Aku menutup pintu kamarku kasar hingga menimbulkan suara yang cukup nyaring. Mengabaikan tawa Hanbin Oppa yang terus saja meledak. Aku kesal, sungguh.
Dia membuka pintu kamarku sesaat setelah aku merebahkan diri di ranjang dengan kedua kakiku yang dibiarkan menjuntai ke bawah.
"Apa?!" ujarku ketus yang hanya di balas oleh kekehannya.
"Jadi orang yang kau maksud menyeramkan itu Youngbae Sunbae?" ujarnya setengah tertawa. Membuatku semakin kesal saja.
Entahlah namanya siapa. Youngbae atau apalah yang pasti dia sangat menyeramkan.
"Astaga, Kim Haneul. Dia tidak menyeramkan seperti yang kau pikir. Mungkin tadi mood-nya sedang tidak bagus."
"Aku tidak peduli."
"Ayolah, dia orang yang baik--"
"Tidak sebaik Lee Jinki!!" sergahku cepat. Membuatnya terdiam sejenak.
"Kau mengenal Jinki Sunbae?"
"Aish.. tadi dia yang menolongku! Sementara Youngbae atau siapalah itu hanya menatapku dengan tatapan yang mengerikan. Dia bahkan tidak bicara! Aku yakin dia tidak bisu!"
"Benarkah? Tapi Youngbae Sunbae tidak biasanya begitu."
"Aish.. aku tidak peduli pokoknya aku membencinya!" Aku menutup wajahku dengan bantal dan berteriak.
****
Suasana kelas pagi ini cukup membuatku terdiam selama beberapa saat. Otakku mencerna situasi yang sangat berbeda yang terjadi di sini. Biasanya kelas akan ramai saat aku masuk, tapi sekarang? Oh, lihatlah. Semua orang terlihat sibuk menulis. Hebat sekali. Apa tadi malam mereka terkena mimpi buruk? Haha.
Aku pun segera berjalan menuju mejaku. Kulihat Jinyoung sedang membaca buku. Berbeda dengan yang lain, laki-laki ini terlihat lebih santai dengan sepasang earphone yang terpasang di kedua sisi telinganya. Wow.
Ia melirikku begitu aku memainkan ponsel dan kembali sibuk dengan buku miliknya. Aku menoleh pada Doyum yang terlihat sibuk sekali. Karena mejaku dan Doyum berseberangan, aku bisa melihat dengan cukup jelas apa yang tengah ia lakukan. Aku tertawa pelan begitu menyadari kalau laki-laki itu sedang menyalin tugas orang lain. Astaga.
Tunggu.
Apa?
Tugas?
Aku kembali menolehkan kepalaku ke semua orang yang masih sibuk menulis. Tenggorokanku mendadak kering. Keringat dingin mulai membasahi dahiku. Sekarang aku baru ingat. Beberapa hari yang lalu Heechul Ssaem memberikan tugas matematika dan..
DIKUMPULKAN HARI INI!
Aku panik. Dengan tergesa-gesa membuka tas dan mengambil buku. Damn!
Halaman jawabanku masih bersih tanpa noda sedikit pun. Aku segera membaca soalnya satu per satu, namun sepertinya kali ini otakku berjalan lebih lamban dari biasanya. Karena yang kudapat malah denyutan di area pelipisku.
Astaga, aku bingung!
"Bagaimana ini!" Aku merutuk. Aku menyesal tidak menggubris ucapan Hanbin Oppa tadi malam untuk mengecek buku. Dia tahu aku pelupa dan yah, inilah aku. Sial!
Aku hampir menangis. Aku pasti akan dihukum dan nilaiku di materi matematika akan dikurangi. Hanbin Oppa tolong aku! ㅠ_ㅠ
Aku menjambak rambutku frustasi, sebelum seseorang menyodorkan sebuah buku di hadapanku. Aku menoleh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Cogan✔
Fiksi Penggemar[𝐅𝐀𝐍𝐅𝐈𝐂𝐓𝐈𝐎𝐍] Kim Haneul adalah satu-satunya gadis yang merasa tidak beruntung ketika dirinya dipindahkan sekolah oleh orang tuanya. Sekolah barunya bukanlah sekolah biasa, karena di sana banyak sekali murid-murid 'luar biasa'. Masalah me...