"Di sebelah sini, nuna,"
Taehyung meraih tangan Chorong yang semula ada di pipinya, pindah ke atas kepalanya.
"Aku suka tiap kali kau membelai bagian ini."
Chorong tersenyum geli melihat tingkah kekasihnya. Keduanya sedang beristirahat di atas ranjang ukuran medium di dalam kamar Taehyung. Chorong duduk dengan bersandar di bagian kepala kasur, sementara sang kekasih merebahkan kepala di pangkuannya.
"Berhentilah bertingkah seperti bayi, Tae," bukannya membelai rambut sang lelaki seperti yang dipinta, ia malah mencubit ujung hidung Taehyung hingga membuatnya mengerang.
"Tapi aku tidak kuasa menahan diriku untuk tidak menjadi manja tiap kali kau disisiku, nuna," sekali lagi, Taehyung meraih tangan Chorong. Namun kali ini ia mendaratkan sebuah ciuman lembut di telapak tangannya.
"Aku tidak menyangka ternyata kau bisa segombal ini," Chorong mengejek walau ia tidak bisa menyembunyikan kedua pipinya yang memerah.
Taehyung melihatnya dan entah mengapa ia begitu ingin mendekap wanita yang hampir dipacarinya selama setahun ini ke dalam pelukan.
"Nuna,"
Perlahan Taehyung bangkit dari pangkuannya.
"Um?" Chorong mendongak sedikit untuk mensejajarkan pandangan mereka. Saat itu, wajah Taehyung begitu dekat dengannya.
Lelaki itu bisa melihat betapa bercahaya wajah wanitanya. Ia menangkup dagu kekasihnya dengan telunjuk sementara ibu jarinya membelai kulit lembut Chorong. Selama beberapa saat, Taehyung membiarkan dirinya tenggelam dalam tatapannya. Sebelum pelan tapi pasti, kedua matanya turun untuk bertemu bibir merah muda milik Chorong.
"Bolehkah aku..." Taehyung menahan kalimat untuk membiarkan matanya menatap gadis pujaannya lagi. "...menciummu?"
Dengan malu-malu, Chorong mengangguk pelan. Jantungnya mulai berdetak kencang, sementara ia tidak menemukan keberanian untuk menatap lelaki berparas bak boneka porselen yang masih menatapnya dengan penuh cinta.
Taehyung tersenyum. Perlahan ia mendekatkan wajahnya, membuat Chorong refleks menutup mata. Sudah saling merasakan nafas masing-masing yang menyentuh kulit wajah mereka, keduanya sudah bersiap untuk berciuman. Namun hanya sepersekian detik sebelum bibir mereka bertaut, sebuah nada dering pesan masuk berbunyi.
Chorong langsung membuka mata dan Taehyung menarik wajahnya ke belakang.
"Ah maaf. Itu handphoneku,"
Wajah Taehyung tampak cemberut seraya melepaskan genggamannya dari dagu sang wanita. Sementara Chorong dengan sedikit tidak enak hati, bergeser sedikit untuk meraih handphone berwarna Rose Gold miliknya dari atas meja kecil disamping tempat tidur.
Ia tersenyum saat membaca pesan yang dikirim oleh Kim Seokjin. Taehyung yang mengintip dari belakang langsung ikut membacanya.
"Nuna, kau memang berbakat menjadi biro jodoh," godanya sembari menjawil pipi kekasihnya. Ia sekarang sudah duduk tepat disamping Chorong.
"Mereka membuatku gemas. Mengaku saling mencintai dan tidak bisa hidup tanpa satu sama lain, tapi mereka malah jual mahal," Chorong memutar kedua bola matanya ke atas.
Taehyung terkekeh. "Kita harus mengajari mereka bagaimana sepasang kekasih seharusnya bersikap, nuna."
Terdengar asal, namun Chorong mengerti maksud perkataan lelaki yang lebih muda empat tahun darinya tersebut. Dengan tatapan penuh intimidasi, Chorong menatapnya.
"A-ada apa?" Taehyung bergidik saat melihat kekasihnya tiba-tiba memasang wajah menyeramkan.
Bukannya memberi jawaban, gadis itu malah mendekatkan diri ke arah Taehyung yang perlahan mendorong tubuhnya sedikit ke belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
You're Still Mine
Romantizm"Walaupun aku sudah menjadi milik orang lain, hatiku selamanya akan menjadi milikmu. Itu janjiku padamu," - Kim Seokjin #1 in Apink (2019.08.17 - 2019.09.20) #1 in btsapink (2019.08.20) #1 in apinkeunji (2019.09.22) #8 in Chorong (2019.08.27) #10 in...