Part 15

2.7K 215 7
                                    

Taeyong mendudukkan tubuhnya di sofa, ia menyandarkan tubuhnya dan memejamkan mata. Kedua kakinya ia tumpangkan di atas meja di depannya.

"Bagaimana acaranya? Sudah selesai?" Seseorang berjalan menghampirinya.

Taeyong bergumam pelan sebagai jawaban. Kedua  matanya masih tertutup.

"Apa gadis itu benar-benar memakai baju itu?" Orang itu duduk di sofa yang berseberangan dengan Taeyong sembari menyeruput minuman kaleng di tangannya.

"Hm."

"Woahh.. aku penasaran seperti apa dia. Pasti dia sangat cantik. Yakk.. sesekali ajak dia kemari."

Mendengar itu, Taeyong membuka kedua matanya dan menatap Yuta.

"Apa?" Yuta menatapnya dengan tatapan polos.

"Apa?" Yuta menatapnya dengan tatapan polos

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taeyong menurunkan kedua kakinya. "Kau pikir aku akan membiarkannya bertemu dengan pria mesum sepertimu?" Taeyong menaikkan salah satu sudut bibirnya dan beranjak.

Yuta melotot. "Apa kau bilang? Yak!" Ia melemparkan sebuah bantal yang ada di dekatnya. Namun Taeyong berhasil menghindarinya. Yuta tidak menyerah, ia mengikuti Taeyong sampai ke kamarnya.

"Siapa namanya?" tanyanya sembari duduk di pinggiran ranjang.

"Keluarlah, bodoh. Minumanmu itu akan mengotori spreinya," ucap Taeyong sembari mulai melepas satu per satu kancing kemejanya.

"Ayolah, hanya namanya."

"Keluarlah! Aish.."

Yuta mengerucutkan bibirnya. "Ah, besok Lucas akan kemari." Ia kembali meminum minumannya.

Taeyong yang hendak melangkahkan kaki menuju kamar mandi itu pun sontak membalikkan badannya. "Apa? Mau apa dia?"

Yuta mengangkat bahunya.

"Pasti kau yang menyuruhnya kemari."

"Untuk apa? Dia sendiri yang ingin kemari."

"Suruh dia untuk membatalkan penerbangannya."

Yuta membulatkan kedua matanya. "Apa? Kenapa?"

"Kau pikir apa jadinya jika orang gila seperti kalian tinggal di apartemenku?"

"Yak.. yakk.. dia bisa tinggal di kamarku. Lagi pula dia selalu membantu jika datang ke sini. Dia kan kaya. Kita bisa memanfaatkannya." Yuta menaik-turunkan alisnya.

Taeyong hanya bisa menggelengkan kepalanya. Ia tidak habis pikir dengan kelakuan ajaib sepupunya itu. Ia pun tidak menggubris Yuta yang mulai mengoceh tidak jelas, ia lebih memilih pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

*****

Haneul berjalan mendekati kakaknya yang tengah duduk di sofa. Kedua matanya terlihat serius dengan acara tv. Haneul melirik jam dinding yang hampir menunjukan pukul 11 malam.

Sekolah Cogan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang