Hangyul dateng ke rumah Eunsang dan gak sengaja ngeliat Seungyoun ada disana.
"Hyung" sapa Hangyul.
"Eh elo. Say hi ke paman Hangyul" Seungyoun langsung ngangkat sedikit anaknya.
"Lo gak jemput Yena?"
"Engga, Yena udah gak mau dijemput"
"Oh"
Hangyul sama Seungyoun duduk diem - dieman. Bener - bener gak tau mau ngomong apa. Kalau dulu sih waktu kuliah ada aja yg dibahas, sekarang situasinya udah beda.
"Katanya lo mau nikahin Eunsang" Youn mulai membuka percakapan.
"Iya hyung, kalau hyung ngizinin sih"
"Kalau engga, apa lo mau batalin niat lo?"
Hangyul langsung diem, ini serius Youn nanya gitu?
"Gimana?"
"Gue gak terima lo ngurus anak gue"
"Tp lo udah sama Yena"
"Gue sama Yena bukan berarti gue bakal nikah sama dia kan"
"Mau hyung apa?"
"Gue mau anak gue dan Mamanya"
"Tp Eunsang gak mau sama lo hyung"
"Gue tau, maka dr itu gue mau minta bantuan lo"
Youn minta tolong Hangyul buat nyakinin Eunsang, bawa - bawa anak lagi minta tolongnya.
"Gue mau anak gue dpt kasih sayang dr orang tua kandungnya"
"Iya hyung, gue ngerti. Gue bakal coba mujuk Eunsang"
•
Sebulan udah gak kerasa, Youn masih rutin ngunjungin Hwayoung sambil jemput Eunsang.
"Yen itu Seungyoun. Lo gak balik sama dia lagi?" tanya Yujin.
"Engga, gue nanti dijemput Byungchan"
"Oh yaudah, kalau gitu gue duluan ya" Yujin langsung pamit ninggalin Yena.
Yena masih diem duduk dikursi depan gedung. Dia merhatiin mobil Youn pergi. Dulu mobil itu buat jemput Yena, tp sekarang penumpangnya udah beda. Bukan Yena lagi.
Udah jam 10 Byungchan belum dateng, Yena sekarang sendiri. Dia bangun jalan kedepan ngeliatin montor lewat, ngejaga kalau itu kakaknya.
Makin sepi, Byungchan belum dateng juga. Sampai security nyamperin Yena.
"Gak ke asrama?" tanya nya.
"Saya udah gak tinggal di asrama pak"
"Oh, udah ada yg jemput?"
"Udah, mungkin lagi dijalan"
"Bapak tinggal ya?"
Yena cuman ngangguk.
Jongkok bangun, capek diem. Yg ditunggu gak dateng, Yena tlp gak diangkat.
"Duh sial, tlp siapa lagi coba" Yena ngehentakin kakinya kesal.
"Lo belum dijemput Yen?" tiba - tiba Hangyul dateng bawa montornya.
"Iya, dr tadi gue nunggu, si Buyung gak dateng - dateng"
"Yaudah ikut gue sini"
"Tp apartemen lo sama gue kan gak searah. Jauh juga"
"Gak apa, ini udah mau jam 11 udah sepi. Lo cewe sendirian disini bahaya"
"Yaudah"
Akhirnya Yena nurut, tp sebelum naik ke atas motor. Hangyul ngasih jaketnya ke Yena.
"Pegangan ya, gue ngebut nih"
"Iya iya"
Akhirnya Yena balik bareng Hangyul. Sampai apartemen ternyata Byungchan asik tidur bareng Seungwoo. Ngamuk - ngamuk dah tuh si Yena.
"Maafin gue yen" Byungchan langsung kebangun waktu Yena dateng ngebanting pintu.
"Yena bakal lapor ke Mama biar Oppa gak dapet uang jajan. Biar uang jajan oppa buat Yena!"
"Lo udah buat keputusan?" tanya Youn ke Eunsang yg sekarang mereka lagi di kamar Eunsang. Abis nidurin Hwayoung sih.
Eunsang diem, masih mikir.
"Sang, apa lo masih marah sama gue?"
Eunsang langsung geleng kepala.
"Eunsang gak marah tp masih gak yakin sama hyung"
"Apa yg perlu diyakinin lagi? Hwayoung pasti lebih nyaman kalau sama kedua orang tuanya"
Eunsang masih tetep diem, dia masih belum nentuin keputusannya.
"Sang tatap hyung"
Eunsang yg tadinya nunduk sekarang ngangkat pandangannya ke Youn.
"Apa lo gak bs lihat ketulusan gue?"
"Gue diem - diem naksir lo. Tp gak bs gue tunjukin itu karna lo selalu bareng Hangyul"
"Hwayoung ada bukan karna kesalahan, tp rasa keinginan gue buat milikin lo"
Seungyoun bangun dr duduknya, dia berlutut di hadapan Eunsang lalu menggenggam kedua tangan Eunsang.
"Tolong beri gue kepercayaan. Ini bukan rasa bersalah. Tp rasa sayang gue ke lo sana Hwayoung"
Eunsang menghela nafasnya dan kemudian menganggukan kepala.
"Iya, Eunsang percaya"
Denger gitu Seungyoun langsung meluk Eunsang, dia meluk Eunsang kuat.
"Terimakasih" bisik Seubgyoun.
Mereka sekarang bertatapan, kedua wajah itu menjadi sangat dekat.
Eunsang tersenyum dan memejamkan matanya ketika wajah Seungyoun semakin mendekat.
Sebuah kecupan diberikan oleh Seungyoun. Kecupan yg makin makin lama makin dalam, tp kali ini Eunsang ikut membalas.
Eunsang menahan tubuhnya dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya mengunci Seungyoun untuk terus berciuman.
Hingga beberapa menit, mereka melepaskan ciuman itu.
Seungyoun tidak kembali ke kamarnya. Dia ikut tidur di sebelah Hwayoung dan Eunsang.