Keheningan menyapa segera setelah Chorong dan Taehyung keluar dari rumah menuju kantor. Chorong yang sudah masuk ke dalam mobil, hanya duduk terdiam tanpa mengeluarkan suara. Taehyung pun yang sudah menyalakan mesin mobil SUV milik atasan sekaligus kekasih rahasianya itu, memilih untuk menutup mulut rapat-rapat.
Mobil berwarna hitam itu pun melaju di tengah keramaian distrik Gangnam. Hari itu ada secercah cahaya matahari walaupun sebentar lagi di negara mereka akan memasuki musim dingin. Walaupun begitu, dentingan irama khas lagu musim gugur yang menyejukkan masih terdengar menghiasi suasana di dalam mobil.
Namun musik-musik itu tidak mampu untuk mengalihkan perhatian kedua insan yang tengah sibuk dengan pikiran masing-masing. Park Chorong sedang merenungkan dengan seksama ucapan Kim Seokjin padanya, sesaat sebelum mereka sarapan bersama.
"Aku tahu ini mungkin terdengar gila. Tapi tampaknya ini akan jadi satu-satunya cara. Kau tak mungkin bisa mendapatkan anak dariku. Namun, Taehyung bisa melakukannya."
"Nuna..." suara bariton keluar dari mulut Kim Taehyung. Memecahkan keheningan diantara mereka. "Bagaimana menurutmu?"
Sepintas ia melirik ke arah wanita cantik berambut panjang yang duduk membisu sedaritadi di sampingnya.
Seakan sudah mengerti maksud dari pertanyaan Taehyung, rahang Chorong mengeras. "Aku tidak tahu..." gumamnya.
Taehyung menghembuskan nafas panjang. Sepasang bola mata cokelatnya masih tertuju pada jalanan di depan, ia berkata dengan tegas, "Ayo kita lakukan."
Chorong dengan cepat menoleh ke arah pengemudi dengan mulut menganga. Ia menatap Taehyung dengan tatapan tak percaya dengan apa yang baru saja pemuda itu ucapkan. "Kau pasti bercanda..."
Dan tanpa diduga, pemuda yang sudah mewarnai rambutnya dengan warna cokelat tembaga itu, menggeleng kepalanya. "Aku serius, nuna. Ini satu-satunya cara yang bisa dilakukan untuk membantumu."
"Tapi ini tidak adil untukmu,"
"Aku tahu," potong Taehyung cepat. "Setidaknya, pada akhirnya kau dan Jin hyung tetap akan bercerai, bukan?"
Chorong tercekat. Baru saja tiga hari yang lalu Nyonya Park memintanya untuk segera memberinya seorang cucu. Dan sekarang, Taehyung-kekasihnya, menyetujui ide gila yang disarankan Seokjin padanya. Chorong merasa tidak tega pada Taehyung kalau harus melakukan itu. Di dalam hatinya, ia sudah begitu ingin segera menghentikan pernikahan palsu itu secepatnya. Namun, ia sendiri belum dapat memastikan kapan semua kebohongan ini akan berakhir.
"Nuna..." tangan kanan Taehyung yang semula memegang persneling mobil, kini menggenggam tangan sang kekasih.
Chorong menelan ludah dengan susah payah. "Aku tidak tahu... Aku-aku tidak dapat membuat keputusan secepat itu."
Kening Taehyung mengkerut, ia melihat kesedihan sekaligus kekhawatiran yang teramat sangat dari kedua mata Chorong.
"Kita hampir terlambat ke kantor. Tolong percepat laju kendaraanmu, Tae," ia buru-buru mengganti topik pembicaraan mereka. Taehyung mengerti dan memilih untuk menuruti perkataan Chorong.
***
Sudah hampir satu jam lamanya semenjak ia sampai di kantor, Seokjin tidak melakukan apapun. Dikenal sebagai seorang pekerja keras, durasi itu terbilang begitu lama baginya untuk tidak menyentuh pekerjaan sama sekali.
Yang Seokjin lakukan hanya memandangi laptop miliknya. Foto dirinya dan Hyerim yang sedang tersenyum bahagia saat kencan mereka di Pulau Jeju tahun lalu, menghiasi layar utama. Tak jarang, ia sesekali menyunggingkan senyum tatkala mengingat kembali masa-masa bahagia yang mereka lewati bersama.

KAMU SEDANG MEMBACA
You're Still Mine
Romantizm"Walaupun aku sudah menjadi milik orang lain, hatiku selamanya akan menjadi milikmu. Itu janjiku padamu," - Kim Seokjin #1 in Apink (2019.08.17 - 2019.09.20) #1 in btsapink (2019.08.20) #1 in apinkeunji (2019.09.22) #8 in Chorong (2019.08.27) #10 in...