Chapter 8

358 43 2
                                    

Hanya tinggal tiga langkah lagi, Park Chorong akan segera tiba di depan kamar 312. Ia mengatur nafas untuk menenangkan segala pikiran yang berkecamuk di benaknya. Nasihat yang diberikan dokter Lee kembali diingatnya. Ia mengangguk dan memantapkan diri untuk membuka kenop pintu yang terhubung dengan kamar tempat Seokjin dirawat.

Segera setelah pintu berbahan kayu kamper itu terbuka, Chorong menangkap kehadiran seorang lelaki yang usianya tampak jauh lebih muda darinya. Laki-laki berperawakan tinggi kurus itu kini bertemu pandang dengannya. Ia langsung berdiri dari kursi yang terletak di samping ranjang, membungkuk sesaat sebagai tanda hormat, kemudian menyunggingkan sebuah senyum hingga kedua matanya membentuk seperti bulan setengah.

"Halo, aku Jeon Jeongguk, sahabat Jin hyung," ia memperkenalkan diri, ekspresi ramah masih melekat pada wajah terbilang tampan itu.

"Halo, aku Jeon Jeongguk, sahabat Jin hyung," ia memperkenalkan diri, ekspresi ramah masih melekat pada wajah terbilang tampan itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oh, aku Park Chorong. Sepertinya aku melihatmu saat upacara pernikahan kami," Chorong melengkungkan senyum yang sama. Sekarang ia sudah berdiri sejajar dengan Jeongguk. Matanya sudah beralih menatap sosok yang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit.

"Ia baru saja tertidur kurang dari limabelas menit yang lalu,"

Seakan bisa menerka isi pikirannya, Jeongguk kembali memberi informasi.

"Oh, begitu," Chorong bergumam. Iris matanya masih menangkap bayang wajah sang suami yang tampak pucat dan kurus. Ia mendesah pelan sebelum melanjutkan kalimat. "Dokter Lee sudah memberitahu semua padaku."

"Syukurlah kau sudah mengetahuinya," balas Jeongguk dengan nada suara datar dan pupil matanya kini mengikuti arah pandang Chorong.

"Maafkan aku," suara Chorong kali ini sedikit bergetar. "Maaf karena aku mengacaukan semua. Aku menyetujui pernikahan ini karena Appa menjanjikan akan memberikan perusahaan utama sepenuhnya jatuh kepadaku..."

Giliran Jeongguk menghela nafas. "Aku mengerti kalau kau tidak punya pilihan lain. Sama seperti hyung, ia pun terpaksa melakukannya."

"Aku tidak menyangka kalau pernikahan pura-pura ini akan membuat Jin menderita seperti ini. Jika aku tahu dari awal, aku tidak akan menyetujuinya..." dengan bersusah payah, Chorong menelan ludah.

"Aku tidak menyalahkanmu ataupun hyung karena kalian berdua hanya menjadi korban," bola mata Jeongguk kini terarah pada gadis yang masih menunduk disebelahnya. "Tapi kalian tidak bisa diam saja. Kalian harus mencari jalan keluar bersama untuk menyelesaikan masalah ini."

Perkataan tegas dari lelaki muda yang baru dikenalnya itu membuat Chorong tertegun. Ia tampak berpikir keras. Namun sekeras apapun ia berpikir, pikirannya masih buntu. "Lalu apa yang harus kuperbuat? Apa yang harus kulakukan untuk memperbaiki semuanya?"

Pandangan matanya sekarang bertemu dengan Jeongguk.

"Apakah sebelum pernikahan, Jin sudah memiliki seseorang yang spesial? Apa dia masih begitu mencintainya?" Chorong bertanya karena beberapa kali setelah pernikahan paksa terjadi, ia melihat Seokjin begitu sedih seakan ia kehilangan seseorang yang sangat ia cintai.

You're Still MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang