Gak kerasa udah jam 9 malam tapi Jinhyuk ga bisa menyelesaikan makalahnya hari itu juga. Jinhyuk udah pasrah aja kalau besok harus dicaci maki sama Wooseok.
Tok tok tok
Ada yg menggedor pintu asrama Jinhyuk dengan keras."Apa?" Jinhyuk kaget dan gak nyangka sama siapa yg berdiri di depannya.
"Makalahnya masih belum selesai?"
"Ngapain lu kesini?"
"Emang kenapa? Gegara lo juga gue harus jauh - jauh ke sini. Ketempat seorang pecundang" Wooseok natap Jinhyuk dengan tatapan merendah, tangannya nunjuk ke arah wajah Jinhyuk.
"Kelakuan lu ga mencerminkan seorang Alpha. Lu gak pantes untuk itu!"
"Lu pecundang, lu seorang pencundang tolol yg kebetulan bisa kuliah disini!"
Ngederin omongannya Jinhyuk benar - benar ngerasa kacau. Jinhyuk narik Wooseok ke dalam kamarnya dan ngebekap mulut Wooseok. Narik Wooseok ke dalam kamar dan mendorongnya.
"Gue ga tau salah gue ke lu apa, tapi lu udah bikin kesabaran gue habis"
"Trus lu mau ngapain? Mukul gue?"
Jinhyuk cuma diem, dia narik Wooseok ke atas ranjang. Ngebekap mulutnya dengan tangan.
"Gue tau lu bukan Alpha, lu selama ini cuma pura - pura. Gue cuma diem selama ini karna menghargai lu sebagai seorang Omega, tapi lu yg ga tau diri dan terus memginjak injak harga diri gue"
Jinhyuk melepas dasi yg dia pakai dari lehernya. Dia melepaskan ikatannya sampai menjadi sebuah kain yg panjang dan mengikat kedua tangan Wooseok ke besi yg berada di ranjangnya.
"Lo...lo kenapa... kenapa lo bisa tau?!" suara Wooseok kini terdengar lirih, dia masih kaget kenapa Jinhyuk tau soal dirinya.
"Gue Superior Alpha"
Wooseok benar - bebar ga percaya atas apa yg dia denger. Dia tau Jinhyuk adalah seorang Alpha tapi untuk menjadi Superior Alpha adalah sesuatu yg mengejutkan.
"Makanya gue tau kalau lu sebenernya adalah Omega" bisik Jinhyuk di kuping Wooseok.
"Lu mau main kasar apa halus? Hmm tapi orang kayak lu gak pantas diperlakukan secara halus" Jinhyuk langsung membuka seragamnya dan membuka paksa kemeja yg Wooseok pakai.
"Lu sadar yg lu lakuin?" Wooseok membentak Jinhyuk dan terus menghentakan kedua kakinya.
"Entahlah" Jinhyuk memegang kepala Wooseok untuk diam, lalu menatap Wooseok dalam.
Sebenarnya Jinhyuk gak mau melakukan hal ini tapi karna frustasi dia jadi kehilangan kontrolnya.
Wooseok gak habis pikir kalau orang yg sekarang berada di atasnya adalah seorang Superior Alpha.
"Maaf" ucap Jinhyuk gemetar saat melihat Wooseok yg gak berhenti menangis.
Jinhyuk mengusap air mata Wooseok dan mengusap bibirnya. Bibir yg gak berhenti untuk bicara. Tapi Jinhyuk gak bisa mendengar jelas apa yg dikatakan Wooseok.
"Sudah terlambat, maaf"
Jinhyuk memasukan telunjuk kananya ke dalam mulut Wooseok, menjilati kuping yg memerah itu lalu menggigitnya.
Dari kuping turun ke leher.
Leher itu harum, aroma bunga. Sepertinya Wooseok menyemprotkan parfumnya di leher.Jinhyuk mencium leher itu, mengigitnya keras hingga muncul luka dan sedikit darah disana. Hingga kini Ia bangun dan duduk.
Jinhyuk mengeluarkan telunjuknya dari mulut Wooseok, ia meletakannya di depan mulut itu. Mengarahkan turun ke leher, dada, perut hingga bagian bawah Wooseok.