Sinar dr matahari itu membuat silau, sinanrnya langsung mengenai wajah yg terlihat lelah itu.
Wooseok membuka matanya dan menyadarkan dirinya jika ia tidak berada di kamarnya sendiri.
Pusing.
Dia mendudukan dirinya dan memegang kepalanya.Wooseok akhirnya ingat apa yg terjadi pada dirinya kemarin saat ia membuka selimut yg menutupinya. Tidak ada sehelai pakaian di tubuhnya.
"Sialan" ucapnya kasar.
Wooseok mengambil sebuah handuk, ia gunakan untuk menutupi tubuh bawahnya.
"Sudah bangun" Jinhyuk duduk di meja makan, ia tampak sibuk dengan laptop nya.
"Mandi lah, gue udah nyiapin sarapan buat lu. Nanti kita pergi ke dokter" tambahnya.
Wooseok hanya menghela nafas, ia meninggalkan orang itu dan melangkah ke arah kamar mandi. Wooseok merasa energy nya habis, rasanya mau tiduran seharian.
Setalah menghidupkan air hangat pada shower nya, Wooseok membersihkan tubuhnya.
"Arrggh!" Wooseok memukul dinding kamar mandi itu setelah menyadari sperma Jinhyuk menetes turun dari lubang belakangnya.
Dia benar - benar sangat marah dan kecewa pada dirinya sendiri. Bagaimana jika terjadi sesuatu pada dirinya? Bagaimana ia akan berhadapan dengan ayahnya nanti? Wooseok sudah cukup muak dengan dirinya sendiri.
Jinhyuk menutup laptop nya saat ia merasa sudah menyelesaikan pekerjaannya. Ia masuk ke dalam kamarnya, memperhatika kamar yg berantakan itu lalu membersihkannya.
"Mana baju gue?" Wooseok yg br selesai mandi berdiri di belakang Jinhyuk.
"Pakai baju gue aja, baju lu udah robek"
"Mana bisa..."
"Gue ada baju baru, lu bs pakai itu kalau mau" Jinhyuk menghampiri Wooseok yg sekarang duduk di sofa.
Wooseok hanya menganggukan kepalanya, dia merebahkan tubunya pada sofa itu.
"Ini, mau gue bantu pakai?"
"Engga" Wooseok mengambil baju yg dibawa Jinhyuk, dan berdiri meninggalkannya.
"Tunggu" Jinhyuk menarik tangan Wooseok hingga ia kembali terduduk di sofa.
"Apa?"
"Maaf"
"Puaskan lo sekarang?"
"Gue akan tanggung jawab"
"Gue gak butuh dan gak perlu tanggung jawab dari lo"
Tiba - tiba air mata Wooseok jatuh ke pipinya. Ia dengan cepat menghapus air matanya lalu kembali berdiri untuk memakai baju.
"Kim Wooseok..." Jinhyuk hanya memperhatikan laki - laki itu masuk ke kamar. Dia mengerutkan keningnya, merasa bersalah atas keegosisannya.
-••••••••••-
Beberapa menit kemudian...
Hmm..
Yuvin hanya menghela nafasnya saat membaca pesan dari kedua temannya.
Gimana dia bisa ngelakuin dua kegiatan sekaligus diwaktu yg sama. Akhirnya dia ngelirik orang yg lagi tidur nyenyak disebelahnya."Eh bangun!" Yuvin menendang orang itu hingga terjatuh dari tempat tidur.
"Hyung, bisa lembut dikit ke guegak sih lu? Sakit nib badan gue" protes Yohan.
"Duh males, oh iya. Lu tau asrama Lee Jinhyuk kan?"
"Lee Jinhyuk siapa?"
"Anak Teknik, waktu ini gue liat lu main bareng dia"
"Oh, Jinhyuk Hyung. Tau, kenapa emang?"
"Jemput temen gue di sana"
"Hah?"
"Lu budeg ya? Hah mulu. Udah sana cepet"
"Kenapa gak lu aja yg kesana"
"Ye, kalau gue bs gak nyuruh lu juga"
"Yaudah gue mau mandi dulu" Yohan membangunkan dirinya dan melangkah ke kamar mandi.
"Ikut.." Yuvin membuntuti Yohan dari belakang. Hingga saat mereka sampai di depan kamar mandi, Yohan mendorong Yuvin jatuh dan mengunci pintu kamar mandi.
"Sialan lu Kim Yohan"
"Lu lebih sialan lagi Hyung, nyebelin!"
Yuvin tanpa sadar tersenyum, dia meninggalkan kamar mandi itu lalu bersiap - siap untuk pergi ke bandara.
-••••••••••-
"Kenapa lu gak bls chat gue semalam?" Byungchan sekarang sudah berdiri di depan asrama Seungwoo.
"Handphone gue tiba - tiba mati"
"Alasan lu, lu cemburu ya gue nyari cewe?"
Seungwoo cuma diem, dia keliatan cemberut. Matanya gak berani mandang teman yg ada di hadapannya itu.
"Haah.." Byungchan ketawa ngeliat Seungwoo.
"Nih gue bawain sarapan buat elu. Ayo makan bareng" Byungchan narik Seungwoo buat masuk ke dalam kamar. Kamar yg sama dimana dia nyerahin tubuhnya ke Seungwoo yg lagi gak sadar.
"Tumben kamar lu berantakan gini"
"Chan" Seungwoo megang tangan Byungchan buat menghentikan langkahnya.
"Gue cemburu" Ia merebahkan kepalanya di bahu Byungchan.
Byungchan bener - bener kaget, dia tau temennya itu naksir dia, dia tau Seungwoo cemburu kemarin tp dia gak nyangka kalau Seungwoo bakal mengatakannya. Biasanya gimana pun perasaan Seungwoo ke Byungchan, orang itu gak pernah bilang dan bakal nyimpen sendiri.
Byungchan meluk Seungwoo dan mengusap rambutnya.
"Maaf Woo, gue tau lu punya perasaam ke gue tp gue masih suka cewe, dan gue suka Chaewon. Kemarin..kemarin gue nyampein perasaan gue ke Chaewon dan dia nerima perasaan gue"
Byungchan mencoba ngelepasin peluka Seungwoo, tp Seungwoo menolak. Dia memeluk erat Byungchan dan masih menyembunyikan wajahnya di bahu Byungchan.
"Tunggu, tunggu sebentar. Biarin kita kayak gini, gue masih mau meluk lu kayak gini"