You're Still Mine

Chapter 19

"Ayo kita putus," mengejutkan, itulah kata pertama yang keluar dari mulut Taehyung.

Kedua mata Chorong melebar seketika. Dengan bingung dipandanginya lelaki berambut kebiruan yang ada di depannya. Taehyung masih membiarkan tatapannya jatuh ke secangkir teh yang sudah dingin di atas meja.

"Kau sedang bercanda ya?" Chorong yang tahu tabiat kekasihnya, melirik ke arah jam tangan untuk mengecek tanggal hari itu. "Hari ini bahkan bukan April Mop."

Masih menolak untuk menatap wanita di depannya, Taehyung makin menundukkan kepalanya.

"Jawab aku, Tae. Kau tidak serius dengan ucapanmu barusan kan?" nada suara Chorong mulai meninggi.

Perlahan, Taehyung memberanikan diri untuk menatap wanita yang ada di depannya. Sedikit ragu, ia pun kemudian berujar, "Aku serius. Aku ingin kita putus karena aku sudah tidak tahan dengan segala kepalsuan ini."

Tidak bisa memungkiri dirinya menjadi kaget dengan pernyataan yang terucap dari mulut lelaki di depannya, Chorong dengan tidak sabar menuntut penjelasan. "Tapi, mengapa begitu tiba-tiba? Kau sedang tidak mabuk kan, Tae? Ayolah, kita sudah sering membicarakan hal ini sebelumnya dan kau selalu mendukungku. Tapi kenapa sekarang—"

"Aku sudah lelah," potong Taehyung cepat. "Aku lelah mengikuti sandiwara tidak berujung ini. Dan akupun tidak yakin kalau keluargamu akan menyetujui hubungan kita kalaupun pernikahanmu dengan Jin hyung telah berakhir."

Sebuah pukulan menghantam hati Chorong saat melihat sorot mata dingin dari laki-laki itu. Entah mengapa ia merasa seperti sedang berhadapan dengan orang lain sekarang, bukan Taehyung yang biasanya ia kenal.

"Taehyung, ada apa denganmu? Kenapa kau tiba-tiba berubah seperti ini? Apakah ada masalah yang terjadi? Atau jangan-jangan ayahku telah mengancammu? Jika iya, aku akan menemuinya sekarang!" diliputi emosi, Chorong bangkit dari tempat duduknya namun Taehyung dengan sigap meraih pergelangan tangannya dan menahan wanita itu untuk pergi.

"Semua ini murni keinginan dariku," ucapnya sesaat setelah berhasil membuat Chorong menempati tempat duduknya kembali.

"Tapi Tae, kenapa? Bukankah kita sudah berjanji untuk melewatinya bersama demi mewujudkan impian kita?" mata wanita itu mulai berkaca-kaca.

Sekali lagi, Taehyung dengan berat hati melempar pandangan ke arah lain. Kali ini ia memandangi dessert berbentuk bunga di dalam sebuah pot kecil yang tersaji di atas mejanya. Pemandangan unik itu terasa lebih menghibur hatinya yang sedang sesak.

"Awalnya kukira aku akan mampu melewati semuanya untuk bisa bersama denganmu. Namun, beberapa bulan ini aku berpikir dan mulai menyadari kalau semua terasa makin berat saja... Dan aku rasa aku sudah tidak sanggup lagi..." ujar Taehyung seraya mengaduk remah-remah biskuit di pot dessert miliknya.

"Tapi Tae, tidak bisakah kau menunggu sebentar lagi? Aku berjanji kalau dalam enam bulan—tidak, dalam waktu tiga bulan saja. Aku akan menceraikan Jin dan mengumumkan hubungan kita pada ayahku. Aku siap kalaupun nanti hubungan kita tidak direstui, aku akan tetap mempertahankanmu," Chorong berusaha meyakinkan laki-laki yang masih sangat dicintainya tersebut.

Dengan bersusah payah, Taehyung mengumpulkan kekuatan untuk menggelengkan kepalanya. Dengan mata terpejam, ia pun berkata, "Maafkan aku, nuna. Tapi keputusan yang kubuat sudah bulat. Aku tidak bisa lagi meneruskan hubungan ini. Jadi mari kita akhiri saja."

Chorong membeku. Ia berusaha sebisa mungkin untuk menahan air mata agar tak menetes dari matanya.

Setahun menjalani hubungan diam-diam dengan laki-laki yang juga berprofesi sebagai sekretaris pribadinya itu, Chorong begitu yakin kalau cinta mereka begitu kuat. Kim Taehyung yang selama ini selalu ada tatkala ia membutuhkan seseorang untuk menemani hari-harinya yang sibuk. Kim Taehyung yang selalu menghibur dan berhasil membuatnya tertawa dengan candaan-candaan aneh dan ajaib. Kim Taehyung yang selalu mendengarkan segala keluh-kesahnya. Kim Taehyung yang sudah terlanjur menempati tempat paling istimewa di hatinya.