan Kang Seulgi." Haneul membuang pandangannya ke luar jendela.

"Hanya ingin."

Gadis itu mengerucutkan bibir. Lagi-lagi kalimat itu yang didengarnya. Ia pun menyerah. Berbicara dengan Taeyong ternyata lebih melelahkan dibanding mengajak Jinyoung bicara. Haneul membuka jendela mobil dan sedikit mengangkat tubuhnya hingga kepalanya keluar.

"Woah.. segar sekali.." Ia memejamkan kedua matanya. Menikmati angin malam yang menerpa wajahnya. Untung saja ia menggulung rambutnya, jadi tidak berantakan.

Sekolah Cogan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang