Perasaan Yohan mulai gak enak.Yohan menarik selimut dan menutupi tubuhnya, ia melirik sedikit seniornya yg masih tertidur lelap.
Kabur aja kali ya?
Yohan mulai cemas.
"Ngg"
Yang punya kamar akhirnya bangun, dia meregangkan tubuhnya kemudian tangannya memeluk Yohan kuat - kuat.
"Gak usah pura - pura tidur!" Yuvin menarik selimut yg menutupi Yohan.
Yohan hanya bisa tersenyum kikuk dan langsung bergegas pergi.
"Eh enak aja ya lu main kabur" Yuvin yg masih duduk di tempat tidurnya memperhatikan Yohan berlari dengan cepat menuju pintu keluar.
"Sana kabur, loncat tuh dari balkon"
"Ya, gak gitu juga Hyung. Gue mau mandi dulu ntar balik kesini lagi buat bersihin kamar lo" karena pintu keluarnya telah dikunci mau gak mau dia harus tetap diam disana sampai si pemilik kamar membukakan pintunya.
Yuvin meninggalkan tempat tidur untuk menghampiri Yohan, dia duduk di sofa dan menarik Yohan duduk di pangkuannya.
"Maaf Hyung" Yohan meremas baju kaos berwarna putih miliknya itu.
"Gak terima maaf, lu udah bikin gue susah tidur bahkan lu hampir memperkosa gue"
"Mana ada, maksudnya mana bisa gitu. Gue mabuk kemarin jadi..."
"Sstttt, lu harus dapet hukuman karna sudah menggoda gue. Gue bisa aja nyerang lu kemarin. Tp pengecut banget rasanya kalau gue nyerang orang yg gak sadar" Yuvin mengangkat Yohan dari pangkuannya dan menidurinya di atas sofa.
"Hyung lu mau ngapain?" Yohan langsung kaget waktu Yuvin memasukan tangannya ke dalam celana jeans Yohan.
"Lu pernah bilang kalau kita gak sederajat trus kenap—"
Yuvin langsung mengunci bibir Yohan dengan ciuman.
"Gue udah lupa" jawabnya.
Yuvin menarik Yohan ke kamarnya lalu memeluknya erat.
"Ini pertama kalinya untuk gue" bisikan dari Yuvin itu membuat semua rambut yg ada di tangan serta kaki Yohan berdiri.
Yohan kemarin hanya ingin nginsengin Yuvin seperti yg Seungyoun suruh, dia gak kepikiran jadinya bakal beginian.
"Gak mau" Yohan ngelepas paksa pelukan Yuvin.