Part 33

1.8K 150 17
                                    

Jam sudah menunjukkan hampir pukul sepuluh malam. Nyonya Kim masih terlihat berada di kamar Haneul, begitu pula dengan suaminya.

"Sebaiknya Eomma istirahat di rumah. Eomma pasti lelah," ucap Hanbin.

"Tidak apa-apa. Aku akan menemani Haneul di sini."

"Hanbin benar. Sebaiknya kita pulang. Kita bisa kembali ke sini saat pagi." Tuan Kim mengelus bahu istrinya dan membantunya supaya berdiri.

"Tapi Haneul—"

"Aku bisa kembali lagi nanti setelah mengantar kalian ke rumah. Lagi pula aku juga harus membersihkan diri dan mengganti pakaian," ucap Hanbin. Dia sama sekali belum pulang sejak tadi siang dan masih memakai seragam sekolahnya.

"Kau juga harus istirahat. Haneul akan baik-baik saja di sini."

Hanbin tersenyum getir mendengar ucapan ayahnya. Dia lalu melirik Haneul yang tengah tertidur.

"Aku tidak bisa meninggalkannya sendiri lagi, Appa."

Kedua orang tuanya bertatapan satu sama lain.

"Baiklah. Kalau begitu sekarang kita pulang. Kau bisa kembali ke sini ketika sudah membersihkan diri. Eomma akan menyiapkan makanan untukmu."

"Nde."

Tidak lama kemudian mereka pun pergi dari sana. Bertepatan dengan itu, kedua mata Kim Haneul perlahan terbuka. Kini hanya tinggal dia sendiri di sana. Haneul mendudukkan dirinya dan turun dari ranjang.

Dengan perlahan gadis itu berjalan menuju pintu dan segera keluar. Suasana koridor mulai sepi, hanya ada beberapa orang yang berlalu-lalang. Satu per satu kamar dilewatinya, hingga langkahnya berhenti di salah satu pintu kamar. Lewat kaca pintu, dia melihat ke dalam.

Dengan perlahan dia pun mengetuk pintunya dan segera masuk.

"Apa aku boleh masuk?" Haneul bertanya pelan sembari menutup pintunya.

"Kau sudah masuk. Tidak ada gunanya aku melarangmu."

Haneul mengerjap. Beberapa detik kemudian bibirnya tampak mengerucut. Bahkan di saat seperti ini, seorang Bae Jinyoung masih bisa bertingkah menyebalkan.

"Kenapa belum tidur?" tanya gadis itu seraya menghampiri Jinyoung yang tengah duduk bersandar di atas ranjang.

"Lalu bagaimana denganmu? Bukankah seharusnya kau juga tidur? Kau malah menyelinap ke kamar rawat laki-laki."

Ucapan Jinyoung memang benar adanya, dan itu cukup sukses membuat bahu Haneul tersentak.

"A-aku khawatir padamu. Hanbin Oppa bilang kalau kau Hipotermia. Apa sekarang kau baik-baik saja?" Haneul mendudukkan dirinya di kursi di sebelah ranjang Jinyoung.

Lelaki itu masih menatapnya. "Kau sendiri bagaimana?"

Kedua mata Haneul mengerjap. "A-aku sudah merasa lebih baik."

"Kalau begitu aku juga sama."

"Apa?"

"Jika kau merasa lebih baik, aku juga merasakan hal yang sama," ucap Jinyoung pelan dan segera membuang pandangannya ke jendela.

Kening Haneul mengerut. "A-apa maksudmu? Keadaanmu lebih buruk dariku, aku jadi khawatir—"

"Aku baik-baik saja, selama kau juga baik-baik saja."

"M-maaf, ya."

Jinyoung kembali menatapnya. "Kenapa minta maaf?"

"Harusnya kau tidak mengalami ini. Seharusnya kau tidak terlibat."

Sekolah Cogan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang