You're Still Mine

Chapter 17

"Jin hyung!"

Iris mata Seokjin otomatis mencari arah suara yang memanggilnya. Sore itu Lotte World tampak cukup ramai dipadati oleh pengunjung yang sebagian besar didominasi oleh pasangan muda. 

Senyum Seokjin pun langsung mengembang tepat saat ia melihat sosok Jeon Jeongguk, sahabat sekaligus pemuda yang sudah ia anggap seperti adik kandungnya, sudah berdiri di depan gerbang utama.

Jeongguk tidak sendiri, ada seorang gadis yang tingginya tidak berbeda jauh darinya, berdiri persis disampingnya. Gadis berambut cokelat muda dengan panjang hampir mencapai pinggul itu tampak tidak asing baginya.

"Akhirnya hyung datang!" ujar Jeongguk girang saat Seokjin sudah berdiri di depannya. "Ah, aku lupa mengatakan padamu kalau tiket gratis hari ini aku dapatkan dari Hayoung nuna. Hyung masih mengingatnya kan?"

Seokjin mengikuti arah pandang Jeongguk untuk menatap gadis bernama Oh Hayoung yang sedang tersenyum ke arahnya sekarang. "Tentu saja. Kau adalah teman Hyerim sekaligus pemilik Pink Cafe kan?" ia menyalin senyum sang gadis sebelum menyapanya. "Hai Hayoung, lama tidak bertemu."

"Hai Jin oppa. Senang bertemu denganmu lagi," Hayoung membalas sapaan lelaki di depannya tanpa melonggarkan senyum dari wajahnya yang cantik. "Dimana Hyerim unnie? Apakah dia tidak datang bersama denganmu?"

Pertanyaan Hayoung membuat Seokjin langsung menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ah, itu—"

Jeongguk yang melihat hyung-nya mulai kebingungan, dengan cepat membantu memberi jawaban. "Mereka datang terpisah. Tidak mungkin kan kalau mereka datang bersama, apalagi hari ini istri hyung ikut juga bergabung dengan kita," jelasnya sambil menyikut lengan Seokjin pelan.

"Oh iya, aku hampir saja lupa tentang hal itu. Maafkan aku, Jin oppa," Hayoung tertawa kecil untuk menutupi rasa malunya. Sesungguhnya ia sudah tahu tentang pernikahan palsu yang dilakukan Seokjin dan Chorong. Bukan dari Jeongguk, melainkan Hyerim sendiri yang bercerita banyak padanya saat masih bekerja di Pink Cafe.

"Tidak apa-apa," Seokjin berkata dan sesaat kemudian, ia terlihat melambaikan tangan pada seseorang yang berlari ke arah mereka.

"Halo semua. Apa aku terlambat?" seorang wanita berparas baby face langsung menyapa dengan ramah saat ia tepat berdiri di sebelah Seokjin. Memakai topi putih, ia memperkenalkan diri pada Hayoung yang baru pertamakali ia temui.

"Aku Park Chorong. Senang berkenalan denganmu," memamerkan deretan giginya yang putih bersih, ia tersenyum pada gadis yang lebih muda dihadapannya.

"Wah, ternyata dilihat aslinya, Direktur Park memang sangat cantik," puji Hayoung yang disambut oleh pipi yang bersemu merah milik Chorong.

Saat keduanya mulai asyik mengobrol, Jeongguk tiba-tiba menggamit lengan outer Seokjin dan mengajaknya sedikit menjauh dari kedua gadis itu.

"Dimana Hyerim nuna? Mengapa ia belum muncul? Mungkinkah dia akan datang bersama adik tiri istrimu?" tanya Jeongguk penasaran. Seokjin memang sempat memberitahunya bahwa hari ini adik Park Chorong, Jimin akan ikut bergabung dengan mereka. 

Sebenarnya agak tidak nyaman baginya untuk membiarkan Park Jimin ikut, karena ia satu-satunya yang tidak mengetahui apa yang terjadi mengenai hubungan rumit antara Seokjin, Chorong dan Hyerim. Namun tidak ada alasan juga untuk melarangnya ikut serta, karena Jimin sudah terlanjur mendengar rencana mereka.

Seokjin nampak sedikit terganggu dengan pertanyaan terakhir yang Jeongguk lontarkan. Hyerim sempat mengirimkan pesan padanya sejam yang lalu dan mengatakan kalau ia akan sedikit terlambat karena masih harus mempersiapkan keperluan adiknya untuk ujian akhir perguruan tinggi. Namun, tidak terpikirkan olehnya kalau Park Jimin akan menjemputnya. Kemarin saat pemuda itu tiba-tiba muncul di kantornya, ia memang tidak segan-segan menunjukkan ketertarikannya pada Hyerim.