"Oppa, ini untukmu,"
Seokjin tidak mampu untuk menyembunyikan keterkejutannya saat menemukan kekasihnya, Jung Hyerim, melingkarkan sebuah gelang perak di pergelangan tangannya. Malam itu mereka sedang duduk bersama di pinggir Sungai Han bersama dengan pasangan lain yang tampak sedang dimabuk asmara.
"H-Hyerim, bagaimana bisa-"
Hyerim mengeluarkan tawa renyah dari bibirnya. "Aku tahu kau pasti penasaran darimana aku bisa mendapatkan banyak uang untuk membelikan gelang mahal ini untukmu. Benar kan?" gadis itu bertanya sambil memandangi wajah kekasihnya yang tampan.
Seokjin mengangguk dan gadis bertubuh mungil yang sedaritadi duduk disampingnya, tiba-tiba meraih tangannya dan menggenggamnya erat.
"Aku bekerja siang dan malam selama beberapa bulan terakhir ini di kafe milik temanku. Ia memberi gaji cukup besar, jadi aku akhirnya bisa membelikan gelang ini untuk kita," ujarnya sambil memamerkan gelang dengan desain yang sama persis, namun dengan ukuran yang lebih kecil sudah melingkar di tangan kirinya yang kurus.
"T-tapi, harusnya aku yang membelikannya-"
"Sshhh..." Hyerim dengan cepat menekan bibir kekasihnya dengan jari telunjuknya, mengisyaratkannya untuk tidak protes dengan apa yang telah ia perbuat. "Aku belum pernah memberikan hadiah apapun padamu sejak hari pertama kita resmi berpacaran. Jadi, ijinkan aku kali ini yang membelikannya untukmu, Oppa."
Kedua mata Seokjin yang sedaritadi tidak lepas dari memandangi gadis yang begitu ia cintai, mulai berkaca-kaca. Ia meraih tangan Hyerim untuk kemudian menciumnya lembut. "Terimakasih..."
Hyerim cemberut saat melihat air mata menetes di pipi kekasih yang sudah 2 tahun ini ia pacari. "Jin oppa, kenapa kau menangis? Apa kau tidak menyukai hadiah ini?" tanyanya polos.
Seokjin buru-buru mengusap air mata di pipinya, kemudian dia menggeleng. "Tidak, aku begitu menyukainya. Dan kau benar, kau belum pernah memberikanku hadiah apapun sebelumnya-" ia tercekat saat air mata tak kuasa ia bendung keluar dari kedua matanya yang bulat. "Tapi aku benar-benar tersentuh karena kau menghabiskan uangmu untuk memberikanku hadiah ini. Adikmu lebih membutuhkan uang itu untuk-"
"Oppa, dengarkan aku," Hyerim dengan cepat memotong perkataan Seokjin. Kedua tangannya ia tangkupkan di pipi kekasihnya sehingga ia bisa menatap mata laki-laki itu. "Aku tidak tahu cara untuk membuatmu gembira lagi. Dan aku kira, dengan membelikan gelang pasangan ini, aku bisa mengembalikan senyummu lagi."
"Tapi Hyerim, kau tahu dengan jelas kalau satu-satunya cara yang bisa membuatku bahagia adalah menjadikanmu sebagai istriku," Seokjin berkata sambil terus terisak.
Hyerim menarik nafas panjang sambil melepaskan tangannya dari wajah kekasihnya. Sebuah senyum pahit terukir di wajahnya yang lelah. "Tapi kau juga jelas tahu bahwa kedua orangtuamu tidak menyukaiku," ucapnya sambil menunduk.
"Katakan padaku apa yang harus aku lakukan?" Seokjin meraih tangannya sekali lagi. "Jika kau bersedia, aku akan mengajakmu lari bersamaku. Aku siap, Hyerim!"
"Tidak, oppa. Kau tidak boleh melakukannya. Aku takut kedua orangtuamu akan marah dan itu malah akan menghancurkan hidupmu. Kau tahu aku siapa kan? Aku hanya seorang pegawai yang bekerja di sebuah kafe kecil dengan gaji yang tidak seberapa dibanding penghasilan keluargamu. Aku juga harus membiayai sekolah adikku. Aku hanya akan membuat keluargamu malu," Hyerim berkata getir dan tanpa ia sadari, air mata juga ikut menetes dari kedua matanya yang indah.
"Aku tidak peduli, Hyerim. Selama kau ada disisiku, aku yakin kita bisa melalui semuanya," Seokjin menggeser posisi duduknya agar lebih dekat, sebelum kemudian ia menarik kekasihnya ke dalam dekapannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
You're Still Mine
Romance"Walaupun aku sudah menjadi milik orang lain, hatiku selamanya akan menjadi milikmu. Itu janjiku padamu," - Kim Seokjin #1 in Apink (2019.08.17 - 2019.09.20) #1 in btsapink (2019.08.20) #1 in apinkeunji (2019.09.22) #8 in Chorong (2019.08.27) #10 in...