Part 32

1.8K 163 31
                                    

"Sehari tanpa mereka berdua rasanya tidak seru." Hyunjin memasukkan kedua tangannya ke dalam saku. Jam terakhir baru saja selesai, dia dan Doyum memutuskan untuk pergi menjenguk Haneul dan Jinyoung di rumah sakit.

"Hm. Kuharap mereka baik-baik saja," ucap Doyum.

"Hei, bukankah itu ... Kang Seulgi dan Jennie?"

Doyum dan Hyunjin langsung menolehkan kepalanya begitu mendengar ucapan salah satu murid yang berada di dekat mereka. Dan benar saja, Kang Seulgi dan Jennie terlihat pergi memasuki ruang guru bersama Lee Taeyong.

"Kenapa Taeyong bersamanya?"

"Habislah mereka berdua."

Beberapa orang yang juga melihatnya tampak berbisik satu sama lain.

"Apa kau berpikiran yang sama denganku?" tanya Doyum tanpa mengalihkan pandangannya.

"Hm. Dugaanmu benar, Doyum-ah."

"Kalau begitu kita harus segera pergi. Kita harus mengatakan ini pada Hanbin Sunbae."

Mereka berdua pun segera pergi menuju rumah sakit.

Sementara itu, Jimin dan Eunwoo yang baru saja sampai di rumah sakit langsung melihat keadaan Haneul yang belum juga sadar.

"Apa keadaannya mulai membaik?" tanya Jimin.

Hanbin mengangguk. "Hm. Tapi dia belum sadar juga."

"Bersabarlah. Dia sudah berada di sini, dia akan baik-baik saja," ucap Eunwoo. "Ah, lalu bagaimana dengan Bae Jinyoung? Bukankah Haneul bersamanya?"

"Dia di ruangan lain. Keadaannya sedikit lebih buruk dari Haneul. Tapi dokter berkata kalau dia akan baik-baik saja."

Jimin menghela napas. "Kenapa Jinyoung bisa di sana bersama Haneul? Bukankah temannya bilang kalau Haneul pergi sendirian?"

"Aku tidak tahu. Kurasa dia lebih dulu menyadari situasinya dan tinggal di sekolah hingga malam. Dan setelah itu dia pergi ke atap sendirian," ucap Jaebum.

"Dia bisa menjaga Haneul lebih baik dariku," gumam Hanbin.

"Aish ... Itu tidak benar. Kau kakak terbaik untuk Haneul. Kau selalu melindunginya." Jimin menepuk pelan bahu Hanbin, berusaha menguatkannya.

Tiba-tiba ponsel milik Hanbin bergetar. Hanbin segera merogoh kantung celananya dan melihat siapa yang meneleponnya. Awalnya dia berpikir kalau itu dari Lee Taeyong, tapi—

"Halo?"

"Ya."

"Di mana kau sekarang?"

"Aku—" Hanbin menatap Haneul selama beberapa saat sebelum melanjutkan, "di rumah sakit."

*****

Derap langkah kaki terdengar memenuhi koridor ketika dua orang murid SMA memasuki rumah sakit. Dengan sedikit berlari, mereka menoleh ke kanan dan kiri mencari kamar rawat dengan wajah yang terlihat khawatir sejak dalam perjalanan menuju ke sana.

"Ah, itu dia." Doyum tersenyum ketika menemukan keberadaan Hanbin dan yang lainnya. Dia dan Hyunjin segera mendekat ke sana.

Doyum yang awalnya hendak bicara, langsung bungkam ketika suasana di sana terasa begitu berbeda. Tidak ada satu pun yang berbicara. Sementara dua orang dewasa terlihat menunjukkan ekspresi yang sulit diartikan.

PLAK!

Semua orang tersentak ketika si pria paruh baya itu secara tiba-tiba menampar salah satu pipi Hanbin. Begitu pula dengan Doyum dan Hyunjin yang baru saja sampai.

Sekolah Cogan✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang